18 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas
Cover buku Menitip Mayat di Bali dan pengarangnya, Gde Aryantha Soethama

Cover buku Menitip Mayat di Bali dan pengarangnya, Gde Aryantha Soethama

Minggu 9 April, “Menitip Mayat di Bali” Dibincangkan di Bentara Budaya

tatkala by tatkala
February 2, 2018
in Kilas
10
SHARES

BUKU kumpulan esai “Menitip Mayat di Bali” dibincangkan dalam program Pustaka Bentara di Bentara Budaya Bali, Minggu, 9 April 2017, pukul 19.00 WITA. Buku yang ditulis Gde Aryantha Soethama, yang juga penulis tetap di tatkala.co, terbit sekitar setahun lalu, dan mendapat sambutan luar biasa dari publik, bukan hanya di Bali, juga di daerah lain di Indonesia.

Pustaka Bentara kali ini tak semata membincangkan sebuah buku, melainkan menggali lebih mendalam kehadiran Bali, baik sebagai realita keseharian maupun melalui tinjauan historisnya yang lintas zaman. Sebagai rujukan tajuk program ini adalah buku kumpulan esai terkini Gde Aryantha Soethama “Menitip Mayat di Bali” (Penerbit Buku Kompas, 2016), berisi 69 esai, sebentuk solilokui- suara hati orang Bali.

Esai-esai Gde Aryantha memikat, terlebih karena gagasan uniknya diungkap melalui bahasa yang jernih, menyentuh, serta ringan namun mengesankan. Merefleksikan berbagai kejadian atau peristiwa sehari-hari yang mengemuka di dalam masyarakat pulau ini; mulai dari kemelut adat perihal jenazah yang dilarang dikubur, juga ragam kejadian sebagai akibat keberadaan pariwisata, baik berdampak positif maupun negatif. Dengan kata lain, yang terdepankan adalah cerminan situasi paradoksal Bali yang global sekaligus yang lokal.

Bali terbilang sebagai pulau yang beruntung, dikunjungi turis-turis sekitar 180 bangsa di dunia. Tidak sedikit riset tentang pariwisata mengemukakan tentang bagaimana mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin. Boleh dikata lebih jarang pakar yang meneliti pengaruh negatif pariwisata. Memang, sedari masa kolonial, sewaktu pariwisata mulai memasuki Bali, terdapat sekian pengamat yang sedini itu menyuarakan keprihatinan dan mencemaskan masa depan kebudayaan Bali. Nada skeptis atau tak terlampau optimis itu tersirat dari pandangan Covarrubias melalui tulisannya yang sohor Le Isle Bali (Island of Bali), tak ketinggalan Margaret Mead, Alain Gerbault, James Boon, Michel Picard, melalui tulisan seakan menyerukan, “Bagaimana kalau ‘Bali’ tiada lagi?”

Di tengah nada skeptis tersebut, banyak pula yang tetap optimis bahwa transformasi sosial kultural pulau ini akan berjalan dengan baik dan berkelanjutan, bahwa masyarakat Bali juga akan sanggup menghadapi tantangan zaman itu sejalan dengan pandangan mereka terhadap karma yang selalu berpihak pada kebajikan.

Melalui timbang pandang kali ini, budayawan yang juga pemerhati sastra dan pariwisata, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt akan berbagi kajian terkait transformasi sosial kultural yang dialami Bali selama ini. Ketua Program Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, yang kerap diundang sebagai narasumber seminar internasional di berbagai negeri, mengkritisi pandangan tentang Bali, baik suara-suara yang pesimis, skeptis, dan bahkan juga yang optimis.

Gde Aryantha Soethama mulai belajar menulis ketika remaja, dengan mencipta puisi. Ia kemudian menulis cerita pendek, laporan perjalanan, dan karya jurnalistik, untuk surat kabar di pulau kelahirannya, Bali, serta sejumlah majalah dan koran Jakarta. Aryantha pernah menjadi wartawan, koresponden, dan pemimpin redaksi. Laporan jurnalistiknya tentang desa terbaik dibukukan dalam Sang Juara, Sembilan Desa Terpilih di Bali (1995). Bukunya yang lain Bolak Balik Bali (Arti Foundation, 2006) ditetapkan sebagai buku nonfiksi terbaik oleh Pusat Bahasa (2006). Kumpulan cerpennya Mandi Api (Penerbit Buku Kompas, 2006) meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award (2006), diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi Ordeal by Fire (2009) oleh Vern Cork. Ia menetap di Denpasar, menjadi penulis lepas, sembari mengurus percetakan dan penerbitan.

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., adalah Guru Besar Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana. Dia menyelesaikan pendidikan doktor di School of Languages and Comparative Cultural Studies, The University of Queensland, Australia, 2003. Bukunya yang baru terbit adalah Wisata Kuliner Atribut Baru Destinasi Ubud (Jagat Press, 2016) bersama Putu Diah Sastri Pitanatri; Mengemban Tutur Leluhur -Biografi Tjokorda Gde Putra Sukawati (Jagat Press, 2016). Karyanya yang lain adalah A Literary Mirror, Balinese Reflections On Modernity And Identity In The Twentieth Century (Leiden, KITLV Press, 2011); Wanita Bali Tempo Doeloe Perspektif Masa Kini (2007), Bali dalam Kuasa Politik (2008), dan Tonggak Baru Sastra Bali Modern (2010). Tulisannya“Getting Organized; Culture And Nationalism In Bali, 1959-1965” terbit dalam Jennifer Lindsay dan Maya H.T. Liem (eds) Heirs To World Culture; Being Indonesian 1950-1965, pp.315-42 (KITLV Press: 2012) dan versi bahasa Indonesia berjudul Ahli Waris Budaya Dunia: Menjadi Indonesia 1950-1965 (Denpasar: Pustaka Larasan dan KITLV Jakarta, 2011). (T/*)

Tags: baliBudayaGde Aryantha Soethamakebudayaan
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Repertoar Hari Megalitikum di Tejakula
Esai

Teater, Megalitikum dan Diri – Renungan dari Sebuah Candi Batu di Tejakula

Hari menjelang sore, matahari tepat berada setara dengan mata saat memandang lurus. Saya sedang duduk di pinggir pantai, suara deburan ...

July 11, 2019
Foto: Mursal Buyung
Opini

Lulus Tepat Waktu atau Lulus pada Waktunya?

  TERKADANG judul opini inilah yang membuat galau mahasiswa jaman now, terutama yang duduk di semester tua. Misalnya ketika saya ...

February 2, 2018
Opini

Made Urip, Politik Tenang, dan Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta

  Ketika SMA, sekira tahun 1986, saat ulangan umum (semacam tes tengah semester), saya terkejut melihat lembar soal mata pelajaran ...

February 2, 2018
Foto: Tejo Rosidi
Opini

Air yang Seret dan Petani Seperti Lagu Pop: Berangkat Pagi Pulang Pagi

  INDONESIA Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua. Iya itu sebutannya yang sudah sering berkumandang di indra pendengaran ...

February 2, 2018
Ilustrasi foto: Nata Kusuma
Esai

Sosialisasi Pemilu ke Kaum Millennial: Bukan Surat Suara Warna Apa, tapi Calonnya Siapa!

Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui perpanjangan tangannya yaitu Relawan Demokrasi (RD) telah melakukan berbagai sosialisasi terkait Pemilu serentak yang akan ...

February 18, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gus Bass [Foto dokumentasi penulis]
Esai

Gus Bass, Bumbu Sate dan Tempe | Catatan Orang Tua tentang Menu untuk Anak

by Gus Surya Bharata
January 17, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1349) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In