10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ada Lontar “Lelanang” & “Pangrapet”, Memperbesar & Mempersempit – Catatan Penyuluh Bahasa Bali 2017

Suka ArdiyasabySuka Ardiyasa
February 2, 2018
inFeature

Bagian dari lontar "Lelanang"

3.7k
SHARES

 

JIKA tidak ada Penyuluh Bahasa Bali di bawah naungan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, mungkin banyak “masa lalu” yang terkubur begitu saja tanpa kita sempat mempelajarinya. Sebab, sejak ditugaskan tahun 2017 ini, mereka melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya diomongkan banyak orang di Bali, tapi sedikit orang yang mengerjakannya.

Selain melakukan penyuluhan Bahasa Bali ke desa-desa, para penyuluh yang tak kenal lelah itu juga melakukan tugas mulia yang memang jarang dilakukan secara massal dan bersama-sama, yakni “menggali masa lalu” dengan mengumpulkan cerita-cerita rakyat dari desa-desa di Bali, mendokumensikan dalang dan melakukan identifikasi sekaligus konservasi lontar.

Apa saja yang mereka dapatkan? Wah, sangat mengejutkan.

531 Legenda/Cerita Rakyat

Hingga penghujung tahun 2017 Penyuluh Bahasa Bali berhasil mendokumentasikan 531 legenda di Bali.Legenda dan cerita rakyat itu digali dari desa-desa di Bali, baik desa yang sudah terkenal maupun desa yang terpencil. Itu hasil yang cukup mengejutkan.

Keberadaan sebuah tempat atau pun desa di Bali memang selalu dikemas menjadi cerita rakyat yang memiliki nilai sejarah. Kemasan cerita rakyat ini dirasa baik untuk perkembangan generasi berikutnya, karena cerita rakyat dituturkan secara turun menurun.

“Cerita rakyat itu penting untuk membentuk karakter generasi berikutnya,” kata I Made Taro.

Pakar cerita rakyat dan permainan tradisional Bali itu memang berkali mengatakan bahwa nilai-nilai dalam cerita rakyat itu sangat membantu orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

Contohnya di dalam cerita rakyat setiap hal dituturkan dengan detail, misal menceritakan karakter seseorang yang kurang baik atau pun menggambarkan karakter orang yang bijak. Alur dalam cerita rakyat dikemas dalam bentuk legenda, sehingga tempat-tempat di Bali memiliki sejarah terjadinya.

Dokumentasi legenda dan cerita rakyat dari desa-desa di Bali

Rencananya, dalam program jangka panjang, Penyuluh Bahasa Bali akan mengumpulkan cerita rakyat itu untuk dibukukan. Jika ada dana akan dicetak dan disebarluaskan.

Terkumpulnya cerita rakyat ini merupakan kerja keras dari masing-masing penyuluh yang bertugas di seluruh pelosok desa di Bali.

“Lelanang” dan “Pangrapet”

Waktu mencatat semua peristiwa, waktu pula yang membiarkan dirinya untuk menceritakan apa yang diinginkannya. Seperti halnya lontar Usana Bali dan Babad Gumi, keduanya menceritakan Bali pada kurun waktu 10 masehi ke atas. Bahkan catatan-catatan gempa, erupsi Gunung Agung, juga ditulis dalam Usana Bali.

Lontar-lontar semacam itu berhasil dikonservasi oleh para Penyuluh Bahasa Bali yang biasa dijuluki “tukang gebeg lontar” ke rumah-rumah warga. Selain lontar Usana Bali dan Babad Gumi, poara penyuluh juga menemukan sejumlah lontar yang tak mereka duga.

Seperti penjelasan Koordinator Bidang Lontar Penyuluh Bahasa Bali Ida Bagus Ari Wijaya, lontar-lontar yang berhasil diidentifikasi di tahun 2017 sebanyak 7 ribuan, sementara yang sudah dikonservasi sekitar 5 ribuan.

