18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bagi Masyarakat Bali, Anjing Bali itu Peliharaan atau Ternak?

Putu Cahyadi PutrabyPutu Cahyadi Putra
February 2, 2018
inOpini

Foto: koleksi penulis

18
SHARES

BALI merupakan kepulauan seribu pura yang telah terkenal sejak zaman dahulu. Masyarakat Bali tak lepas dari Tri Hita Karana yang merupakan landasan kehidupan beragama dan beradat. Ketiga konsep menuju kerukunan dan kebahagiaan itu salah satunya adalah palemahan. Hubungan harmonis manusia dengan alam, begitu mereka menyebutnya.

Ketika kita melihat media sosial saat ini banyak sekali artikel yang beredar, entah itu hoak atau memang berita itu benar, dari berita provokasi hingga berita kebencian. Kebencian akan tindakan pemerintah mengeliminasi anjing di Bali seakan menjadi booming di kalangan pecinta satwa. Caci maki tersurat di media yang dipenuhi dengan dengki. Seakan semua tindakan yang dilakukan itu salah.

Ya, mereka salah, mereka yang membunuh adalah sebuah dosa jika kita pandang dari ajaran Ahimsa (tidak membunuh), namun dilain pihak kita dapat melihat bagaimana sebuah keluarga yang meninggal karena gigitan anjing rabies. Seberapa pilu penderitaan mereka karena anggota keluarganya meninggalkan mereka karena sebuah gigitan anjing. Kita tak bisa menyalahkan mereka yang menjadi korban dan membenci akan keberadaan anjing.

Fanatisme berlebih akan kecintaan terhadap anjing menjadi cikal bakal kebencian program eliminasi. Ya, mereka memang cinta terhadap satwa, itu adalah salah satu proyeksi ajaran palemahan, saling cinta terhadap semua makhluk ciptaan Tuhan. Namun ketika kecintaan itu menjadi berlebihan sehingga menimbulkan suatu kebencian, bukanlah sebuah cinta lagi. Melainkan adalah sifat fanatisme.

Kita sebagai pecinta satwa haruslah logowo, mencari solusi, mencari jalan, bukan menghujat, membenci dan hanya menyalahkan. Cukuplah kita sebagai pecinta satwa merawat dengan baik peliharaan kita, karena dengan itu kita akan benar mencintai satwa.

Masyarakat Bali, anjing di Bali, memiliki hubungan yang telah terjalin sejak lama. Ketika anjing kintamani Bali menjadi maskot daerah Kintamani dan dinamai anjing gembrong oleh masyarakat lokal. Anjing gembrong merupakan anjing ras asli, yang telah ditetapkan dunia.

Masyarakat Bali terkenal dengan kearifan lokalnya, memelihara anjing sebagai penjaga rumah, dilepasliarkan namun akan kembali pada pemiliknya. Mereka dipelihara untuk mengatasi kesunyian di rumah, menjaga harta majikannya, dan ada yang percaya sebagai penjaga dari hal – hal gaib.

Namun benarkah peran mereka telah dibalaskan oleh pemiliknya? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Zaman dahulu anjing diberimakan seadanya oleh pemiliknya. Karena zaman itu semua masih dalam keterbatasan. Saat ini tidak, banyak pecinta anjing telah sadar dan telah merawat dengan baik, pakan yang sesuai, hingga diperlakukan seperti manusia, seperti sahabat dan peneman hidup.

Salahkah? Salah jika sesuatu yang berlebihan menjadi kebencian, tapi benar ketika itu didasari rasa cinta kasih terhadap makhluk Tuhan.

Anjing adalah ternak. Mungkin pecinta anjing tidak akan setuju dengan itu. Mungkin mereka akan mencaci orang yang berkata seperti itu. Anjing adalah ternak, anggapan itu lebih tepatnya disampaikan oleh masyarakat desa yang memelihara hanya untuk kebutuhan, seperti halnya celeng, ayam dan sapi. Mereka adalah ternak.

