2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mahasiswa di Singaraja: Nasi Kuning “Pahlawan Kepagian”, juga “Pahlawan Kemalaman”

Agus Sadya Eka PutrabyAgus Sadya Eka Putra
February 2, 2018
inEsai

Nasi kuning 5 ribu di Singaraja. Foto: koleksi penulis

8.4k
SHARES

JIKA benci pada pahlawan kesiangan, carilah nasi kuning. Nasi kuning, bagi mahasiswa di Singaraja, bukanlah pahlawan kesiangan, seperti orang yang tiba-tiba datang ketika semua persoalan beres.

Nasi kuning adalah “pahlawan kepagian” sekaligus juga “pahlawan kemalaman”, terutama bagi kami para mahasiswa dengan ekonomi pas-pasan.

Jika di Denpasar dan sekitarnya nasi bungkus murah terkenal dengan nama nasi jinggo, di Singaraja nasi kuning sudah lama menjadi menu murah-meriah, bukan saja bagi mahasiswa tapi juga bagi ibu rumah tangga atau bapak rumah tangga yang malas (baca: tak punya waktu) memasak.

Baru belakangan ini, nasi kuning di Singaraja dapat saingan nasi jingo. Bahkan nasi jinggo yang lebih kreatif dengan menu aneh-aneh. Semisal nasi jinggo be genyol, be pindang atau be gerang.

Meski dapat saingan, nasi kuning tetap saja laris. Karena nasi kuning lebih konsisten, lebih ajeg, dan lebih banyak pilihan, terutama bagi kalangan mahasiswa. Ya, karena kuliner itu menjadi salah satu alternatif makanan yang terjangkaudi kantong dan enak di tenggorokan.

Bagi saya, mahasiswa dengan kantong yang kadang berisi dan lebih banyak kosongnya ini, nasi kuning adalah kuliner mahapenting dan sering menjadi menu sarapan dan makan malam. Dengan uang Rp 5.000 saja sudah bisa mendapatkan 1 porsi nasi kuning lengkap dengan embel-embelnya yaitu sahur, tempe manis, ayam suir-suir, abon, serta sedikit kuah.

Sangat nikmat, begitulah para anak-anak kos ditanya tentang rasa nasi kuning tersebut. Apakah benar nikmat karena memang enak, atau benar nikmat karena kelaparan, entahlah.

Nasi kuning sangat fenomenal di Singaraja baik itu pagi maupun malam. Pagi hari ketika subuh, para pedagang sudah mulai memasang meja serta tenda kecil di pinggiran jalan raya tepatnya di atas trotoar. Jalan Udayana, Jalan Sudirman, dan beberapa jalan lainya diramaikan oleh para pedagang nasi kuning yang siap menyajikan sarapan murah meriah bagi anak kos.

Warga lokal yang ibu rumah tangga atau bapak rumah tangga juga tidak kalah. Mereka juga ikut mengantre untuk medapatkan porsi sarapan pagi mereka. Terutama bagi keluarga karir yang mana si bapak serta si ibu harus bangun pagi, tak sempat masak, dan harus secepatnya ngantor.

Para orang tua tak jarang mengajak anaknya untuk membeli nasi kuning dan menjadikan nasi kuning sebagai bekal sekolah. Ya, memang sangat membantu meringankan beban wanita karir di pagi hari.

Bagi mahasiswa kos, jangan dibilanglah. Pada pagi hari, nasi kuning adalah “pahlawan kepagian”. Nasi kuning sudah tersedia di tepi jalan pada pagi-pagi benar, jauh lebih pagi dari mahasiswa yang merasa bagun pagi. Apalagi bagi mahasiswa yang dapat kuliah jam AB.

Mahasiswa kuliah AB ini akan gelagapan bangun sepagi-paginya, mandi, atau sekadar cuci muka, lalu ikut ngantre di depan dagang nasi kuning. Kadang ngantre berdesak-desakan bersama ibu-ibu pakaian PNS, ibu pakai seragam bank, atau ibu yang hanya pakai daster tidur. Kadang, karena takut telat, mereka saling menyalip antrean.

Nah, pada malam hari, nasi kuning adalah “pahlawan kemalaman”. Bahkan pada malam hari, dagang nasi kuning tampak lebih banyak. Lihat pemandangan unik Jalan Diponogoro dekat Pasar Tingkat Singaraja dan Jalan Ahmad Yani sekitaran Pasar Loak. Siapa yang tak pernah belanja ke sana beli nasi kuning malam-malam?

Sebagian besar warga lokal dan juga mahasiswa selalu menghampiri para dagang nasi di kiri kanan jalan. Dagang itu berderet di malam hari mulai pukul 9 malam hingga dini hari.

Sungguh luar biasa, mereka adalah para ibu-ibu yang memberikan layanan kuliner buat mereka yang beraktivitas pada malam hari, terutama mahasiswa yang berkutat dengan tugas kuliah dan organisasi kampus.

Mahasiswa yang suntuk mengerjakan tugas, proposal atau skripsi, tak akan ingat makan pada saat bekerja. Baru setelah kerjaan selesai, barulah perutnya ngeroncong. Dan malam sudah sangat malam. Sudah pukul 02.00, 03.00, bahkan pukul 04.00 dinihari. Saat itulah tak ada makanan lain dalam bayangan mereka, kecuali nasi kuning.

Untuk menghibur diri, mahasiswa kadang terlibat obrolan serius bahwa nasi kuning itu makanan sehat. Kenapa? Bahan untuk membuat nasi jadi kuning adalah kunyit dicampur minyak kelapa murni. Kunyit, siapa tak tahu kunyit. Banyak obat herbal berasal dari campuran kunyit, misalnya untuk mengobati luka dalam.

Luka dalam? Ya, semisal sakit hati. Sakit hati? Apakah putus cinta termasuk di dalamnya?

Hi hi hi. Hidup, Nasi Kuning! (T)

Tags: ekonomimahasiswanasi kuningpahlawan
Previous Post

Cinta, Kutukan, dan Karam

Next Post

Pahlawan Cilik dengan “Barong Peduli Bencana” di Jalur Batur-Kintamani

Agus Sadya Eka Putra

Agus Sadya Eka Putra

Bernama lengkap Gusti Putu Agus Sadya Eka Putra. Kelahiran Jembrana. Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha. Suka membaca dan berorganisasi.

Next Post

Pahlawan Cilik dengan “Barong Peduli Bencana” di Jalur Batur-Kintamani

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co