27 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Penulis jadi relawan kelas jurnalisme warga di pos pengungsian Gunung Agung

Penulis jadi relawan kelas jurnalisme warga di pos pengungsian Gunung Agung

Kelas Jurnalisme Warga: Ketika Anak-anak Pengungsi Bercerita

Devy Gita by Devy Gita
February 2, 2018
in Kilas
6
SHARES

 

BERADA di pengungsian selama satu bulan sejak status Gunung Agung meningkat menjadi awas tentunya bukan hal yang mudah dijalani. Meninggalkan rumah dan kampung halaman, tidur di tempat yang kurang nyaman, aktifitas terbatas dan dilanda kebimbangan akankah Sang Tohlangkir akan memuntahkan laharnya atau tidak membuat warga yang tinggal di pengungsian merindukan suasana nyaman rumah mereka.

Banyak cerita dari tempat pengungsian, cerita yang hanya tinggal cerita jika tidak diceritakan atau dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam rangka serangkaian acara Anugerah Jurnalisme Warga yang akan diadakan pada bulan November 2017, BaleBengong, portal jurnalisme warga bersama dengan Bali Blogger Community, Tatkala.Co, Nyegara Gunung dan sejumlah relawan mengadakan Kelas Jurnalisme Warga di Desa Bungaya dan Nyuh Tebel, Karangasem.

Kegiatan ini digelar 22 Oktober 2017 bertujuan untuk mendorong dan menggali suara-suara warga guna membantu mitigasi bencana melalui informasi edukatif tentang vulkanologi, kesiapsiagaan, dan pengetahuan dalam pengungsian dari warga itu sendiri.

Berbagi informasi dan pengetahuan mitigasi dari warga perlu didorong untuk meningkatkan daya tahan menghadapi bencana alam. Suara-suara ini jika tergali juga akan memberikan pemahaman bagi pelaksana siaga tanggap darurat dalam memahami kebutuhan warga terdampak. Untuk itu, salah satu cara menyaring suara warga melalui kelas jurnalisme warga.

Anak-anak menulis dan menggambar dalam kelas jurnalisme warga di Pos Pengungsian Gunung Agung

Relawan dibagi menjadi 2 tim. Tim 1 berangkat ke Desa Bungaya dan tim ke 2 ke Desa Nyuh Tebel. Kegiatan dimulai dengan ice breaking, perkenalan fasilitator dan anak-anak yang mengikuti kelas. Peserta terdiri dari anak-anak dan remaja usia 7 – 25 tahun. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan cara menulis.

Di Desa Bungaya peserta kelas jurnalisme warga mencapai 100 orang yang terdiri dari anak-anak dan remaja yang tinggal di pengungsian sekitar Bungaya diikoordinatori oleh bapak Latra. Sedangkan di Desa Nyuh Tebel peserta berjumlah 24 anak masing-masing 6 anak usia 6 – 7 tahun, 8 anak usia 8 – 11 tahun, dan 10 anak usia 12 – 17 tahun.

Peserta dibagi berdasarkan rentang usia yang kemudian diberi kegiatan sesuai dengan kelompok usia mereka. Anak-anak kelompok usia 6 – 7 tahun yang belum bisa menulis dengan fasih diajak menggambar tentang gunung Agung atau tempat pengungsian mereka. Kemudian, peserta yang lain diberikan pelatihan mengenai cara menulis. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dengan kegiatan yang berbeda. Kelompok Catat Curhat, foto Ponsel, dan Reportase.

Kegiatan catat curhat dilakukan berpasangan di mana peserta melakukan interview tentang pengalaman mereka selama berada di pengungsian. Setelah itu, hasil interview mereka tulis menjadi sebuah laporan sederhana. Pengalaman-pengalaman tersebut sangat menarik. Suka dan duka mereka selama tinggal di pengungsian diceritakan dengan sederhana.

Kemudian, hasil tulisan mereka dipresentasikan di hadapan peserta lainnya. Kegiatan catat curhat selain bisa menuangkan apa yang peserta rasakan dan alami juga memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana keadaan di pengungsian serta hal-hal apa saja yang mereka butuhkan selama berada di sana.

