11 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Achmad Hidayat Alsair# Lelaki Penantang, Rencana Malam Kencan

Achmad Hidayat AlsairbyAchmad Hidayat Alsair
February 2, 2018
inPuisi

Wayan Redika, Aku Tetap Lebih Buruk, 2004. Charcoal on Paper, 50x70cm

13
SHARES

SELAMAT SIANG

Sekarang aku ingin belajar cara menjadi jinak
Percuma meliar jika liang kelaparan telah diisi
Untuk apa pistol dan pentungan kalau jadi pernik di punggung?
Lagi pula ini sudah jam istirahat
Mari sejenak menghidu tengik kemacetan
Lekas tinggalkan pos jaga muram itu
Lalu mengukur luas meja makan menggunakan sendok
Lihat, ada yang mencoba tidur
Mengajak jasad dari timbun tumpukan berkas
Tidak ada kasur tersedia di tempat kerja
Beribadah menjadi pembuka lelap
Singgah sekejap, firman Tuhan telah genap
Berkah dan bekal para pencari istirah sejati

Praktik ilmu mengukur suhu tubuh
Menggunakan tangan kosong dan suara ambulans
Minggir, orang sakit juga ingin tepat waktu
Tiba di ruang rawat, negara mengaku tak mengenalnya
Bukan dia yang menusuk potretnya saat pemilihan umum
Tidak, nama mereka semua tidak tercantum di buku tamu

Memasuki ruang kelas, sejuk buatan mesin, duduk berhadapan menantang papan tulis
Dosen bertanya, “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”

(Makassar, Desember 2016)

SEMIOTIKA HUJAN

Lihat, kelabu yang bergantung itu
padanya seluruh rindu disematkan
beratkan gerak dan tangis palsunya
dan laut tidak memberi kiat mengobat kesedihan
Lihat, cucur yang berkejaran itu
semua dijamin akan mandi hingga bersih
tanaman hingga binatang melata, kecuali kaum amfibi
sebuah proses yang dijelaskan terbata oleh buku biologi

Lihat, kantuk yang bertamu itu
merayu-rayu nyenyak untuk beratkan kelopakmu
jika menyerah, hasil akhir kerja jam kala berkomplot
terlambat datang kerja menjadi kejahatan paling manis
Lihat, penulis puisi ini
terlalu banyak meneguk gerimis kemudian tersedak
mendung bahkan gumpal di jantungnya
kudengar dia tengah menyusun daftar cucu keturunan cuaca buruk

(Makassar, Desember 2016)

LELAKI PENANTANG

Aku berdiri di bibir pantai, lamat-lamat terdengar juga bersenandung kidung kelaparan, padahal saban hari dia masih menuangkan ombaknya pada cangkir dan teko milik pengunjung
pencari keramaian dan kesepian. Ini semua terlalu membingungkan, maka kulempar sejumput rambutku ke atas pasir, berharap malam akan menumbuhkan diriku dan berganda jadi seribu.
Harus diakui diriku telanjang tanpa pakaian, busana paling mutakhir hanya sekumpulan pijar kunang-kunang yang dilekatkan pada tiap senti tubuh dan menegakkan paksa bulu roma.
Kulitku menjadi kitab suci paling terang untuk seorang pemeluk agama peragu ritus gerak-gerik ritmik alam semesta karangan mistikus tua renta.
Kulebur perpisahan batas kota dalam sajak janji perjumpaan. Kutundukkan jantung penempa nafas-nafas dan penghitung jarak percabangan nadi. Kutulis pula surat kaleng untuk dibaca oleh peradaban tanpa wasiat.

(Makassar, Desember 2016)

BELAJAR HOMONIM

Kata seorang dokter, bisa ular bisa menjadi obat untuk orang-orang patah hati. Kuperoleh kopiannya saat meneguk kopi di sebuah kafe di mana aku selalu menjadi pengunjung pertama.
Sayang sekali tak mungkin kucoba resep mutakhir itu karena tubuhku telanjur mengurus, hasil terlalu banyak mengurus puisi dan tenggelam dalam cerita-cerita sedih dari negeri-negeri jauh.
Kubaca di brosur yang berbeda, kaum wanita memperjuangkan hak untuk gratis memperoleh hak sepatu sebagai bagian dari upaya menyebar semangat pemberontakan bersenjata kecantikan. Lelaki pun resmi memasuki
masa-masa genting, debarnya mengalahkan sensasi saat memanjat rumah untuk memperbaiki genting. Kubaca tulisan kampanye itu berkali-kali sebelum disemat dan dipaku pada dinding kali batas kota.