Rinciannya, lontar-lontar yang telah diidentifikasi di Kabupaten Buleleng sebanyak 819 Cakep, Kabupaten Gianyar 2.412 cakep, Kabupaten Karangasem 1218 cakep, Kabupaten Klungkung sebanyak 270 cakep, Kabupaten Jembrana sebanyak 159 cakep, Kabupaten Tabanan sebanyak 901 cakep, dan Kabupaten Bangli Sebanyak 110 cakep.

Jadi, jumlah keseluruhan lontar milik masyarakat yang telah teridentifikasi sebanyak 7021 cakep. Semua lontar itu sudah tersusun dalam Katalog Lontar.

Banyak hal menarik dan cukup mengejutkan yang ditemukan saat penyuluh melakukan konservasi, selain lontar tentang membaca Bali dalam kurun waktu ribuan tahun silam.

Misalnya ditemukan lontar yang membahasa khusus tentang “lelanang” yang isinya tentang memperbesar, memperpanjang alat vital dan mengobati penyakit laki-laki lainnya.

Ada juga lontar “pangrapet” yang isinya tentang cara membuat organ intim perempuan agar terasa seperti perawan kembali.

Bagian dari lontar “Lelanang”

Menurut Ida Bagus Ari Wijaya, selain lelanang dan pengrapet juga banyak ditemukan tentang kesehatan organ intim dan resep-resep kecantikan. “Resep-resep kesehatan dan kecantikan juga banyak,” katanya.

Ditemukannya lontar yang membahas masalah-masalah “kelelakian” dan “keperempuan” itu membuktikan bahwa para orang-orang tua kita sesungguhnya sudah terbuka terhadap masalah-masalah seksual, terutama mengenai kesehatan organ intim.

Hanya mungkin karena khawatir lontar-lontar semacam itu dipelajari oleh anak yang belum cukup umur, atau khawatir diterapkan dengan cara yang salah, lontar-lontar semacam itu “dismpang” di tempat yang “sangat aman” sehingga tidak begitu populer di Bali.

Artinya, resep-resep dalam lontar itu kalah populer dengan obat-obatan modern yang kini banyak diiklankan secara vulgar di media massa. Padahal, jika dikembangkan secara benar, mungkin kita di Bali punya ramuan organik yang lebih aman untuk kesehatan organ-organ seksual.

Rencannya, untuk program ditahun 2018, disamping masih terus melakukan identifikasi dan konservasi lontar miliki masyarakat juga akan dilanjutkan dengan program menerjemah berbagai lontar yang penting hasil temuan di masyarakat. Lontar-lontar yang diterjemahkan adalah lontar-lontar miliki masyarakat yang isinya penting bagi masyarakat Bali.

Jika ditanyakan kepada warga: apakah lontar “lelalang” dan “pengrapet” itu penting untuk diterjemahkan? Yakin, jawabannya pastinya banyak yang mengangkat tangan setuju lalu bilang “Itu pentiiiiiing!”

“Out Bon Mabasa Bali”

Menurunnya minat generasi muda dalam menggunakan bahasa Bali merupakan tantangan tersendiri bagi Penyuluh Bahasa Bali. Dibutuhkan berbagai strategi dalam upaya pengajaran bahasa Bali kepada anak-anak agar mereka mau tertarik mempelajari dan menggunakan bahasa Bali.

Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah konsep “malajah sambil maplalian” atau dalam era kekinian mungkin bisa disebut sebagai Out Bon Mabasa Bali agar terdengar keren oleh anak anak. Kegiatan belajar ini dilakukan di lapangan secara bersama-sama.

Sambil bermain mereka sambil belajar cara mengeja kata dengan aksara Bali dengan cara menempelkan berbagai aksara Bali dipapan yang sudah di buat khsusus, mengenal istilah-istilah dalam bahasa Bali hingga upaya mengasah keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Bali.

