13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pilkada Buleleng: Drama Pendaftaran – PASS Kolosal, SURYA Misterius

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inOpini
137
SHARES

MARILAH kita tonton proses Pilkada sebagai sebuah seni pertunjukan drama. Kita mulai dari prosesi pendaftaran pasangan calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) 21-23 September 2016. Prosesi itu, sadar atau tidak, adalah sebuah seni pertunjukan drama dengan kisah yang sama namun dengan bentuk berbeda-beda, dan tentu saja endingnya pastilah berlainan.

Pemain utamanya adalah pasangan calon. Penontonnya: calon pemilih atau orang di luar daerah yang tak punya hak untuk memilih di daerah itu. TV dan media massa lainnya adalah panggung.

Prosesi pendaftaran pasangan calon Ahok-Jarot di Jakarta ditonton oleh orang-orang di Indonesia, padahal calon pemilihnya hanya warga DKI. Tentu saja, karena sesuai kata banyak pengamat, Pilkada DKI itu Pilkada rasa Pilpres.

Di Buleleng, prosesi pendaftaran pasangan calon juga diperhatikan banyak warga Pulau Dewata. Padahal calon pemilihnya hanya di Buleleng. Bukan karena Pilkada Buleleng beraroma Pilpres, namun karena pada Pilkada serentak tahun 2017 ini hanya Buleleng satu-satunya kabupaten di Bali yang menggelar Pilkada. Daripada nganggur, lebih baik nonton.

Media massa sebagai panggung juga tak banyak punya pilihan kisah politik untuk dipertontonkan ke publik.

Kata-kata yang Ditunggu-tunggu

Sebagai seni pertunjukan drama, pasangan calon tentu sangat sadar diri mereka sedang ditonton. Maka, mereka pun mencari sutradara andal, pemain pembantu yang mumpuni, dan figuran yang membantu suksesnya pertunjukan. Pilihan bentuk pertunjukan pun beda.

Ada yang memilih pertunjukan kolosal dengan banyak pemain. Ada yang memilih drama mini kata: pemainnya sedikit, dialognya tak banyak, namun menampilkan banyak simbol (baca: misteri) agar penonton bisa terkesan dan terus bertanya-tanya.

Yang ditunjukkan oleh pasangan Ahok-Jarot bersama Megawati dan tokoh-tokoh PDI Perjuangan di Jakarta adalah pertunjukan drama dengan mengandalkan kata-kata sebagai daya tarik. Terjadi banyak monolog dan dialog dengan diksi atau pilihan kata-kata yang dipersiapkan dengan matang oleh para pemainnya.

Pilihan menampilkan kata-kata (bukan pengerahan massa) saat mendaftar di KPU memang pilihan tepat. Banyak kisah yang harus didedahkan dengan kata-kata. Misalnya, yang paling ditunggu, kisah bagaimana tiba-tiba Megawati akhirnya memilih Ahok padahal sebelumnya Ahok terkesan dicueki.

Kata-kata Megawati ditunggu. Kata-kata Ahok tentu juga ditunggu. Kata-kata sejumlah tokoh PDI Perjuangan yang sebelumnya berseberangan dengan Ahok juga ditunggu.

Jika hanya kata-kata yang ditunggu penonton, kenapa harus mengerahkan massa? Di situlah Ahok dengan cerdik mengeluarkan himbauan agar para pendukungnya tak perlu beramai-ramai mengantarnya ke KPU. Kata-kata himbauan itu adalah kata-kata dari “naskah” drama yang sudah diperhitungkan.

PASS dengan Drama Kolosal

Di Buleleng, pasangan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS), memilih untuk mempertunjukkan drama kolosal. dengan jumlah pemain, baik aktor utama maupun pemain figuran, dengan jumlah melimpah. Bahkan, agar kesan kolosal lebih mantap, pertunjukan itu juga diisi permainan dari grup musik lokal yang terkenal.

Pasangan Suradnyana-Sutjidra bersama petinggi PDI Perjuangan Bali dan Buleleng dan massa pendukung berkumpul di Gedung Kesenian. Permainan musik digelar, massa bergembira. Setelah itu, massa berjalan kaki dengan diiringi gamelan balaganjur dari Gedung Kesenian ke KPU untuk mendaftar.

Selayaknya drama kolosal yang hanya mengandalkan jumlah pemain, pertunjukan tentu lebih banyak mengandalkan komposisi gerak ketimbang monolog dan dialog. Pemain yang melimpah itu diatur blokingnya agar jumlah yang mengesankan itu tampak menggetarkan hati penonton. Berita-berita di media massa pun tampaknya lebih banyak menggunakan lead tentang jumlah yang mengesankan. Ribuan massa, atau puluhan ribu massa…

Pilihan PASS untuk menghadirkan drama kolosal memang pilihan pas. Tidak ada “kata-kata” yang ditunggu penonton. Proses penetapan pasangan incumbent itu sebagai calon kepala daerah untuk keduakalinya di Buleleng nyaris tak memiliki kisah rumit dan menarik. Semuanya berjalan mulus. Tak ada lagi kisah yang perlu disampaikan lewat kata-kata.

