6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Banjir di Bali: Kita Korban atau Pelaku Utama?

Ode DhanayasabyOde Dhanayasa
February 2, 2018
inOpini

Foto: Erwin Widaswara

146
SHARES

BALI dilanda banjir. Dan ketika banjir melanda, jalan seperti sungai, halaman rumah jadi kolam, dan lapangan bola serta taman kota jadi danau, maka beritanya langsung heboh di media massa cetak, elektronik dan media online, lalu menjadi sangat viral di media sosial.

Dulu, kita, sebagai orang yang tinggal di Bali, banjir biasanya hanya bisa kita tonton di TV. Kini banjir terjadi di hadapan kita. Dulu, sebagai penonton, mungkin kita kaget dan heran, “Mimih Dewa Ratu, kok bisa besar gitu airnya?”

Kini, sejak sekitar tiga tahun belakangan ini, banyak dari kita akhirnya merasakan sendiri bagaimana genangan air menguasai perumahan dan jalanan. Kita harus mengamankan benda-benda berharga dari serbuan air yang datang tiba-tiba. Kita seperti orang-orang yang sering kita tonton di TV: panik lalu pasrah.

Kemudian saat berpergian, kita juga harus tahu rasanya menimbang-nimbang antara harus menerobos banjir dengan konsekuensi kendaraan mati atau harus menempuh jalur lain yang lebih jauh. Bahkan kadang-kadang opsi untuk menempuh jalur lain pun tak semulus yang kita kira, karena jalur lainnya juga terdampak permasalahan yang sama: banjir. Repotlah sudah.

Bukan berarti di masa lalu Bali tak pernah banjir. Sejumlah sumber-sumber tradisional seperti babad dan sumber dari Belanda menyebutkan beberapa daerah di Pulau Dewata ini pernah dilanda banjir hebat.

Sebagaimana ditulis balisaja.com, dalam sejumlah babad diceritakan banjir pernah menghantam daerah Klungkung sekitar abad ke-16. Ketika itu terjadi pemberontakan di Kerajaan Gelgel, dan pemberontakan digagalkan oleh banjir. Pada saat pemberontak menyerang kerajaan, tiba-tiba terjadi banjir besar di Kali Unda, sungai terbesar di Klungkung.

Di masa lalu banjir juga beberapa kali terjadi di Buleleng. Yang terbesar pada 22 Oktober 1818 sebagaimana disebutkan oleh sumber Belanda. Hingga kini banjir besar itu sering diceritakan secara lisan oleh warga di Bali Utara. Disebutkan banjir itu hampir menenggelamkan kota Singaraja.

Banjir itu disebabkan salah satu dinding Danau Buyan dan Tamblingan jebol. Airnya meluncur menuju Singaraja dan melewati sejumlah desa. Selain istana kerajaan di Singaraja hancur, juga tercatat 38 desa tenggelam.

Pada tahun 1827, banjir besar juga menghantam daerah Kerajaan Badung. Banjir di Badung itu terbilang cukup dahsyat karena diikuti tanah longsor. Akibatnya, air bah menderas tercampur dengan lumpur. Sebagian besar daerah pertanian di Kerajaan Badung sebelah timur tertimbun lumpur.

Dengan cerita di atas jangan berpikir kalau banjir sesuatu yang biasa, yang bisa terjadi kapan saja, di zaman kerajaan maupun di zaman modern ini. Banjir di zaman kerajaan bisa diperkirakan murni terjadi karena alam. Antara lain karena hujan memang sangat deras berhari-hari, atau dinding danau jebol sebagaimana terjadi di Buleleng.

Kini, banjir lebih banyak disebabkan perilaku manusia, sehingga alam pun tak kuat menghadapinya. Buktinya, belakangan ini hujan sebentar saja, langsung banjir. Hujan tak begitu deras, langsung banjir. Bahkan sejumlah media massa sudah terbiasa menyebut daerah tertentu sebagai langganan banjir. Yang lebih menarik, ada daerah yang sebelumnya tak pernah banjir, tiba-tiba diterjang banjir meskipun hujan tak terlalu deras.

Lantas, siapa yang salah kalau sudah begitu? Pemerintah? Pemerintah salah karena tidak membuat saluran air yang bagus, karena tidak menyiapkan pompa air untuk menyedot air saat banjir?

Tunggu sebentar. Sebelum saling menyalahkan, marilah kita mencari akar permasalahannya terlebih dahulu. Apa yang menyebabkan Bali yang B(ersih) A(man) L(estari) I(ndah) ini sampai dilanda banjir?

Coba lihat genangan-genangan air saat banjir. Air itu berisi banyak material sampah. Itu baru sampah-sampah yang bisa hanyut bersama air. Belum lagi sampah-sampah yang menyumpat saluran air yang menyebabkan air harus meluber ke jalan dan halaman rumah.

Seberapa bagus pun sistem drainase yang dibuat pemerintah, jika kita terus tumpahkan sampah ke got, ke parit atau ke sungai, tetap saja drainase itu akan “sesak nafas” dan “batuk” saat hujan, lalu menyemburkan sampah bersama air bah ke jalan.

Tidak bisakah kita biarkan selokan dan sungai menjadi hak yang penuh sepenuh-penuhnya bagi air?

Sejumlah orang membuang sampah di selokan atau ke sungai kadang dengan alasan yang seenaknya. Antara lain karena mereka sudah melihat perilaku beberapa orang lainnya melakukan hal yang sama.

“Dia yang di hulu membuang sampah ke sungai, saya yang di hilir menjadi korbar. Ya saya ikut saja membuang sampah biar orang yang berada di hilir saya yang membersihkannya,” begitu kadang terdengar alasan seseorang, hingga seterusnya sampai sampah-sampah itu menumpuk di aliran air dan akhirnya kembali ke rumah mereka bersama air banjir.

Tidakkah kita takut banjir akan menjadi bencana tahunan seperti yang menyerang saudara kita di seberang pulau?

Perilaku lainnya adalah, saat sudah terjadi bencana banjir, semua sibuk memamerkan diri memotret keadaan banjir yang terjadi. Seolah-olah itu adalah sebuah hal yang patut dikagumi karena kita akhirnya hampir menyamai Ibukota di bidang banjir. Membagikan foto-foto keadaan banjir di media sosial, sembari berharap pemerintah memberi bantuan kepada kita yang merasa menjadi korban banjir.

Padahal penyebab utama terjadinya banjir adalah sampah yang kita buang ke aliran air setiap hari. Kalau begini sebenarnya kita menjadi korban banjir atau justru merupakan pelaku utama terjadinya banjir? (T)

 

Tags: balibanjirSampah
Previous Post

Memilih Buron

Next Post

5 Fakta Unik Agus Suradnyana & Dewa Sukrawan #Pernik Pilkada Buleleng 2017

Ode Dhanayasa

Ode Dhanayasa

Lahir dan tinggal di Mengwi, Badung. Baru saja pulang dari Singaraja setelah menempuh pendidikan di Undiksha. Kini sebagai guru honorer di sekolah penerbangan. Suka membaca esai dan sedang mencoba belajar menulis.

Next Post

5 Fakta Unik Agus Suradnyana & Dewa Sukrawan #Pernik Pilkada Buleleng 2017

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co