13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Seandainya Dewa Palguna jadi Calon Gubernur Bali

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inOpini

Dewa Palguna/foto diolah dari google

95
SHARES

 

SEHABIS ngobrol bersama Dewa Gede Palguna di sebuah resto di Pantai Penimbangan Singaraja, beberapa bulan lalu, saya terus dihantui imajinasi keren. Seandainya dosen yang kini menjadi salah satu hakim Mahkamah Konstitusi (MK) itu jadi calon gubernur Bali, apa yang akan terjadi?

Wah, pertanyaannya gawat. Padahal, jawabannya sederhana saja. Jika dia jadi calon gubernur Bali, saya memilihnya. Jangan minta alasan yang berat-berat. Alasan saya ringan saja: dia teman saya.

Sebagai teman (meski kalah akrab dengan ribuan temannya yang lain) saya punya segudang alasan lanjutan kenapa memilih dia. Dia itu orang teater, penyuka sastra, penulis esai yang bagus, dan pernah menjadi penyiar radio. Itu sejumlah alasan cukup yang membuat saya pasti mencoblos gambar kumis di wajahnya saat pemilihan gubernur.

Pastilah kalian menuding saya sangat subyektif. Karena saya juga pecinta teater, penulis sastra dan esai, juga pernah terjun bebas di dunia broadcasting. Jawaban saya: ya, subyektif. Bukankah memilih berdasar subyektifitas bisa juga dipandang sebagai pilihan sesuai hati nurani? Dan bisa jadi obyektifitas dengan berbagai pertimbangan politik, ekonomi, apalagi kekuasaan, adalah pilihan yang jauh dari hati.

Tapi dipikir-pikir, jika Dewa Palguna hanya dipilih berdasar alasan teater dan sastra, tentulah dia tak akan menang. Berapa sih jumlah penggiat teater dan sastra di Bali? Jauh kalah dengan jumlah bebotoh tajen dan anggota ormas. Dihitung-hitung, jika mengandalkan suara saya dan teman-teman teater serta sastrawan di Bali, dia mungkin hanya dapat suara “nol koma sekian persen”.

Dan saya akan tetap memilih dia, karena dia teman saya. Saya bisa katakan kepada teman-teman agar ikut memilihnya, bahwa tidak banyak (menghindar untuk mengatakan ‘tidak ada’) calon gubernur, terutama di Indonesia, berasal dari dunia teater, duni sastra, dunia literasi, dan dunia siaran radio. Karena tidak banyak, dia akan menjadi pemimpin yang unik.

Selama ini tidaklah banyak kepala daerah percaya bahwa membaca buku, main teater, dan menulis karya sastra, bisa membuat sebuah daerah (dan Negara) menjadi maju. Mereka hanya percaya bahwa sebuah daerah bisa dianggap maju karena “yang miskin bisa secepatnya disulap menjadi kaya raya”. Setidaknya begitulah slogan-slogan dalam kampanye politik.

Bahkan tak banyak yang percaya bahwa seorang kutu buku yang punya pikiran intelek dan mengetahui dengan cermat gerak kelindan masyarakat bisa dipilih menjadi Bupati atau Gubernur. Yang dipercaya selama ini adalah uang-lah yang bisa membuat seseorang jadi kepala daerah. Maka, uang juga dipakai ukuran untuk menilai suksesnya sebuah program. Bahkan sukses sebuah hajatan kesenian kerap juga diukur dari banyaknya uang beredar selama hajatan.

Itulah sebabnya kenapa dalam catatan Unesco, Indonesia hanya memiliki minat baca 0,001 persen atau terendah kedua di dunia. Karena sejak dulu kala, tak banyak yang percaya bahwa minat baca adalah cikal-bakal majunya sebuah perdaban.

Lihatlah, ketika pemerintah mencanangkan Gerakan Literasi Nasional, eh, banyak pejabat yang gagap menterjemahkan gerakan itu. Yang terjadi bukanlah gerakan untuk membuat masyarakat rajin membaca, tapi rajin membuat acara seremonial di mana pejabat bisa berpidato tentang pentingnya membaca buku, padahal tak ada anggaran pengadaan buku dalam APBD. Jika pun ada pengadaan buku, judul bukunya bikin eneg “Kumpulan Pidato Bupati”.