Jika kemudian kata-kata harus disampaikan saat prosesi pendaftaran PASS itu, misalnya dalam bentuk sambutan, kata-kata yang keluar akan jatuh sebagai kata-kata normatif, dan terkesan pengulangan dari kata-kata yang pernah diucapkan sebelumnya. Penonton tak perlu kata-kata, karena tak ada pertanyaan lagi untuk dijawab dengan kata-kata. Maka “jawaban” yang disampaikan adalah pertunjukan jumlah dukungan yang tetap besar.

Wartawan pun, sebagai pihak yang akan mementaskan kembali drama itu di panggung mereka, seakan tak punya pertanyaan untuk memancing kata-kata jawaban. Berbeda dengan drama pencalonan Ahok, di mana wartawan membutuhkan banyak kata-kata sebagai jawaban dari drama politik penuh liku dan jebakan itu.

Kalau pun ada pertanyaan untuk PASS, paling pertanyaan masih berputar soal sikap partai terhadap Dewa Sukrawan (kader PDI Perjuangan yang mencalonkan diri lewat jalur perseorangan). Jika pertanyaan itu dijawab panjang-lebar apalagi dengan penuh semangat, tentu panggung itu akan berubah menjadi panggung Dewa Sukrawan.

SURYA Memainkan Misteri

Meski sebelumnya beredar berita bahwa pasangan Dewa Sukrawan-Dharma Wijaya (SURYA) akan diantar oleh ribuan massa saat mendaftar ke KPU Buleleng, namun kenyataannya pada 23 September 2016 ini SURYA diantar sedikit orang.

Di sini, pertunjukan yang dimainkan paket SURYA adalah pertunjukan drama mini kata dengan mengandalkan simbol-simbol. Yang “dijual” dalam pertunjukan itu adalah sejumlah misteri yang terus menjadi pertanyaan penonton. Misteri itu bahkan tetap menjadi misteri kembali karena dijawab dengan mini kata dan simbol-simbol.

Misteri itu misalnya benarkah Koalisi Bali Mandara (KBM) yang dimotori Partai Golkar dan Demokrat mendukung paket SURYA? Mampukah SURYA memenuhi kekurangan KTP dukungan agar bisa memenuhi syarat untuk lolos sebagai calon perseorangan, yakni mencapai paling tidak 43.000 KTP?

Misteri yang cukup bisa “dijual” bahkan jauh-jauh hari sebelum pendaftaran adalah keberadaannya sebagai kader PDI Perjuangan? Bagaimana sikap pengurus partai besar itu, bagaimana pula sikap teman-temannya sesama kader PDI Perjuangan di Buleleng? Belum lagi pertanyaan tentang bagaimana sikapnya jika dipecat dari PDI Perjuangan.

Jawaban-jawaban dari misteri itu cukup membuat drama yang dimainkan SURYA menjadi menarik pada saat mendaftar ke KPU. Paket itu tak perlu mengerahkan massa, karena tak akan mempengaruhi perhatian penonton, karena toh yang menjadi perhatian adalah pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menjadi misteri.

Untuk menjawab misteri itu, SURYA cukup hanya memasukkan simbol-simbol dalam pertunjukannya. Jika banyak orang sangsi terhadap dukungan KBM, pada saat pendaftaran di KPU penonton paket SURYA memperlihatkan seorang atau sejumlah tokoh Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Jika banyak orang bertanya soal kemampuannya memenuhi syarat dukungan KTP, dia cukup tersenyum dan memasang wajah santai dengan ekspresi tidak cemas sama sekali. Cukup menjawab dengan mini kata, misalnya “tunggu saja nanti,” atau “itu rahasia”.

Kalau boleh menduga, paket SURYA mungkin memang sengaja menciptakan banyak misteri dan rahasia agar kisahnya tak mudah diputarbalikkan oleh lawan.

Soal jumlah dukungan KTP misalnya, bisa saja SURYA sengaja menyetor KTP dengan jumlah pas-pasan pada tahap awal, sampai akhirnya KPU meminta tambahan lagi karena ada yang gagal verifikasi. Tujuannya, tentu membuat penonton terus bertahan mengikuti dramanya sampai akhir. (T)

Tags: AhokbulelengDKI JakartaPartai PolitikPolitik
Previous Post

Siapkan Diri Ikut “Rawayan Award” – Lomba Naskah Teater DKJ 2017

Next Post

Melukis Hingga Akhir Hayat – Obituari Tedja Suminar di Bentara Budaya

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Melukis Hingga Akhir Hayat - Obituari Tedja Suminar di Bentara Budaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more

    Refleksi Visual Made Sudana

    by Hartanto
    May 12, 2025
    0
    Refleksi Visual Made Sudana

    JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

    Read more

    Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

    by Sonhaji Abdullah
    May 12, 2025
    0
    Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

    DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
        Pameran

        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

        INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

        by Nyoman Budarsana
        May 10, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co