(Makassar, Desember 2016)

FABEL KAVALERI

Dengarlah suara baling-baling pesawat bersiap terjun menukik
menjatuhkan bom paling kobar, hujan buatan dari peluru timah
ini bukan adegan latihan dari kamp-kamp persiapan
tidak ada istal tempat tinggal
tidak ada induk-induk
tidak ada petakan jerami
tidak ada puting susu dan cinta

Kami kena gempur, menerjang letupan dengan ringkikan
antara berani atau bebal, juga batas antara teguh dan takluk
serahkan jawaban kepada penunggang
malam ini kita akan jumawa
semua telah mereka janjikan
nama-nama dijamin akan masuk buku sejarah
dicetak tebal-tebal seperti maklumat

Kukembangkan telingaku
sayup simfoni suara sekumpulan betina

(Makassar, Desember 2016)

BENIH MUSIM PANAS

Sengaja kita mengawal arak-arakan angin
dan meliuk licin di antara pelukan pohon
siasat ampuh selain tersesat membentur rumah
sebab tak ada petunjuk arah di bawah lampu neon

Terbatuk tak mampu meneguk
terlampau haus oleh kekeringan padang rumput
musim panas mengayun jaring laba-laba
langkahku oleng, mabuk terik matahari

Sebatang cemara terserak hilang kuasa
ikhlas memeluk bumi tempat ziarah
kini aku menunggu kabar kehamilan
benihmu sepakat jalani ritual kedewasaan

(Kaluppini, Agustus 2016)

SAJIAN HIBURAN UNTUKMU

Kusunting sajak ini hingga ratusan kali
harapan bertemu para pasien rumah sakit jiwa
yang mendekam dalam jejeran kamar sempit
dirantai kesakitan rutinitas berwujud entah

Maka mulailah kita menutup jendela
mendengar lagu terlarang dalam instruksi negara
perihal peluh dan rasa mual paling alami
sesekali permisi untuk meraba kulit licin terluka

Kuputar haluan menuju kelas tanpa alat tulis
menghasut muda-mudi meragukan masa depan
dan jam dinding itu sengaja kucabut jarumnya
kemudian ditusuk pada bagian paling indah tubuhmu

(Makassar, Agustus 2016)

RENCANA MALAM KENCAN

Di sini, sebagian orang berpapasan dengan diri sendiri
meja makan, benda bisu yang berisyarat melawan malam
karena di sela kepul asap kita berunding menentang diam
hari ini bukan liburan serta tidak pula Minggu esok

Ingatkan aku jika lupa kapan jadwal rutin berseteru
kadang jam dinding tahu tipu muslihat paling licik
perasaan pun pandai bohong sejak dunia masih perawan
ambil seteguk air, biarkan menyumbat lalu lintas peluh

Bacakan berita-berita larut malam sebagai pengantar tidur
sesekali aku harus menangis setelah mendengar bencana
pengingat singkatnya waktu, riwayat rotasiku dalam dirimu
namun catatan hutang bernama selimut selalu bertambah

Lebih baik kenakan busanamu yang paling nyalang
kemudian berlatih cara berteriak dalam udara jelaga
seminggu sekali hingga perjalanan mencapai titik jenuh
lalu kita menuju garis awal lagi, abaikan syarat-syarat lelah

(Makassar, September 2016)

Tags: Puisi
Previous Post

Cerita Dewa Siwa dan Anaknya: Sains tentang Terapung dan Tenggelam

Next Post

Ruang dan Waktu Sekali Lagi

Achmad Hidayat Alsair

Achmad Hidayat Alsair

Mahasiswa tingkat akhir Universitas Hasanuddin Makassar, FISIP, jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Karyanya pernah dimuat sejumlah media seperti Fajar Makassar, Go Cakrawala Gowa, Rakyat Sultra, Analisa Medan, Tanjungpinang Pos, Lombok Post, Radar Surabaya, NusantaraNews, FloresSastra,

Next Post

Ruang dan Waktu Sekali Lagi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more

Komunikasi Egaliter di Era Predator Citra

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 10, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

SIDANG pembaca yang budiman, akhirnya kita mengalami hidup di zaman sekarang ini, zaman paling komunikatif dalam sejarah manusia. Tapi anehnya,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co