11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Arsitektur Tempelan – Arsitektur Bali dalam Ruang Modern

Gde Aryantha SoethamabyGde Aryantha Soethama
February 2, 2018
inOpini

Foto: Ole

11
SHARES

SEBUAH ruang, satu tempat, sebuah wilayah, bagi manusia Bali, bisa diartikan sebuah arsitektur yang unik dan otentik. Dalam ruang itu orang Bali melakukan aktivitas, bergumul sehari-hari dengan kebahagiaan dan duka nestapa.

Di situ, di sebuah wilayah, mereka berkreativitas, memuji dan mencela karya-karya seni. Di wilayah itu produktivitas digelar, dipersoalkan. Karena manusia Bali awalnya adalah petani, ruang dan wilayah arsitektur itu pun diciptakan dan dikembangkan untuk kaum tani.

Ternak, hewan piara, tanaman, ditempatkan selaras dengan manusia. Mahluk hidup, benda-benda mati, berdam­pingan, ditata dalam ruang untuk petani bersama sa­nak saudara dan kerabatnya.

Dalam ruang itu, kehidupan dan kematian diatur sama penting, karena setelah mati orang Bali diyakini (akan) hidup lagi. Mereka harus diberi wilayah pantas. Kegembiraan dan kesedihan punya ruang sama. Kalaupun hendak dibedakan, semata untuk menunjukkan dua hal yang memang tidak sepenuhnya bisa diterima mutlak sama.

Jika kematian pasti dapat tempat, kehidupan juga memperoleh wilayah. Sebaliknya, ketika tempat untuk hidup diberi peran, harus juga diberi tempat buat makna kematian. Dalam arsitektur Bali, ruang untuk “ada”, harus memberi tempat untuk ruang “tiada”.

Arsitektur Bali pun kemudian senantiasa memberi wilayah untuk skala (nyata) dan niskala (maya). Sebuah desa misalnya, mengatur ketat tempat untuk pemukiman, juga wilayah untuk kuburan.

Di sebuah rumah, jelas dan nyata tempat untuk sanggah berhubungan dengan yang tiada, dan kamar untuk tidur, buat upacara, juga tempat untuk dapur, kamar mandi. Selalu jelas tampak yang “kotor” dan yang “bersih”. Masing-masing punya wilayah tersendiri, tidak boleh dicampur aduk.

Pembagian bidang, ruang, wilayah, inilah yang menjadikan arsitektur Bali unik. Aksesori untuk masing-masing ruang ini pun khas. Ukir-ukiran, ukuran, ke arah mana ba­ngunan harus menghadap, di bagian mana ia ditempatkan, menjadi ciri khas arsitektur Bali. Semua mendapat tempat, tidak cuma dicatat.

Dari abad ke abad, pembagian ruang, penempatan aksesori yang tepat, menjadi pedoman jika seseorang hendak membangun rumah. Tempat tinggal, bangunan suci, punya ciri tersendiri. Masing-masing dibuat berdasarkan filosofi, sehingga bangunan-bangunan itu punya kharisma, ber-taksu.

Tak heran kalau orang berkomentar, arsitektur Bali selalu memancarkan wibawa, membuat yang menempatinya merasa nyaman. Untuk membangkitkan wibawa itu, sebelum dimanfaatkan, bangunan itu harus melalui proses penghayatan secara niskala, di-plas­pas, sehingga yang menempati merasa aman dan damai.

Ketenangan, sesungguhnya, menjadi ciri arsitektur Bali. Bangunan khas Bali membangkitkan keinginan untuk berkelana ke alam spiritual. Material bangunan yang berasal dari alam menjanjikan bangunan itu sebagai ruang dan waktu buat melakukan penghayatan.

Di ruang arsitektur Bali, waktu punya tempat untuk dihayati. Dia menjadi tempat yang kalem, teduh, memesona, dan menjanjikan kebahagiaan di masa depan.

Keunikan dan janji bahagia masa depan inilah yang antara lain membuat bangunan apa pun di Bali diupayakan berarsitektur Bali. Kantor pemerintah dan swasta, gedung-gedung bank, toko, pasar swalayan, hendaklah berarsitektur Bali.

Sebab di bangunan itu tidak cuma keuntungan duniawi yang diburu, juga kebahagiaan jiwa yang hendak didapat. Di situ laba diharap­kan datang bertumpuk-tumpuk. Seolah setiap bangunan Bali dilindungi dan direstui oleh dewa-dewa keberuntungan.

Tetapi, karena bangunan modern tidak mengacu pada filosofi arsitektur, mengandalkan pandangan fisik semata, ia menjadi lucu, menjadi gedung yang cuma ditempeli aksesori. Kalau sudah ditempeli ukiran, dengan material batu padas dan bata gosok, beratap alang-alang, si empunya mengaku sudah membuat bangunan berarsitektur Bali.

Tak peduli, apakah pembagian ruang dan wilayahnya mengikuti tata arsitektur Bali. Jika diminta mengacu pada keaslian arsitektur Bali, mereka berkilah biayanya mahal, dan sulit menerapkan secara murni untuk bangunan ruko atau pasar swalayan.

Menjadi tantangan, sejauh mana arsitektur khas Bali bisa dikembangkan untuk kawasan modern. Jika membangun sebuah hotel, deretan cottage, sejauh mana ia bisa dikatakan sudah mengacu pada pakem arsitektur Bali?

Adakah pembagian ruang sudah memberi kesempatan kepada penghuninya merasa bahagia, nyaman, tenteram, damai, sehingga mereka merasa menikmati keindahan waktu ke masa depan?

Sejauh ini, mereka yang mendalami arsitektur Bali, lebih sering bergumul dengan hal-hal teknis, tinimbang mengkaji konsep. Perdebatan yang muncul acap saling menyalahkan. Jika berdebat, mereka masih sering mengacu pada lontar, tidak pada buku. Sampai kapan pembahasan itu tidak cuma sekedar perdebatan tempelan? (T)

Tags: arsitekturbalimodern
Previous Post

Takut “Leak”, Takut “Ngadol Duwe” – Bali Lestari oleh Rasa Takut

Next Post

Keajaiban Anak-anak – Keajaiban Cinta pada Anak

Gde Aryantha Soethama

Gde Aryantha Soethama

Dikenal sebagai wartawan kawakan, penulis esai dan cerpen. Bukunya Bolak Balik Bali ditetapkan sebagai buku nonfiksi terbaik oleh Pusat Bahasa (2006). Kumpulan cerpennya Mandi Api meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award (2006). Tahun 2016 diberi penghargaan Kesetiaan Berkarya oleh Kompas.

Next Post

Keajaiban Anak-anak – Keajaiban Cinta pada Anak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co