3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jelang Debat Pilkada Buleleng: PASS Kuasai Soal, SURYA Mungkin “Menyerang”

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inFeature
20
SHARES

JANGAN berharap membandingkan debat pasangan calon (paslon) kepala daerah di DKI Jakarta dengan debat di Pilkada Buleleng. Jauuuuuuh…

Debat Pilkada DKI sejak awal, bahkan sejak tahapan Pilkada belum dimulai, sudah punya “modal” untuk jadi seru. Sementara debat antarpaslon bupati/wakil bupati Pilkada Buleleng tampaknya masih terkesan malu-malu.

Lihatlah debat episode pertama di Hotel Melka, Lovina, Singaraja, 30 Januari 2017, yang disiarkan radio-radio di Buleleng. Sejak awal debat itu seperti bukan debat, tapi pentas monolog atau topeng pajengan. Paslon tampaknya masih asyik-asyik sendiri dengan program yang disusunnya, tanpa berusaha dengan mengulik-ulik program paslon lawan.

Namanya juga debat, masing-masing program ya harusnya diadu. Agar beradu, paslon harusnya menyerang program lawan. Selain untuk menunjukkan keunggulan program sendiri, paslon juga harusnya menunjukkan kelemahan program lawan. Itulah debat. Bukan giliran bicara.

Bahkan dalam waktu panjang kampanye, kedua paslon, Dewa Nyoman Sukrawan/Gede Dharma Wijaya (SURYA) dan paslon nomor urut 2 Putu Agus Suradnyana/Nyoman Sutjidra (PASS), tampaknya masih nahan-nahan diri dan malu-malu untuk saling mengkritisi program lawan. Setidaknya itu tampak dari pantauan berita-berita di media massa. Dan kondisi itu terbawa saat debat.

Dalam debat pertama, kedua paslon masih tampak kalem ketika menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator. Seakan main monolog, masing-masing sibuk dengan “naskah” sendiri tanpa ada upaya main-main (atau serius) untuk menyinggung, menyindir, apalagi mematahkan program-program lawan.

Kondisi adem-ayem itu diperlembek dengan daftar pertanyaan dari panelis yang karakter pertanyaannya seperti pertanyaan dosen kepada mahasiswa. Panjang dan beberapa terkesan abstrak, terutama bagi calon kepala daerah yang akan bekerja secara konkrit. Misalnya pertanyaan awal tentang kebudayaan:

“Bagaimana strategi Bapak dalam melestarikan kebudayaan Buleleng yang khas guna memperkuat jatidiri orang Buleleng sebagi bagian dari NKRI?”

Betapa abstraknya pertanyaan itu. Sebelum menjawab, harus dipikirkan dulu apa itu “kebudayaan Buleleng yang khas”, lalu memikirkan apa itu “jati diri”, kemudian menghubungkan lagi dengan kosa kata “bagian dari NKRI”. Ketiga kalimat berhuruf miring yang diisi tanda petik itu adalah kalimat yang tak gampang untuk dibuat menjadi kongkrit dalam waktu yang cepat.

Jika pertanyaan ditujukan kepada mahasiswa mungkin mereka sudah punya modal definisi, dan memiliki waktu yang cukup panjang untuk menuliskan dalam kertas jawaban. Namun jika calon bupati yang diberi pertanyaan seperti itu dengan waktu hanya dua menit, tentu saja jawabannya tak memuaskan sehingga kecil memungkinkan munculnya persilangan pendapat dan pemikiran antarpaslon.

Selain itu, paslon SURYA sepertinya menyia-nyiakan kesempatan untuk “menyerang” program-program yang sudah dikerjakan paslon PASS selama memimpin Buleleng. Tim SURYA tampaknya abai menyiapkan data-data penting sebagai modal untuk memutarbalikkan klaim bahwa program-program yang disampaikan paslon petahana sudah sukses. Bahkan justru PASS sempat menyentil dengan pertanyaan bagaimana cara paslon SURYA meningkatkan fiskal daerah.

Jika, pada debat tahap kedua, 7 Februari 2017, debat dibiarkan berlangsung dengan pola seperti pada debat pertama, paslon petahana akan tampak lebih unggul karena dengan gamblang bisa menjawab berbagai pertanyaan dari sejumlah persoalan yang sudah mereka kerjakan. Sedangkan paslon penantang akan tampak seperti paslon yang baru sebatas penyampaian cita-cita.

Apalagi, tema debat kedua ini sepertinya menguntungkan PASS selaku paslon petahana, yakni pembangunan ekonomi, pertanian, pariwisata, hukum dan politik untuk Buleleng. Dengan tema yang lebih konkrit semacam itu, paslon petahana akan dengan mudah menbeberkan contoh-contoh keberhasilannya. Apalagi, PASS dalam kampanyenya sejauh ini lebih banyak menggaungkan program pembangunan pertanian sehingga secara materi paslon itu akan tampak lebih siap.

Paslon SURYA selaku penantang bukan berarti tak akan siap. Dilihat dari program unggulannya, yakni masalah kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, paslon ini tentu juga sudah mengusai sejumlah materi, terutama di bidang pembangunan ekonomi. Namun jika paslon SURYA fokus kepada programnya tanpa ada niat untuk “menyerang” (baca: mendebat), maka PASS akan aman-aman saja.

Untuk itu, saya pikir dalam debat kedua ini PASS akan tampak menguasai soal sehingga akan dengan mudah menjabarkan prigram-programnya melalui jawaban. Dan paslon SURYA bukan berarti tak menguasai soal, namun karena belum punya contoh kerja, maka mungkin akan efektif dalam melakukan “serangan” terhadap program pembangunan (sesuai tema) yang sejauh ini sudah dilakukan petahana. Alat untuk “menyerang” bisa saja program sendiri jika dirasa lebih unggul, bisa juga dengan data-data tandingan.

Mudah-mudahan debat kedua berlangsung seru, setidaknya bisa ditonton dengan asyik. Jika bisa ditonton dengan asyik, tentu sosialisasi program dari masing-masing paslon bisa masuk dengan mudah ke dalam hati dan logika pemilih. Debat yang asyik juga bisa mengundang warga lebih tertarik untuk datang ke TPS sehingga jumlah golput bisa dikurangi.

Wisnumurti sebagai moderator pada debat kedua ini, serta para panelis, tentu saja lebih hebat dari penulis preview ini untuk menjadikan debat itu lebih bagus, lebih asyik, lebih menghibur, lebih memberi wawasan dan pengetahuan, kepada calon pemilih. (T)

Tags: bulelengdebat pilkadaekonomiPariwisataPembangunanPilkadaPolitik
Previous Post

Melepas Burung dalam Upacara “Telu Bulanan”: Upaya Menciptakan Tradisi

Next Post

Festival 100 Monolog Putu Wijaya di Bali: Sejarah yang Belum Pernah Terjadi

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Festival 100 Monolog Putu Wijaya di Bali: Sejarah yang Belum Pernah Terjadi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co