Hal-hal menarik yang terjadi di pengungsian sangat beragam, kelompok foto ponsel mengabadikan hal tersebut dalam serangkaian foto. Seperti kegiatan kala senggang pengungsi yang diisi dengan membuat perangkat upakara ataupun obrolan siang para lansia sambil dipijat yang menunjukkan kebersamaan di antara mereka. Foto – foto tersebut kemudian dicetak lalu ditambahkan judul menarik yang merepresentasikan kisah di dalamnya.

Hasil-hasil karya gambar, catat curhat dan foto ponsel kemudian di tempel dan dipajang di areal penungsian. Nantinya karya-karya tersebut dapat dibaca oleh para pengungsi dimasa senggang ataupun relawan-relawan yang berkunjung. Para peserta merasa senang hasil karyanya bisa dilihat oleh keluarga dan rekan-rekan mereka yang lain.

Sedangkan kegiatan ketiga yaitu reportase sedikit berbeda dengan 3 kegiatan lain yang bisa dinikmati secara langsung. Dalam kegiatan ini, peserta membuat video sederhana tentang hal menarik yang mereka temui di pengungsian pada saat itu lengkap dengan wawancara dengan narasumber.

Contohnya, tentang ketersediaan logistik bahan pangan dan pendistribusiannya untuk para pengungsi. Peserta mewawancarai koordinator pengungsi terkait hal tersebut. Menariknya, peserta diminta untuk meliput seperti reporter sungguhan. Hasil karya mereka nantinya akan diupload oleh fasilitator ke sosial media.

Relawan dan anak-anak di kelas jurnalisme warga

Kegiatan kelas jurnalisme warga berlangsung kurang lebih 2,5 jam. Obrolan-obrolan dan cerita menarik mengalir dari peserta. Suasana akrab dan kekeluargaan terbangun dengan mudah. Masih banyak cerita yang pasti masih mengendap belum digali dalam waktu yang sangat singkat tersebut.

Diharapkan kegiatan ini peserta mempunyai bekal untuk bisa menuangkan cerita suka maupun keluh kesah mereka dalam tulisan yang nantinya bisa dinikmati bukan hanya untuk mereka sendiri tetapi juga orang lain. (T)

Tags: anak-anakGunung Agungjurnalismejurnalisme wargapengungsi
Devy Gita

Devy Gita

Tinggal di Denpasar. Lulusan Bahasa Inggris Undiksha Singaraja ini kini sedang memanjakan hobinya main teater dan menulis cerita

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Esai

Lain Mutasi Virus Corona, Lain Lagi Mutasi Pejabat

“Bukan yang terkuat atau tercepat yang bertahan hidup, namun yang pintar beradaptasi.”--- (Charles Darwin) Puluhan Negara menutup perbatasannya dari Inggris, ...

January 7, 2021
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha
Dongeng

Naga Api, dan Semburan Api Sejati

Saat masih kecil Naga Api tidak tahu kalau dirinya bisa menyemburkan api. Kemampuan menyemburkan api baru dia ketahui saat ia ...

June 9, 2020
Foto: Van Amri
Opini

Galungan dan Hal yang Ditunggu: Diskon, Konvoi Motor dan Gebyar “BC-Leng”

BAGI umat Hindu di Indonesia, terutama di Bali, Hari Raya Galungan dan Kuningan tentu menjadi hari raya yang paling ditunggu-tunggu. ...

July 18, 2019
Foto: Mursal Buyung. (foto hanya sebagai ilustrasi)
Opini

Debit Kredit Mahasiswa Perantauan

  BERBICARA soal debit dan kredit nih, mungkin hanya sebagian orang saja yang mengerti arti debit kredit. Bagi mahasiswa yang ...

February 2, 2018
Ilustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

Protokol Minum Arak: Duduk Melingkar, Jaga Jarak, Gelas Sendiri-sendiri

Ibi punya, puan punyah, telun punyah.... Itu lagu yang sudah wajib diputar ketika ada orang-orang yang sedang minum tuak, bir ...

April 10, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Hilangnya Peran Notaris Dalam Pendirian PT UMKM

by I Made Pria Dharsana
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In