13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Kulkul” vs Media Sosial: Bukan Soal Info Cepat, tapi Soal Gerak Cepat

Gde Nyana KesumabyGde Nyana Kesuma
February 2, 2018
inOpini
64
SHARES

 

KUKUL itu keramat, bukan semata karena bentuk dan tempatnya yang khusus dan suci, melainkan terutama karena suaranya yang membuat warga desa tunduk untuk melakukan apa pun yang disepakati sebelumnya. Kulkul adalah suara penyatuan.

Warga sepakat gotong royong, dan warga turun dari rumah, gotong royong dimulai begitu kulkul dibunyikan. Warga sepakat rapat desa, kulkul dibunyikan warga masuk bale banjar untuk rapat. Kulkul penanda waktu, tanpa jarum jam, tanpa sekat wilayah. Di Bali, kulkul adalah Waktu Indonesia Bagian dari Rasa Bersama.

Kini, suara kulkul masih ada. Ia masih dibunyikan. Namun ada media lain yang lebih dipercaya, lebih diikuti, dan tampaknya lebih cepat sampai pada pendengarnya. Ia adalah media sosial: SMS, FB, WA, dan IG.

Suara kulkul tetap dibunyikan ketika kelompok ibu-ibu PKK memulai senam sehat di bale banjar. Namun ibu-ibu keluar rumah setelah saling bicara lewat WA.

“Ayo ke bale banjar, instruktur senam sudah datang!” tulis seseorang di grup WA ibu-ibu PKK. Ibu-ibu PKK pun keluar, padahal kulkul sudah dibunyikan beberapa jam sebelumnya.

Bale Kulkul

Bale kulkul yang menjulang tinggi dengan ukiran khas Bali di sudut bale banjar atau di sudut Pura adalah karya seni arsitektur Bali yang membuat seseorang takjub melihatnya.

Bale kulkul tempat untuk menaruh kulkul. Kulkul dalam istilah bahasa Indonesia berarti kentongan yang digunakan oleh orang Bali untuk berbagai macam aktivitas. Kukul dipergunakan oleh masyarakat Bali atau warga desa dan banjar sebagai sarana untuk memberikan tanda adanya suatu pertemuan adat, upacara yadnya, gotong royong dan sebagai isyarat tanda bahaya semacam kebakaran dan kemalingan.

Bale kulkul biasanya berada berdekatan dengan bale banjar dan di Pura. Bale kulkul yang berada berdekatan dengan bale banjar memiliki banyak fungsi, karena pada bale kulkul tersebut ada banyak jenis kulkul. Di antaranya kulkul banjar, kulkul desa, kulkul subak, kulkul sekaa teruna, dan beberpa kulkul sesuai dengan jumlah organisasi yang ada di desa atau desa pakraman itu.

Bale kulkul yang berada di Pura memiliki fungsi sebagai penanda piodalan di Pura dan pelengkap upakara yadnya dengan lantunan suara yang merambatkan aura spiritual. Suara kulkul itu disebutkan suara lanang lan wadon. Lanang lan wadon menandakan hanya ada dua kulkul saja di bale kukul yang berada di Pura.

Ada juga kulkul yang dikeramatkan dan tidak pernah di-gedig (pukul), akan tetapi akan bersuara sendiri jika ada pertanda akan terjadi sesuatu yang baik atau pun buruk. Salah satu kulkul yang dikeramatkan tersebut berada di Pura Gunung Raung, Taro, Tegalalang.

Namun tidak semua Pura di Bali memiliki bale kulkul. Berbanding terbalik dengan setiap Desa Pakraman di Bali pasti memiliki bale kulkul di balai banjar masing-masing. Masing-masing desa memiliki tradisi gedig (pukulan) pada kulkul yang berbeda-beda.

Beda-beda pukulan berguna untuk menentukan dan mengarahkan organisasi mana yang akan mengadakan pertemuan. Masing-masing gedig (pukulan) kulkul memiliki arti dan makna yang berbeda pula.

