16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pidato Cinta untuk Guru di Hari Guru

Kadek Desi NuranibyKadek Desi Nurani
February 2, 2018
inOpini
351
SHARES

Bapak/Ibu Guru yang kami cintai, pidato ini saya buka dengan kutipan dari penyair Kahlil Gibran…

“Cinta tidak punya hasrat selain mewujudkan maknanya sendiri.”

BEGITU bijaknya Kahlil Gibran bicara cinta di lembar-lembar catatan hidupnya. Salah satu petikan yang saya pinjam ini akan saya kembalikan dengan pembuktian dari apa yang kini terjadi.

Bahwa kemungkinan besar fenomena putus-nyambung, kawin-cerai yang ribut di dunia pamer (stasiun tv, radio, surat kabar, tabloid, majalah, iklan, facebook, instagram, twiter, line, phat, sinetron, tempat arisan, pasar, ruang kelas, ruang guru, dan apalah lagi yang bias digunakan untuk pameran) bukan karena pihak ketiga yang selalu disebut-sebut sebagai sumber masalah (pelaku). Pihak ketiga sesungguhnya menjadi korban paling tragis dalam kasus percintaan.

Namun seperti yang Khalil Gibran katakan bahwa cinta tidak memiliki keinginan apapun selain menjadikan apa yang mereka yakini ada, dan itu adalah kebenaran bahkan kenyataan yang tiada bisa seorangpun mengusiknya. Maka berhentilah menyalahkan pihak ketiga sebagai kambing hitam dalam hubungan asmara.

Dunia persinetronan, baik artisnya atau penontonnya di rumah baru-baru ini atau bahkan setiap hari terus disibukkan oleh masalah cinta. Pernikahan si Boy (pemeran sinetron anak jalanan) bersama janda muda beranak dua yang membuat dunia persinetronan (ibu-ibu rumah tangga) sibuk berkomentar dan merasa sakit hati karena keputusan cinta yang Boy ambil cukup melukai perasan mereka.

Pernikahan fenomenal artis, Chelsea Olivia, Sandra Dewi, dan pernikahan Raffi Ahmad yang belia dirundung gosip perselingkuhan bersama Ayu Ting Ting juga tak kalah bikin heboh ruang gosip karena dunia pamer cukup loyal memberi mereka ruang. Tapi jika saja semua orang bisa sebijak Khalil Gibran, infotainment tidak akan sibuk lagi memikirkan cinta orang lain yang utuh menjadi hak setiap pribadinya

Bicara ruang pamer, sekarang ini apa-apa semua serba pamer, segala apa yang dimiliki, orang lain haruslah tahu. Segalanya adalah perayaan, segalanya adalah ucapan. Tidak hanya terjadi di dunia artis, mulai dari hal-hal besar, Hari Pahlawan, Hari Pancasila, HUT RI, Hari Buruh, Hari Guru, Hari Perempuan Sedunia, hari raya ini, hari raya itu, ulang tahun ini, ulang tahun itu, sampai hal-hal tak terpikirkan seperti Hari Tanpa Bra Sedunia kini juga mulai masuk ke ruang pamer. Ah, anehnya, bagaimana kita merayakan peringatan tanpa bra di negara ini?

Tentu saja dengan cukup ikut like dan bantu share di facebook agar tetap kekinian tanpa mau merasa ketinggalan meskipun sesungguhnya tak tahu makna mendalamnya.

Dari sekian banyak peringatan, perayaan yang paling dinantikan di seluruh dunia, tak terbatas bangsa dan negara, usia, serta segala tetek bengek yang membatasinya, hanya bisa terjadi pada perayaan peringatan cinta yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Bulannya cinta, hari kemerdekaannya pengusaha coklat, bunga, rumah tongkrongan, tempat wisata, dan toko boneka.

Februari masih jauh, tentu saja, hari ini masih November sebelum esok menuju Desember. Bagi sebagian orang yang agak apatis pada 14 Februari, mereka beranggapan bahwa cinta bisa dirayakan kapanpun dengan cara yang berbeda dari sekedar satu-dua tangkai bunga, sebatang cokat, dan sebuah boneka berwarna merah jambu.

Bahkan di bulan ini pun cinta bisa dirayakan semeriah bahkan lebih dari 14 Februari. November bukan sepi perayaan. Ada peringatan yang cukup terhormat wajib kita rayakan sebagai orang-orang yang terdidik dan sudah mengenal pendidikan. Yakni Hari Guru. November yang wajib kita rayakan dengan upacara bendera dan ucapan bagi bapak ibu guru tercinta yang telah bersedia membagi pengetahuan mereka terhadap kita juga bisa diselipi atau dijadikan ajang “merayakan cinta”.

Tapi cinta yang seperti apa?

Sering kali kita menggunakan kata “bapak/ibu guru yang saya cintai”. Kata yang agak rumit dideskripsikan kecuali ditunjukkan bagi sepasang kekasih. Akan terasa bedanya kalau kata cinta kita pakai sebagai sambutan sebuah pidato kepada bapak/ibu guru, tentu hal itu untuk menunjukan rasa hormat dan terima kasihnya.

