30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Musik Baru – Musik Masa Depan, Hari Ini!

Wayan Gde YudanebyWayan Gde Yudane
February 2, 2018
inEsai
113
SHARES

Musik baru adalah kesinambungan tradisi musik klasik, yang mewakili perintisan dan kreativitas dari musik klasik tersebut. Lagi pula, musik baru dapat merangkum elemen dari banyak jenis musik, termasuk musik klasik, musik dunia (World Music), musik klasik yang berakar pada tradisi musik barat (Classical music) dan lain sebagainya. Kesimpulannya, musik baru itu adalah: musik yang baru saja digubah oleh komponis yang masih hidup.

Meskipun di sini ada banyak ide atau pemahaman yang bisa berlaku, tapi tulisan ini adalah tentang pemahaman subjektif saya terhadap seni musik baru, yang setidaknya memiliki perspektif epistemologis yang sama dengan penciptaan musik baru di dunia musik barat.

Musik baru adalah istilah umum yang digunakan untuk mengacu pada tradisi musik yang menyiratkan pertimbangan struktural dan teoritis tingkat lanjut

Pada ungkapan “baru” kita tidak perlu melihat ke penemuan estetika baru yang bersifat revolusioner. Karena revolusi mendadak yang menghentikan semua diskusi dengan menghasilkan sebuah cara baru yang mutlak dalam komposisi musik dan menolak semua gaya yang telah berkembang selama ini, tidak berarti dalam konteks ini.

Saya tahu ini terlalu menyederhanakan.

Apa yang saya ingin tetap “hidup” adalah kualitas perhatian, jenis interaksi manusia, dan cara mengetahui dan mengalami yang ditemukan dalam praktek seni musik.

Jadi untuk saat ini, mari kita mencoba mengatakan bahwa seni musik baru membutuhkan perhatian yang secara sadar dan beberapa pengalaman untuk dapat memahaminya.

Musik baru ini memberi penghargaan pada ketaatan dengan berbagai lapisan makna dan perasaan yang kompleks.

Musik baru juga berarti ekplorasi: permainan musik yang mendobrak batasan menuju wilayah suara baru, pengaruh baru, tehnik baru, bentuk struktural baru, media baru, dan cara baru untuk menjabarkan dan memahami dunia tempat kita hidup sekarang ini.

Dalam karya seni musik baru segala sesuatu mendapatkan arti yang nyata dari usaha tersebut, dan arti ini didapatkan dari bentuk keterhubungan detail, yang melawan, melanjutkan dan melewati satu sama lainnya sehingga menampakkan bahwa musik bisa merupakan bagian dari kontruksi- sesuai dengan cara komposer mencipta karya.

Hubungan ini adalah “hidup” yang berarti, dimungkinkan berlanjut berkembang ke level dan detail yang lebih dalam.

Berbeda dengan musik populer bentuknya tidak berubah. Tidak berkembang tetapi ditutupi oleh jubah-jubah ornament yang menutupi “kesamaan”nya. Ini disengaja karena si pencita (dan pendengarnya) tidak menginginkan analisis atau interpretasi, tidak juga memerlukan reaksi yang standar.

Tujuan musik baru tidak semata-mata sekedar indah, tetapi melibatkan sesuatu yang lebih luas dalam tahapan emosi, intelektual, spiritual dan isu sosial.

Musik baru tidak juga merangkul sesuatu yang hanya “menarik” tanpa ada misteri, kompleksitas dan penemuan baru. Sikap ini sangat skeptikal dalam era komersial, atau dalam musik “pesanan”.

musik baru mengharap setiap komposer bisa mencurahkan sesuatu yang bernuansa, sesuatu yang mencerminkan kebenaran tentang dirinya, apapun bentuk dan bahasa komposisinya.

Sesuatu yang bertolak belakang dengan musik komersil, dibuat untuk konsumsi masal dan sangat biasa dan berlebihan ( dan tanpa nilai! ), kebalikan dari musik yang ditakdirkan untuk beberapa orang pilihan yang langka, lingkungan yang bernafas bebas, Musik baru bisa dijadikan pendekatan yang terbuka yang berselera – apapun bentuk dan gayanya.

