16 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Mursal Buyung

Foto: Mursal Buyung

Kritik Dibilang Hujat – Simpang Siur Dunia Kita

Noval Amanda Firdaus by Noval Amanda Firdaus
February 2, 2018
in Opini
57
SHARES

SAYA tergelitik membaca berita di salah satu media online Nasional. “Jokowi: Banyak yang susah membedakan hujatan dan kritik” begitu kira-kira judulnya. Saya pikir memang benar. Akhir-akhir ini di Bumi Nusantara, khususnya di ranah maya, banyak hal yang sebenarnya “kritik” malah dianggap sebagai hujatan. Malangnya lagi, dibalas pula dengan hujatan yang kadang berperikehewanan saja tidak.

Ambillah satu contoh, salah seorang calon pemimpin mengkritik kinerja, program, bahkan tingkah laku lawan tandingnya. Eh, masyarakat kebanyakan menilai kritik itu sebagai hinaan. Cuma bisa mengutarakan keburukan orang, diri sendiri sudah bersihkah? Malaikat ya? Sosial media penuh dengan salah paham semacam ini. Menganggap kritik adalah hujatan. Akhirnya para pengkritik dianggap pesakitan yang hanya bisa menghujat.

Padahal banyak profesi “pengkritik” yang dicari orang. Kritikus film yang penilaiannya selalu ditunggu penonton sebelum memutuskan menonton sebuah film. Ada lagi kritikus bola yang ditunggu analisisnya dalam sebuah pertandingan. Dan juga kritikus yang selalu diundang di TV untuk menilai kinerja pemerintahan. Pengkritik-pengkritik ini sangat dihormati. Lalu mengapa kita jadi sensi jika yang megkritik adalah publik figur, calon kepala daerah, bahkan kita sendiri?

Debat calon pemimpin saja biasanya masih malu-malu kucing untuk mengkritik lawannya. Terlihat sangat antikritik. Bahkan ketika moderator sudah mengarahkan topik untuk saling kritik, mereka main aman dengan out of the topic. Sudah kentara, jika dikritik, maka hal selanjutnya bukanlah evaluasi diri. Melainkan kebencian kepada sang pengkritik.

Tapi secara harfiah memang sebagian besar manusia telihat anti kritik. Lebih menyukai apresiasi ketimbang kritik. Sering kita lihat, manisnya wajah orang yang diapresiasi, dan sepetnya orang terkritik. Jarang kita temui orang yang menerima kritik dengan senyuman. Mendengar dengan seksama dan diingat untuk dievaluasi. Yang ada masuk telinga kiri, keluar telinga kanan.

Padahal keduanya, apresiasi atau kritik, sama-sama penting. Yang satu memuji ketika sesuatu dilakukan dengan sangat baik, yang satu menunjukkan kesalahan dan memberi saran agar lebih baik. Kan tidak mungkin, orang hanya diapresiasi karena sudah baik semua. dan juga sebaliknya, di kritik karena tidak baik semuanya. Diberi apresiasi dan kritik agar semangat memperbaiki yang berlum baik, dan yang sangat baik sudah dinilai lebih.

Sudah pasti orang mengejar apresiasi. Tapi para pendengar kritik, adalah pengejar apresiasi yang tinggi. Karena dengan mengetahui banyak hal yang salah, banyak juga yang dapat diperbaiki. Andai semua manusia pemburu kritik, amanlah sudah dunia ini.

Satu lagi, kadang kita lupa mengapresiasi sesuatu tanpa kritik, dan itu juga sangat berbahaya. Menganggap seakan-akan figur tanpa cela. Yang dibela makin melayang, yang membela lupa tengok kiri kanan. Akhirnya jatuh cinta, tai kucing rasa coklat. Yang buruk terlihat baik. Yang memalukan terlihat mulia. (T)

Tags: Jokowikritikmedia sosial
Noval Amanda Firdaus

Noval Amanda Firdaus

Lahir di Kintamani. Pernah kuliah di Singaraja, kini nyasar di Lamongan. Saudara di Komunitas Puntung Rokok. Pernah menjuarai lomba esai tingkat nasional. Bisa ditemui di instagram: @noval_af

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co || Satia Guna
Cerpen

Jalan Kehilangan || Cerpen Ozik Ole-olang

by Ozik Ole-olang
January 9, 2021
Foto-foto Nyoman Gde Suardana
Esai

Sekilas “Membaca” Arsitektur Kota Singaraja

Pada setiap 30 Maret merupakan hari ulang tahun Kota Singaraja. Sehubungan dengan hal itu, apa saja yang bisa disimak tentang ...

March 29, 2020
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Lelaki Tanpa Kemaluan

Cerpen: Satia Guna AKU tak mengerti dengan semua ini, hidup tanpa nafsu birahi, tanpa kebuasan binatang. Menjalani hari tanpa celana ...

February 2, 2018
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Opini

KB Bali – 1 Anak Berkualitas atawa 4 Anak Tak Karuan

PERNAH jadi trend sebuah berita bahwa ada sekolah di Kabupaten Gianyar yang hanya punya satu orang siswa kelas VI. Banyak ...

March 20, 2019
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha
Esai

Kawi Mabuk – Ladang Ganja dan “Tukang Kebun” Rabindranath Tagore

‘ Namaku dikenal di seluruh dusun itu, dan nama dia ialah Ranjana. Jalan yang berkelok ke rumah mereka mewangi di ...

April 21, 2020
Foto: FB/Wayan Gde Yudane
Esai

Musik Fusion – Sejumlah Pertanyaan Sejumlah Jawaban

It is better to make a piece of music than to perform one, better to perform one than to listen ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Cokorda Gde Bayu Putra || Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Khas

Sosok Alm. Prof. Dr. Tjokorda Rai Sudharta M.A || Pembuka URW Media Tahun 2021

by Cokorda Gde Bayu Putra
January 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

RĀGA: MEMUJA KESADARAN UNIVERSAL SIWA DI KEMULAN

by Sugi Lanus
January 15, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (148) Dongeng (10) Esai (1346) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (307) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (95) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In