Kegiatan Out Bon Bahasa Bali

Hal ini dirasa sangat efektif dan mampu menjawab tantangan akan susahnya mengajar bahasa Bali pada generasi muda. Karena dalam proses pembelajaran, disamping mereka harus menguasai bahasa Bali mereka juga dituntut untuk konsentrasi agar tidak kalah dalam melakukan permainan yang sudah dikemas oleh Penyuluh Bahasa Bali.

Di seluruh Bali telah terbentuk 1.846 kelompok belajar dengan jumlah peserta sebanyak 64.915 Orang. Jika semua kelompok belajar tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan standar dan silabus yang telah tersusun maka dapat dipastikan anak-anak yang tergabung dalam kelompok-kelompok belajar tersebut telah mendapatkan pelajaran bahasa Bali dengan intensif.

  • Kegiatan Out Bon Bahasa Bali bisa ditonton selengkapnya di Kompas TV

Di samping tiga program unggulan tersebut, Penyuluh Bahasa Bali juga sudah merampungkan program lainnya seperti pembinaan kepada semua lapisan masyarakat mulai dari krama istri (ibu ibu PKK), Sekaa Truna-Truni hingga anak-anak yang dilakukan secara rutin. Disamping itu penyuluh Bahasa Bali juga memetakan penggunaan aksara Bali di dalam ranah publik seperti penggunaan aksara Bali dalam plang papan nama.

Dari hasil pemetaan plang papan nama yang ada di seluruh Bali tercatat jumlah plang papan nama yang masih beraksara Bali sejumlah 5.348 buah sedangkan yang tidak beraksara Bali sejumlah 5.093 buah. Hasil pemetaan tersebut menggambarkan belum adanya kesadaran dan militasi masyarakat Bali dalam penggunaan aksara Bali di ranah publik, di samping itu tidak adanya aturan (Perda) yang pasti mengatur tentang penggunaan aksara Bali ranah publik membuat adanya kelonggaran masyarakat untuk tidak memakai Aksara Bali di ranah-ranah publik.

Seharusnya kita berkaca dari negara negara maju seperti Jepang, Tahiland yang masih menggunakan aksaranya sendiri dalam tulisan tulisan yang digunakan dipublik. Mudah mudahan hasil pemetaan ini bisa dijadikan rujukan untuk pemerintah Daerah dalam membuat regulasi yang dapat mengatur penggunaan aksara Bali di ranah Publik.

Dokumnetasi Dalang

Tahun 2017 Penyuluh Bahasa Bali juga mendokumentasikan Dalang yang ada seluruh Bali dengan membuat biografi singkat tentang keberadaan para Dalang tersebut. Dipilihnya Dalang sebagai salah satu objek yang didokumentasikan sangat beralasan sebab, Dalang merupakan orang yang secara konsisten melestarikan bahasa Bali di masyarakat melalui pementasan wayang yang dibawakannya. Sangat tidak mungkin jika seorang Dalang tidak menguasai Bahasa, Aksara dan Sastra Bali.

Kumpulan dokumentasi dalang dari desa-desa di Bali

Dari hasil dokumentasi yang dilakukan oleh Penyuluh Bahasa Bali terdapat 320 orang Dalang diseluruh Bali yang sudah dibuatkan biografi singkatnya. (T)

Tags: Aliansi Peduli Bahasa BaliBahasa BaliBudayakebudayaanSeksualitas
Previous Post

Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Tunjung Tutur Danau Tamblingan

Next Post

Kaleidoskop Mahasiswa “Pejuang Taliban”: Akhirnya Lulus Juga!

Suka Ardiyasa

Suka Ardiyasa

Ketua Aliansi Peduli Bahasa Bali, dosen, pecinta lingkungan. Tinggal di Singaraja

Next Post

Kaleidoskop Mahasiswa “Pejuang Taliban”: Akhirnya Lulus Juga!

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co