Tentu saja musik ini merupakan ajang komunikasi dengan pendengar, sebagai akibat dimensi formal dan dalam hubungannya dengan pementasan dengan komposer, musisi dan pendengar.

Mungkin saja memerlukan beberapa kali pendengaran ulang atau pengalaman yang beragam untuk membangkitkan pemahaman terhadap musik baru yang terkadang kompleks.

Intinya adalah, bahwa sepanjang abad ini musik telah diperkaya oleh suara yang mengijinkannya untuk mengekspresikan kedalaman dan kepekaan, meskipun tidak dalam konteks universal, paling tidak dalam arti yang relevan dan kekinian. Oleh karena itu kita harus menempatkan diri kita pada posisi yang terhubung dengan masa lalu , dan juga memperhitungkan keberadaan musik dan suara, termasuk kemungkinan teknis akustik, yang sebagian bisa jauh melampaui daya dengar manusia. Pastilah sangat berguna bagi kita sekarang untuk memiliki kemampuan untuk mendengar segalanya.

Pemahaman musik baru setidaknya memiliki perspektif epistemologis yang sama dengan penciptaan musik baru di dunia musik barat. (kalau tidak mau dianggap mengada-ada)

Musik baru juga memiliki kecenderungan untuk memprioritaskan unsur kejutan, mengandung unsur tak terduga, dan mengungkapkan pikiran pada nilai-nilai kekinian.

Elemen tak terduga seperti manifestasi dari pikiran-pikiran tertentu bisa eksis dalam berbagai bentuk: melalui bahan ekspresi, media ekspresi, dan cara berekspresi yang belum pernah terjadi dalam budaya musik. Sifat avant-garde yang ada dalam musik baru ditandai dengan pertunjukan artistik diisi dengan inteligensia yang mengembangkan hal-hal baru.

Membicarakan musik baru bukanlah hal yang baru untuk waktu yang lama. Pada awal abad ke-20, musik serial Schoenberg dianggap baru. Kontras dengan tonalitas itu adalah ide baru dalam banyak hal, meskipun bentuk, instrumentasi dan orkestrasi masih dipinjam dari masa lalu. Musik Schoenberg tidak lagi baru ketika bisa diberi label oleh para ahli sebagai “serialism” dan karena itu kehilangan label “baru”.

Tentu saja ada banyak lagi contoh-contoh perkembangan musik baru dari abad ke-20. Awal musik computer dan musik John Cage mendorong batas-batas dan menyebabkan banyak orang untuk memikirkan kembali konsep mereka sendiri tentang apa yang dan bukan musik. Untuk sementara waktu, jenis musik bisa diberi label seperti baru, tapi sekarang hal tersebut merupakan bagian dari kaidah atau norma dan telah diberi label sebagai sesuatu yang lain dari yang baru. Musik Baru adalah musik yang mendorong batas-batas dan tantangan sistem label. Tanpa label yang jelas, musik disebut “baru” dan ketika ada cukup musik yang sama, label baru dan deskriptif yang lebih baru mesti diciptakan.

Tidak semua musik baru akan menarik bagi semua orang, tetapi pasti ada sesuatu bagi setiap orang: ” mudahnya sebuah lantunan musik untuk dicerna saat pertama kali didengar bukan ukuran yang mutlak atas nilai musik itu.”

Dengan begitu, inovasi dan kesempatan bukanlah merupakan akhir. Tetapi bukankah inovasi itu sungguh mendasar, mengingat kreasi kita memang begitu berbeda, seperti halnya kita semua berbeda? (T)

 

Tags: musikSeni
Previous Post

Bukan Caka, tapi Saka – Selamat Tahun Baru Saka, Selamat Nyepi…

Next Post

Buku, Gaya Hidup, dan Keterasingan…

Wayan Gde Yudane

Wayan Gde Yudane

Komponis. Mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia 2020 untuk katagori Pencipta Pelopor Pembaru

Next Post

Buku, Gaya Hidup, dan Keterasingan...

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co