Nah, dengan kenyataan itu, Dewa Palguna bisa menjadi Gubernur yang unik. Setidaknya Gubernur yang percaya bahwa minat baca yang tinggi bisa meningkatkan sumber daya manusia Bali. Sumber daya yang bisa menggerakkan perekonomian, politik dan pemerintahan dengan cara yang lebih baik. Bukan sekadar ambisi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tapi memeras keringat rakyat. Dan bukan pula pejabat yang selalu berdalih bahwa pembangunan telat akibat anggaran yang cekak.

Eh, tunggu dulu. Jangan kira ia hanya akan dapat suara dari kalangan teater dan sastra. Ia pasti dapat juga suara melimpah dari mantan-mantan mahasiswanya, dari kalangan praktisi hukum, dan dari pergaulannya di dunia olahraga bela diri. Dia dosen pengajar ilmu hukum dengan katagori baik, tentu saja. Kalau tak baik, ia tak akan terpilih kembali jadi anggota MK, sebuah lembaga dengan pertaruhan integritas yang tinggi.

Integritas Dewa Palguna di dunia akademik, terutama di bidang ilmu hukum, tak perlu diragukan lagi. Karena hanya berteman di dunia sastra dan tak begitu paham soal kiprahnya di dunia akademik, saya kutipkan sejumlah informasi dari sejumlah situs:

Ia tamat S1 di Fakultas Hukum Universitas Udayana pada 1987 dan S2-nya di Universitas Padjajaran pada 1994. Selain sebagai dosen di FH Universitas Udayana sejak tahun 1988 dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra, Denpasar (1987-1988), ia juga sebagai Co-Lecturer pada Summer Law Programme kerjasama antara FH Universitas Udayana dengan School of Law University of San Fransisco, California, AS (1995 dan 1997).

Palguna juga pernah menjabat sebagai Ketua Bagian Hukum Internasional FH Universitas Udayana (1997-1999) dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Ekonomi Univ. Udayana (1997-1999), kemudian menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan pada Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia FH Universitas Udayana (1999-2001).

Dengan data seperti itu, suaranya bisa membengkak, dari nol koma sekian persen, menjadi lima nol koma sekian persen. Bukankah kini banyak orang berharap hukum bisa ditegakkan dengan seadil-adilnya? Harapan itu bisa dibebankan ke dia, sebagai calon gubernur yang berasal dari dunia perhukuman.

Tapi, Dewa Palguna tampaknya tak berminat jadi Gubernur. Ia pernah beberapa kali disunting oleh sejumlah kelompok politik atau kelompok masyarakat untuk dijadikan calon gubernur atau calon wakil gubernur. Kata sebuah situs berita: Komunitas Bali Integritas pernah berniat mengusung Dewa Gede Palguna dan Ida Bagus Putu Sukarta melalui Partai Gerindra dalam Pilgub Bali 2013.

Selain itu, dari informasi yang diperoleh dari kalangan teman-teman wartawan, pada Pilgub 2013 itu ia juga sempat digadang-gadang untuk mendampingi Puspayoga. Namun ia mengaku belum tertarik ikut bertarung dalam Pilgub Bali saat itu.

Pada Pilgub Bali 2018 ini, namanya sempat dibisik-bisikan oleh sejumlah teman di Denpasar bahwa ia disebut-sebut oleh sejumlah parpol untuk diajukan jadi calon gubernur atau wakil gubernur. Namun, saya agak yakin, Palguna susah untuk bilang setuju.

Saat bertemu di sebuah resto di Pantai Penimbangan Singaraja, ia dengan penuh canda namun dengan nada tegas menyatakan tak berniat jadi kepala daerah. “Saya punya obsesi untuk mengabdi di bidang lain,” katanya waktu itu.

Apalah saya. Jika ia bilang tak minat, saya tak mungkin memaksa untuk mencoblosnya pada Pilgub nanti. Saya masih bisa mencoblosnya di acara lain untuk dipilih menjadi teman top yang akan ikut memajukan Bali, meski bukan dengan cara jadi Gubernur. (T)

Tags: hukumMahkamah KonstitusiPilkada BaliPolitik
Previous Post

Seni Leko dari Tunjuk: “Ngisiang Bayun Timpal”

Next Post

Drama Dokumenter: Buah Pala yang Membangkitkan Nasionalisme

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Drama Dokumenter: Buah Pala yang Membangkitkan Nasionalisme

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co