11 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Zulkifli Songyanan# Lirik Kasmaran, Patah Hati, Kupandang Malam yang Lengang

Zulkifli SongyananbyZulkifli Songyanan
February 2, 2018
inPuisi

Lukisan: Nyoman Erawan

32
SHARES

LIRIK KASMARAN

Manakala kau sentuh jiwaku
pirus dan safir bertebaran di bawah kakiku
matahari menyingkap kegelapan hatiku
dan sebuah galaksi, dengan gugusan
planet biru mengitari, terbit
dari setiap debu yang kuinjak di bumi.

Jangan bertanya kenapa siulku lebih merdu
ketimbang siul bulbul Sulaiman
sedang napasku lebih lembut
ketimbang desir angin selatan.
Duduklah di sampingku dan saksikan
bagaimana rusa buruan mencari lindungan
di bawah belaian tanganku
bagaimana singa lapar terpejam
tiap kali kubisiki namamu.

Ya kuncup segar sajakku!
Bilamana sekejap saja kau lenyap
apalah artinya dunia dan keajaiban ini bagiku?

Manakala lengkung perahu senyumanmu
melayari sepasang sungai di mataku
darah dan madu tak henti-henti ngalir di situ
ikan-ikan melompat kegirangan
lalu bagai lumut pada permukaan batu
kening pualammu turut menghijau
lantaran lembutnya kecupanku.

Ya seruling bambu lagu-lagu kerianganku!
Bila kelak aku mati
lantas kau dapati gema suaraku—
pernyataan cintaku—
pada letusan gunung atau badai berapi
pahami, betapa segala yang terjadi
bermula dari napas penghabisan
penyair kasmaran ini.

PATAH HATI

Frasa sekaligus kecelakaan paling dominan
dalam sejarah panjang
kehidupan.

Kekecewaan paling nyata
kenyataan paling mengecewakan.

Jika dibandingkan dengan perempuan
laki-laki lebih dekat kepadanya.
Pernyataan di atas belum dibuktikan
namun aku yakin hal itu sepenuhnya benar.

Berapa banyak perang dan sajak-sajak timbul darinya?
Berapa banyak orang mendadak gila
atau bijak karenanya?
Pakar statistika lupa, menjawab hal itu
amat penting bagi perkembangan ilmu jiwa.

Jangan kau pikir ia tak akan hinggap
pada orang dungu atau orang alim.
Ia teman rahasia bagi mereka
yang memiliki hati dan alat kelamin.
Ia bisa datang kapan saja
bahkan lewat cara yang tak lazim.

Jauh di masa silam
aku pernah bersentuhan dengannya.
Jantungku kembang kempis
dihempas arusnya yang dahsyat.
Pikiranku tersayat
mencengkeram ujung pisaunya
berkilat-kilat.

Mereka yang memiliki kesamaan nasib denganku
setidaknya pernah punya alasan baik
menyalahkan takdir.

Dan saat kini kupandang dirinya
aku bagai memandang sebuah taman di kejauhan.
Taman dengan lampu-lampu temaram
bangku-bangku kusam
yang meski tak terawat
terus menjulurkan
mawar hitam.

Cukup rumit menjelaskan bagaimana waktu bekerja
mengajariku menertawakan dirinya.
Ia yang pernah membuatku murung
dan menderita
setelah benar-benar tak ada
nyatanya cuma lelucon kecil
dilempar Tuhan—dengan gembira
ke tengah kemegahan
kenangan muram
manusia.

Bahkan sangat mungkin dilempar Tuhan—dengan sengaja
demi mengembangkan senyum
kemanusiaan kita.


KUPANDANG MALAM YANG LENGANG

Kupandang malam yang lengang.
Sekali lagi, kupandang malam yang lengang.
Kukenang deru hujan gemuruh seharian.
Kukenang betapa basah sebuah ciuman.

Sungguh tak dapat kupejamkan mataku.
Tak dapat kuterima bahwa kau tak bersamaku.
Malam kian lengang. Bintang-bintang
tampak makin samar dan gemetar.

Kuraba dadaku hampa.
Kuremas-remas jemariku putus asa.
Bagai sulur-sulur kembang anggrek
kesunyian merambati dinginnya tembok jiwa.

Mengapa cinta sanggup
membuat hidup demikian menderita?
Mengapa rindu kerap
menghempas keras daun pintunya yang terbuka?

Kupandang malam yang lengang.
Sekali lagi, kupandang malam yang lengang.
Gumpalan kabut merayap pelan
menyelimuti lampu-lampu berkilauan.

Mengapa kenangan terasa dekat
justru saat aku dan dirinya berjauhan?
Mengapa masa lalu terlihat indah
manakala masa kini hancur berantakan?

Angin. Hanya angin.
Lalu kepak kelelawar di dahan pohonan.
Angin. Benar-benar hanya angin.
Lalu lolong anjing di simpang jalanan.

Dingin. Sungguh dingin
kutatap selembar potret dalam genggaman.
Dingin. Benar-benar dingin
hasrat pada sebuah dekapan melintasi malam.

Sendiri. Hatiku sebongkah batu karang
tampak tegar sekaligus putus asa.
Rinai gerimis ingatan
menjelma jadi guyuran lembing tajam seketika.

Ah, tusukan kilau mutiara matanya!
Busur alisnya!
Bening betis serta senyumannya yang bercahaya
cermin kelembutan alam semesta!

Sajak cinta. Ya, aku tengah menulis sajak cinta.
Aku menulis larik rayuan dan dukalara!
Tapi, apalah arti semuanya
jika kemudian aku malah terlihat menderita?

Apalah arti semuanya
jika aku tak kunjung bijak dan dewasa?
Apalah arti sajak cinta
jika aku terus mabuk dalam kemurungan tiada habisnya?

Kupandang malam yang lengang.
Sekali lagi, kupandang malam yang lengang.
Bintang-bintang kian gemetar umpama
baris-baris sajak sedih yang kutulis untuknya.

Tuhan dan malaikat tersenyum
melihat aku menangis untuk pertama kalinya.

Tags: Puisi
Previous Post

Jejak Genteng di Tanah Pejaten – Dari Era Barter hingga Zaman Pariwisata

Next Post

Dua Pasang Mata

Zulkifli Songyanan

Zulkifli Songyanan

Alumni program studi Manajemen Pemasaran Pariwisata, Universitas Pendidikan Indonesia. Menulis puisi, esai, feature, dan berita. Kumpulan puisi pertamanya, Kartu Pos dari Banda Neira (Gambang Buku Budaya, 2017). Saat ini tinggal di Jakarta

Next Post

Dua Pasang Mata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more

Komunikasi Egaliter di Era Predator Citra

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 10, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

SIDANG pembaca yang budiman, akhirnya kita mengalami hidup di zaman sekarang ini, zaman paling komunikatif dalam sejarah manusia. Tapi anehnya,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co