Anjing adalah ternak dan jika beranak kita berhak untuk membuang anaknya di pasar, Kita berhak membunuh mereka dan menyiksa mereka untuk berfoya – foya ditemani miras. Kita berhak memukul mereka, menendang mereka, menabrak mereka saat berkeliaran di jalan. Kita berhak membunuh mereka saat mereka dalam keadaan belatungan dan kesakitan. Kita berhak, ya kita berhak karena kita adalah majikan.kita berhak melakukan apapun.

Tenanglah, mari kita kembali lagi pada paragraf pertama dari artikel ini, Tri hita karana merupakan landasan masyarakat Bali. Apakah sesuai apa yang kita perbuat dengan landasan tersebut? Apa masyarakat Bali percaya dengan Karma?

Sebagian orang pasti akan menolak anggapan tersebut, “Tidak semua seperti itu?”

Memang tidak semua namun sebagian besar.

“Tidak, hanya sebagian kecil saja pastinya” tolak mereka.

Bukti konkretnya adalah lihatlah di jalanan, di pasar, seberapa banyak anjing yang berkeliaran? Mereka apakah benar liar? Ataukah mereka dibuang sejak kecil? Bagaimanakah kehidupan mereka sebenarnya?

Mungkin tidak banyak orang berfikir seperti itu. “Toh juga tidak ada hubungan dengan saya” seseorang akan menyeletuk seperti itu.

Kita telah mendapatkan Karma, Rabies merupakan pala dari perbuatan kita masyarakat yang telah membuat sebuah karma itu. Ada sebab ada hasilnya.

Kini eliminasi menjadi cekaman bagi pecinta anjing di Bali, mereka menghujat, mereka mencaci, membenci. Sedangkan penjalan program tersebut membela, mereka hanya menjalankan tugas mereka, menjaga keselamatan masyarakat dari rabies dan seterusnya.

Apapun yang mereka lakukan dianggap salah oleh pecinta anjing. Sedangkan apapun protes dari pecinta anjing lakukan, dianggap salah dan penggangu oleh pelaksana tugas. Konflik yang tak akan selesai. Karena asas kebencian adalah pondasi pereteruan, bukan asas kritis mengkritisi sesuatu.

Ketika pemerintah bertanya pada pecinta anjing, apa yang harus kami lakukan? Mereka bungkam. Sedangkan pecinta satwa selalu mengatakan “Tidak ada cara lain?”, “Tidak adakah cara lain selain eliminasi?”

Tentunya ada, namun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Caranya adalah pemerintah harus mengkarantina anjing liar, bukan hanya satu, tapi semua. Bayangkan, mensteril semua anjing liar, memvaksinasi anjing liar, bukan hanya sebagian, tapi semuanya. Apakah bisa dilakukan? Bisa. Berapa anggaran yang harus dikeluarkan? Banyak, Apakah ada dananya? Sebenarnya ada. Lalu kemana dananya? Pertanyaan umum dengan jawaban umum, Korupsi.

Belahan pane belahan paso, ade kene ade keto yang artinya di dunia ini ada bermacam-macam hal. Lalu apakah kita akan serta merta menolak semua hal dan menerima semua hal? Humans have brain, hearth and feeling to think and feel. Hanya saja semua itu ditutupi oleh dengki. Let’s do the best. (T)

 

 

Tags: anjing balifaunapeliharaanrabiesternak
Previous Post

Jika Rokok Rp. 50 Ribu, Wajah Politik Bali Utara Bisa Berubah

Next Post

Budaya Gratisan dan Konsumtif – Lirik Unik dalam Lagu Anak

Putu Cahyadi Putra

Putu Cahyadi Putra

Dokter hewan ini lahir di Payangan Gianyar. Suka membaca dan menulis karya ilmiah atau opini. Sedang melanjutkan studi S2.

Next Post

Budaya Gratisan dan Konsumtif - Lirik Unik dalam Lagu Anak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co