Khusus untuk musibah kemalingan, gedig kulkul disebut dengan istilah kulkul bulus. Gedig kulkul dengan tehnik cepat dan tak ada ketukan nada serta dipukul sekeras-kerasnya. Setiap orang Bali pasti memahami masing-masing gedig kulkul yang berada di lingkungan Desa Pakraman masing-masing.

Kukul Jaman Now

Dewasa ini dengan adanya perkembangan jaman yang sangat pesat, kulkul sebagai penanda pertemuan khususnya pada organisasi kepemudaan seringkali kalah cepat dengan sosial media yang ada.

Di Bali sebelum diadakan pertemuan, ada yang disebut dengan saya arah atau juru arah. Saya arah ini berfungsi untuk menyebarkan informasi terkait dengan akan diadakan pertemuan sesuai dengan tanggal dan hari yang sudah ditentukan. Tradisi tersebut tetap berjalan. Tetapi informasi yang disebarkan saya arah kalah cepat dengan informasi yang mneyebar di sosial media.

Di sosial media, jika ada kejadian di suatu tempat, kita dapat mengetahuinya dengan cepat. Demikin pula sebuah jadwal acara bisa disebarkan dengan cepat di media sosial. Makanya saya arah kadang merasa tak berguna karena orang yang diberikan informasi sudah mengetahui apa yang hendak diinformasikan.

Maka dari itu, saya arah pun kini mulai menggunakan media sosial untuk menyebarkan arah-arah atau info yang hendak disebarkan.

Salah satu contohnya bisa dicermati di lingkungan sekitar kita, seperti yang saya temukan di lapangan saya arah secara perlahan tergerus oleh kekuatan sosial media yang cepat menyebarkan informasi terkait dengan adanya pertemuan.

Jika dulu suara kulkul dijadikan patokan untuk bergerak, kini suara “ting” di grup WA dijadikan patokan untuk bertindak.

Sebagai generasi muda memang kita tidak bisa memungkiri hal tersebut, akan lebih baik jika generasi muda sekarang ini tetap menjaga tradisi yang ada dan menyesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang.

Meski suara kulkul kalah cepat dengan media sosial , namun itu tak akan berpengaruh apa-apa jika warga memang memiliki karakter bergerak secara cepat. Sebaliknya, meski media sosial menyebar info lebih cepat, jika gerakan warga tergolong lambat, ya tetap saja kecepatan media sosial itu tak memperbaiki apa-apa.

Soal kulkul dan media sosial sesungguhnya bukan soal cepat atau lambat. Tapi soal bagaimana semangat sosial dijaga dan tradisi dipertahankan. Jika memang malas, info yang cepat pun tak akan bisa membuat seseorang bergerak, baik info dari saya arah dan kulkul yang dibunyikan di bale banjar, maupun info yang tersebar dari media sosial.

Jadi, ini soal gerak cepat dalam membangun desa, bukan soal info yang cepat.

Seringkali terdengar kejadian lucu, di mana seseorang tak ikut ngayah di bale banjar gara-gara tak mendapatkan informasi dari juru arah. Padahal dia sesungguhnya sudah membaca info soal ngayah itu di media sosial.

Ketika ditegur ia menjawab: “Saya tak tahu ada acara ngayah karena tidak dapat info dari juru arah,” katanya.

“Bukankah sudah ada info di grup WA?”

“Saya baca sih, tapi kan info itu tidak resmi jika tak disampaikan langsung oleh juru arah!” katanya ngeles.

Pertanyaannya kini: warga itu sok mempertahankan tradisi juru arah atau memang malas untuk ngayah? (T)

Tags: adatbalimedia sosial
Previous Post

Buleleng Mimpi Bandara dan Kapal Terbang, Datangnya Kapal Laut Raksasa

Next Post

Sang Presiden dan Jalan Rusak di Negeri Xiao Zhu

Gde Nyana Kesuma

Gde Nyana Kesuma

Lahir di Denpasar 19 Maret 1994. Tinggal di Banjar Yehtengah, Kelusa, Payangan, Gianyar. Lulusan Undiksha jurusan Pendidikan Bahasa Bali ini punya hobi main voli, namun kini merasa senang belajar menulis.

Next Post

Sang Presiden dan Jalan Rusak di Negeri Xiao Zhu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co