12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kembali Bali Bertani – Sebuah Pemikiran Kecil

Indra AndriantobyIndra Andrianto
February 2, 2018
inOpini

Foto: Agung Putradhyana

35
SHARES

 

“Bencana kemanusian yang dapat terjadi bila mana rumusan kebijakan Petani tidak tepat” – Teori kelaparan Hunger.

BANGSA Indonesia selalu mengklaim bahwa kita adalah bangsa agraris, akan tetapi kata makmur tak kunjung menemukan bentuk nyatanya dalam kehidupan yang didapat dari hasil pertanian.

Dalam tulisan ini tidak dalam lingkup kita membahas tentang pertanian secara sekup nasional namun yang akan ditekankan bagaimana Provinsi Bali mengelola dan meperdayakan petani sebagai salah satu indikator penunjang dalam meraih kemakmuran bagi rakyat. Jika hal ini dilaksanakan dengan komitmen serius maka bukan tidak mungkin jika masyarakat bali menemukan target yang menjadi cita-cita sila ke-5 untuk mewujudkan kesejahteraan sosial di masyarakat.

Bali hari ini tentu sudah tenar dan kesohor di mata dunia internasional karena menyediakan destinasi wisata yang surga. Akan tetapi bagaimana dengan kehidupan petani dan produksi menghasilkan padi untuk ketahanan pangannya?

Pembangunan di Bali berkembang pesat mulai dari pembangunan resort, hotel, villa, restoran dan sebagainya bahkan perkembangan industri di Bali sangat menjamur. Tentu dalam pembangunan ini mereka membutuhkan lahan yang memadai yang strategis dan memiliki daya hidup masyarakat yang memiliki konsumerism yang tinggi. Sasaran pertamanya ialah lahan kosong maupun lahan alih fungsi seperti pertanian yang indikasinya akan mengancam profesi petani itu sendiri.

Sehingga tidak heran jika pertanian di Bali tidak begitu produktif atau tidak besar-besaran menghasilkan padi karena objek yang menjadi sarana menghasilkan sudah dialihfungsikan pemanfaatannya dengan mementingkan nilai ekonomis bisnis. Dengan begitu, maka tak heran jika ada sejumlah orang Bali mendadak kaya karena menjual berhektar-hektar warisan leluhurnya.

Hal semacam itu menjadi perhatian serius bagi masyarakat khususnya yang menjaga tradisi masyarakat Bali itu sendiri seperti yang saya kutip dari statemen Robi Navicula dalam wawancaranya: “Nenek moyang orang Bali adalah petani dan nelayan”.

Pembangunan membantu beban pengeluaran APBD melalui industri memang diperbolehkan dengan ijin yang legal dan tidak melanggar peraturan yang dapat mengancam keasrian Bali itu sendiri, seperti mengganti lahan pertanian dengan bangunan yang menjulang tinggi.

Menurut data yang diperoleh tahun 2017 dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terkait tanah pertanian yang hilang di daerah Bali mencapai 800 sampai 1000 hektare setiap tahunnya. Tentu angka tersebut terbilang sangat tinggi. Kita lihat saja Denpasar, Badung dan Tabanan yang lahan pertaniannya sedikit sekali kita temui. Dan tiga daerah tersebut merupakan daerah dengan kemerosotan lahan pertanian paling tinggi seperti yang disampaikan oleh Nyoman Suparta (Ketua HKTI).

Tidak hanya lahan pertanian yang mengalami kemerosotan tiap tahunnya, keinginan anak-anak muda di Bali juga mengalami kemerosotan untuk menjadi petani. Anak-anak muda Bali sebagai generasi penerus banyak bekerja di sektor pariwisata, hotel, villa dan resort, dan sedikit sekali kita temui pemuda yang antusias menjadi seorang petani yang punya visi membangun bangsa melalui ketahanan pangan dengan menanam padi.

Di Daerah Bali rata-rata umur petani yang masih aktif berladang berada di atas kisaran umur 45 tahun ke atas dengan pendidikan yang rendah bahkan tidak sekolah. Tentu ini merupakan sebuah dilemma. Jika kita berkaca pada negara yang pada zaman now ini sedang hits, yakni Korea Utara dan India, kita tahu petani di negara tersebut sudah diisi oleh petani modern yang masih muda energik dengan pendidikan yang mumpuni.

Tak heran jika pertanian di negara itu kini menjadi topik di beberapa media internasional entah dari tehknologi pertaniannya dan bibit pertaniannya. Mereka menjadi sorotan masyarakat dunia,

Lalu bagaimana dengan Bali di Indonesia yang lahannya sudah banyak beralihfungsi menjadi perumahan elite, hotel dan resort dan bagaimana mindset berpikir anak-anak di Bali agar tertarik menjadi petani?

Ini perlu kita diskusikan bersama dan mencari solusi dari permasalahan Bali hari ini. Pemerintah Provinsi Bali sudah menyiapkan Rp 700 milliar untuk pertanian seperti yang telah disampaikan oleh Wakil Gubenur Bali. Kini bagaimana pemerintah sebagai lembaga penting bagi petani di Bali mengonsep pertanian tersebut agar lebih kreatif dan produktif, semisal dengan menjadikan wahana wisata yang berbasis subak.

Membangun jogging track di areal persawahan sepertinya lebih menarik daripada harus mengganti pertanian dengan perumahan. Dan masih banyak lagi yang bisa diinovasikan.

Lalu pemerintah jangan hanya memikirkan tentang pemberian subsidi dan bantuan lansung kepada petani sebagai menjawab permasalahan, akan tetapi mengatur pendistribusian hasil pertanian itu sendiri agar petani mempunyai ruang untuk menjual hasil pertaniannya. Dan juga menyarankan agar dibuatkan regulasi yang mengatur agar hotel, restoran di bawah komando PHRI untuk selalu menggunakan produk asli petani Bali.

Untuk anak-anak Bali sebagai generasi penerus tentu pemerintah harus mempunyai strategi yang sangat tepat sasaran menejawab permasalahan minimnya anak-anak Bali yang menjadi petani. Karena sejauh ini pekerjaan bertani identik dengan pekerjaan yang berkotor-kotoran dan pekerjaan kaum kelas menegah ke bawah.

Paradigma berpikir yang salah seperti ini harus segera direvolusi melalui penerapan kurikulum pendidikan yang mengarah pada bidang pertanian. Tentu ini butuh dukungan dari seluruh komponen bangsa mulai dari pemerintah, tenaga pendidik dan sisanya semangat kemauan anak-anak Bali untuk mencintai pekerjaan bertani dan memaknai betapa penting dan besar pengaruhnya menjadi seorang petani. Korea Utara dan India sudah menerapkan kebijakan tersebut sejak 4 tahun yang lalu. (T)

Tags: baliPariwisatapertanian
Previous Post

Membuktikan Ada Tuhan dalam Buku Falsafat Agama Prof. Dr. Harun Nasution

Next Post

Film Horor: Hantu Perempuan, Hukum, Agama, dan Hal-hal yang Berubah

Indra Andrianto

Indra Andrianto

Lahir pada tanggal 14 Maret 1995 kelahiran Bondowoso-Jatim. Saat ini menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Undiksha-Bali. Kabid Perguruan Tinggi dan Kepemudaan HMI Cabang Singaraja.

Next Post

Film Horor: Hantu Perempuan, Hukum, Agama, dan Hal-hal yang Berubah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co