Begitu pula kata cinta yang kita pakai untuk pasangan kekasih. Sudah tentu itu perasaan mendalam saling memiliki yang dirasakan dua pasang manusia dan diikat oleh perasaan sayang yang mendalam karena takut kehilangan dan tidak rela pasangannya dimiliki oleh orang lain.

Lalu coba jelaskan bagaimana rasanya menggunakan kalimat “bapak/ibu guru yang saya cintai” pada sambutan atau sebuah pidato untuk peringatan Hari Guru dengan perasaan seorang kekasih?

Kalau cinta kakak kelas atau adik kelas itu masih terasa wajar. Jatuh cinta pada teman, sahabat apalagi, itu sangat memungkinkan terjadi. Lalu bagaimana rasanya jika jatuh cinta itu terjadi kepada guru kita sendiri? Sambutan pada pidato ini kemungkinan akan memiliki penekanan berbeda saat diucapkan pada bagian “cinta” bisa dibayangkan betapa groginya orang yang mengucapkan pidato itu.

Kisah ini mengingatkan saya pada beberapa kisah kuno seperti, cinta Sangkuriang terhadap ibunya, Oedipus yang membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Kedua kisah itu tentu terjadi sebab dilandasi oleh dasar ketidaktahuan mereka bahwa orang yang dicintainya adalah orang tua mereka sendiri.

Maksud saya, bukan berarti jika mereka tahu bahwa yang mereka cintai adalah orang tua mereka, mereka harus berhenti jatuh cinta. Mereka tetap bisa mencintai namun dengan takaran selayaknya hubungan anak dan orang tua.

Tapi bagaimana kita menjelaskan jatuh cinta yang kita tahu siapa orang yang kita cintai. Pemerintah bahkan sudah membuatkan jarak pada perasaan itu sebelumnya. Bahwa perasaan yang terjadi semacam itu adalah sesuatu yang diberi jarak. Ah, perasaan ini justru jauh lebih menarik dijadikan cerita yang di-film-kan. Ratting-nya bisa jadi lebih tinggi dari putri yang tertukar atau sekedar cinta punyanya Fitri.

Ada pertanyaan yang muncul di kepala saya. Kalau seseorang yang suka atau mencintai anak-anak jauh dari usianya disebut fedofil, kemudian saya tanyakan pada rekan saya “lalu kalau anak kecil yang suka atau cinta orang tua disebut apa?” Dengan gamblang ia menjawab “klorofil.” Tentu saja kami tertawa. Itu bukan jawaban yang benar.

Pertanyaan itu kemudian dijelaskan Freud. Oedipal complex, perasaan yang terjadi pada kaum lelaki terhadap perempuan yang lebih tua darinya, dan electra complex, perasaan perempuan terhadap lelaki yang lebih tua dari dia.

Freud mengatakan hal itu semacam penyait kejiwaan yang terjadi pada seseorang. Ah, perassan itu seketika menjadi agak mengerikan dan terkesan sesuatu yang harus dihindari jika kita pandang seperti yang Freud katakan.

Jika ini dikatakan penyakit, yang mengalaminya justru sembuh karena merasakan cinta. Mungkin ada baiknya kita lihat seperti bagaimana Khalil Gibran memandang perasaan ini. “Cinta tidak punya hasrat selain mewujudkan maknanya sendiri.” Biarkan ia menemukan kebenarannya sendiri.

Sangkuriang dan Oedipus Rex jauh telah menjadi legenda sebelum Freud menulis buku teorinya. Kini kisah cinta mereka sedikit tercatat pada toko-toko buku yang memperkenalkan kisahnya, tetapi berhasil menjadi bagian yang hidup dalam pikiran dan jiwa setiap anak, membuat sebuah perkampungan wisata tempat pengunjung menitipkan doa-doa mereka prihal cinta.

Demikian pidato ini, bapak/ibu guru yang saya “CINTAI”. Selagi Februari masih jauh, dan belum ramai dipenuhi sepasang anak muda yang jatuh cinta dengan beberapa ikat bunga, mari kita tuntaskan di November pada pagi hari dalam perayaan cinta dengan mengibarkan bendera di lapangan upacara, lengkap dengan pidato yang bisa kita ubah menjadi sedikit puitik dan romantis selayaknya seorang yang tua dan muda sedang jatuh cinta.

Selamat Hari Guru untuk kami yang sedang jatuh cinta. (T)

Tags: cintaguruPendidikan
Previous Post

Jangankan “Online”, Laptop pun Tak Punya – Realitas Guru Pembelajar Daring

Next Post

“Microteaching”: Berpura-pura Menjadi Guru yang Sesungguhnya

Kadek Desi Nurani

Kadek Desi Nurani

Pemain teater, juga menulis puisi dan cerpen. Puisinya terkumpul dalam antologi "Hadiah untuk Langit". Alumni Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha, Singaraja. Kini tinggal di Denpasar

Next Post

“Microteaching”: Berpura-pura Menjadi Guru yang Sesungguhnya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more

Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

by Mang Tri
May 16, 2025
0
Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

SORE itu beruntung hujan tidak turun seperti hari-hari sebelumnya. Krisna Satya atau yang kerap saya panggil Krisna sedang berada di...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co