Dari sisi utara, di Kecamatan Kubu, Karangasem, Kamis 28 September 2017, Gunung Agung tampak menjulang agung. Puncaknya diselimuti awan putih tebal. Keindahan tetap tampak mengesankan.
Namun wilayah Kubu sudah tampak sepi. Sejak levelnya ditingkatkan menjadi awas, warga sudah mengungsi, kebanyakan ke wilayah Les, Tembok, Tejakula dan sekitarnya di Kabupaten Buleleng. Berdasar peta kawasan rawan bencana Gunung Agung, wilayah Kubu masuk wilayah potensi sedang yang bisa dialiri awan panas, lava dan lahar.
Kawasan Wisata Tulamben yang sejak dulu dibangun dengan bertahap dan kerja keras oleh warga lokal hingga akhirnya menjadi daerah tujuan wisata andalan di Karangasem, kini harus dikosongkan. Wisatawan sudah meninggalkan tempat mereka menginap. Kegiatan wisata air yang biasa ramai sudah tak tampak lagi.
Para penyedia jasa pariwisata di kawasan Wisata Tulamben juga ikut meninggalkan tempat usaha mereka. Sejumlah warga penyedia jasa pariwisata, hingga Kamis tampak sedang memindahkan perlengkapan dan barang-barang untuk dipindahkan ke tempat aman.
Seperti juga dilakukan di semua daerah terdampak di sekitar Gunung Agung, berbagai upaya dilakukan untuk menekan korban jiwa. Di wilayah Kecamatan Kubu pun sudah dipasangi dua alat sirine peringatan dini gunung berapi. Alat itu akan berbunyi selama dua jam sebelum letusan terjadi. Pemasangan dilakukan bersama petugas termasuk Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana. Dua alat sirine itu dipasang di halaman Mapolsek Kubu dan di Sub Sektor Tianyar. (T/C/KN)