1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ingin Gambar Arjuna di Uang RI, Agar Terkabul Cita-cita Punya “Pis Rejuna”

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inOpini

Ilustrasi diolah dari berbagai sumber di google

279
SHARES

MUNGKIN untuk pertamakali pergantian desain uang RI menuai keributan. Ada yang ribut-ribut mirip uang Cina. Di Bali ada yang protes hilangnya gambar Ngurah Rai, dan “tak terima” pahlawan nasional Mr. Ketut Pudja ditaruh pada pecahan uang Rp.1000.

Seingat saya, dulu, berkali-kali desain uang diganti, tapi jarang ada ribut dan protes. Asal bisa dibelanjakan, apa pun gambarnya, ya diterima saja. Kini, di zaman postmodern, simbol-simbol, seperti gambar dan huruf pada uang, seakan menjadi sangat penting, bahkan lebih penting dari nilai uang itu sendiri, bahkan juga lebih penting dari nilai tukar uang itu di dunia internasional.

Mungkin, bagi sebagian orang, bertengkar sudah masuk pada taraf ketagihan. Sehingga, uang yang harusnya diperjuangkan dengan kerja keras agar kebutuhan hidup bisa terbeli, justru digunjingkan. Eh, kata orang tua (entah orang tua siapa), jika bertengkar terus, uang pun bisa lari, rejeki bisa kabur.

Saya sendiri sih sebenarnya ingin ada gambar Arjuna pada uang RI. Sejak dulu saya punya cita-cita memiliki “pis rejuna” (uang bergambar Arjuna). Cita-cita yang hingga kini tak pernah kesampaian. Jika Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang bergambar tokoh paling Nyoman di keluarga Panca Pandawa itu, tentu cita-cita saya terkabul. Jika gambar Arjuna ditaruh pada pada pecahan uang Rp.1000, atau pecahan yang lebih kecil, tentu saya bisa memiliki pis rejuna dalam jumlah buanyaaaaak.

Kita tahu, Arjuna tokoh paling ganteng dalam dunia pewayangan. Dulu, orang yang mengantongi “pis rejuna” dipercaya gampang dikerubuti gadis-gadis. Lelaki bodo akan tampak rupawan, lelaki sial bisa tiba-tiba laris-manis.

Bagaimana kisahnya pis rejuna bisa diburu orang? Uang sebagai alat tukar dalam perdagangan dikenal pada masa Majapahit sekitar tahun 1293. Bentuknya adalah pis bolong, uang kepeng dengan lubang di tengahnya. Pis bolong dikenal saat terjadi arus perdagangan yang intens antara Majapahit dengan Cina. Pis bolong itu, salah satunya ya buatan Cina. Bukan hanya mirip, tapi memang berasal dari Cina.

Di Bali, pis bolong masih digunakan sebagai alat tukar perdagangan hingga tahun 1950-an. Bahkan, saat saya kecil, tahun 1970-an, pis bolong masih diterima oleh pedagang es lilin dan gula tumpung. Jangan heran saat itu banyak orang tua marah-marah kehilangan pis bolong, meski uang kuno itu sudah disimpan di tempat paling sakral. tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan alat-alat upacara. Pencurinya, ya, anak sendiri.

Dan hingga kini pis bolong masih beredar di Bali sebagai sarana upakara. Juga masih ada yang menggunakan pis bolong sebagai jimat. Banyak remaja punya cita-cita punya pis rejuna sebagai jimat, termasuk saya, dulu. Dulu lho, saat saya remaja.

Selain pis rejuna, ada pis bertuah lain dengan gambar tokoh pewayangan seperti pis kresna, pis tualen, pis sangut, pis bima, pis jaran, dan banyak lagi. Kegunaanya tentu sesuai karakter gambar pada uang itu. Pis rejuna untuk memikat gadis-gadis, pis sangut untuk lihai berdebat, pis jaran biar kuat berlari.

Dulu, pada saat Pordes (Pekan Olahraga Desa), pis jaran sangat laris diburu para atlet lari tingkat kampung. Saya tak tahu apakah pis jaran dianggap doping jika dipakai atlet lari di PON atau Olimpiade.

Jika lelaki mengidamkan pis rejuna, perempuan biasanya menginginkan pis bulan atau pis dewi ratih. Tentu saja agar tampak cantik dan jadi perhatian laki-laki idaman. Bulan memang masih dipercaya sebagai simbol kecantikan.

Ada tiga cara mendapatkan pis rejuna dan pis untuk jimat lain. Pertama, dengan bertapa atau semedi di tempat angker. Kedua, dapat warisan. Ketiga, dibuat sendiri (dibuat dukun/balian atau orang sakti lain) lalu dipasupati (“dihidupkan”).

Kini, apakah uang dengan gambar para pahlawan nasional tak bisa dipakai jimat? Apakah uang pecahan Rp. 1000 dengan gambar pahlawan kebanggaan Bali, Mr. Ketut Pudja, tak bisa dipakai untuk menarik hati para gadis seperti pis rejuna, atau dipakai agar lihai berdebat seperti pis sangut, atau digunakan agar perempuan tampak cantik seperti pis dewi ratih? Tentu saja.

Tentu saja. Tergantung cara kita menggunakannya. Jika memang digunakan untuk menarik hati gadis, pakailah uangmu untuk membeli hal-hal yang bisa membuat gadis tertarik. Jika beli mobil, maka gadis yang suka mobil yang akan kau dapatkan. Jika digunakan untuk “membeli” pengetahuan, maka gadis yang suka lelaki pintar yang akan kau dapatkan.

Cara mendapatkan uang di zaman modern ini rada mirip dengan cara mendapatkan uang jimat di masa kuno. Pertama dengan bertapa dan semedi. Bertapanya bukan di tempat angker semacam hutan lebat atau puncak gunung. Bertapanya di tempat angker juga sih, yaitu di sekolah atau perguruan tinggi. Jika “kuat”, maka paica atau anugerah akan datang berupa uang di tempat kerja.

Kedua, ya, mendapat warisan. Itu pun jika memang ada warisan. Cara ketiga, sangat tidak dianjurkan. Yakni membuat uang sendiri lalu dipasupati. Pada zaman sekarang uang hanya boleh dibuat dan “dipasupati” oleh BI, bukan dukun sakti. (T)

Tags: gaya hidupIndonesiakebudayaanuang
Previous Post

“Psikologi Kenangan” – Lamunan Menjelang Hari-hari Akhir Tahun 2016

Next Post

Mengungkap Misteri “Suku Maya” di Mexiko atau di Layar Gadget

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Mengungkap Misteri “Suku Maya” di Mexiko atau di Layar Gadget

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co