12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berburu Pokémon di Bali, Bawalah “Kamben” dan “Udeng”

Putu Raiwata MertanjayabyPutu Raiwata Mertanjaya
February 2, 2018
inUlasan
54
SHARES

WABAH Pokémon Go sepertinya sudah masuk ke ceruk kehidupan orang Bali. Di Pulau Seribu Pura ini, tentu bukan hal aneh jika sarang Pokémon banyak terdapat di Pura. Di Pura besar atau pelinggih-pelinggih kecil dan tempat persembahyangan di areal tertentu. Ini menjadi lucu, karena Pura yang biasanya sepi, kecuali odalan, menjadi sering didatangi pemburu Pokémon. Saat odalan pun, umat yang hendak sembahyang jadi sibuk menangkap Pokémon. Mungkin Pokémon ini hendak bersembahyang juga.

Seperti biasa, jika menyangkut Pura, ada saja yang cemas dan khawatir. Masuknya Pokémon ke areal Pura juga begitu. Ada yang khawatir, masuknya Pokémon bisa mengurangi kekhusyukan umat dalam melakukan persembahyangan. Ada juga yang khawatir Pura dimasuki orang-orang sembarangan dengan pakaian sembarangan. Atau Pura bisa dimasuki perempuan sebel karena sedang datang bulan misalnya.

Jika begitu, pemburu Pokémon sebaiknya menyiapkan selendang, kamben(kain) dan udeng atau destar saat bermain. Kalau tiba-tiba ketemu Pokémon di Pura, langsung saja pakai kamben dan destar, agar bisa mendapatkan lebih banyak Pokémon, dan berburu hingga di tempat-tempat paling suci. Kan, sekalian bisa langsung sembahyang.

Selain Pura, Pokémon juga sepertinya ikut ngayah di balai banjar. Karena juga banyak ditemui Pokémon di bale banjar. Itu bisa diambil positifnya. Jika warga banjar sedang ngayah, tentu akan lebih banyak yang datang ke bale banjar. Mungkin dengan adanya Pokémon di bale banjar, semangat ngayah krama akan meningkat.

Nah, yang serem, ada banyak juga Pokémon muncul di setra gandamayu alias kuburan tenget. Dan gara-gara Pokémon, banyak orang yang dulunya takut masuk setra, tiba-tiba menjadi nekat. Aku salah satunya.

Demi menangkap Pokémon, aku memberanikan diri untuk ziarah ke Taman Makam Pahlawan pada malam hari. Aku pun rela keluar malam Jumat untuk mengunjungi Pokémon yang sedang nongkrong di Taman Kota. Aku kesampingkan segala rasa takut, rasa malu, nalar, logika, maupun dinginnya angin malam. Akhirnya Pokémon yang kuidamkan itu berhasil aku dapatkan. Yah, mungkin nalar dan logika ku mulai terkurung di dalam penjara yang bernama Pokémon Go.

Heboh di Mana-mana

Tak perlu dikatakan lagi wabah Pokémon Go tengah menggerogoti nalar dan logika hampir seluruh manusia di planet ini. Heboh pun di mana-mana. Tua, muda, rakyat jelata sampai sosialita telah menjadi pengidapnya. Bagaikan penyakit menular, media cetak, media elektronik sampai media sosial juga rajin memberitakannya.

Pokémon. Siapa yang tidak mendengar kata ini? Hampir semua orang (terutama generasi 90-an) pasti pernah mendengarnya. Bahkan, anime, manga, video game dan permainan lain dengan karakter menggemaskan seperti Pikachu, Charmander, Squirtle sampai Bulbazur selalu menemani masa kecil kita dulu. Nintendo, sebagai pemilik franchise andalan ini sekarang mengembangkan Pokémon menjadi lebih nyata dan modern.

Nintendo, The Pokémon Company, dan Niantic Labs berkolaborasi mengembangkan Pokémon menjadi lebih nyata. Pokémon Go menyajikan pengalaman bermaingame Pokémondi dunia nyata dengan memanfaatkan navigasi GPS dalam perangkatsmartphone. Dengan demikian, pemain akan diajak berkeliling menyusuri beberapa lokasi di dunia nyata untuk mencari Pokémon. Setelah menemukanPokémon, pemain bisa menangkapnya dengan cara Bola Pokémon (Pokéball).

Namun tidak semua Pokémon bisa ditangkap dengan mudah, mereka juga bisa lari, terutama Pokémon liar maupun yang langka. Dalam permainan ini, terdapat PokéStop yang merupakan tempat untuk mendapatkan Pokéball dan beberapa item lainnya yang terletak di tempat-tempat khusus, seperti monumen, patung-patung pahlawan, tempat bersejarah, public area hingga tempat beribadah.

Sungguh menarik. Pokémon Go menawarkan kita sensasi yang berbeda ketika bermain. Dia mengajak kita untuk membuka pintu dan keluar dari rumah untuk menangkap Pokémon yang dengan manis manja menunggu kita untuk menangkapnya. Namun apa daya, nalar dan logika kita seolah tidak bekerja ketika memainkan permainan ini. Para pemain pun meninggalkan batas wajar dan norma yang berlaku di lingkungannya.

Ada banyak kejadian aneh yang terjadi di sekitar kita yang terjadi akibat terlalu ekstrem dalam memainkan Pokémon Go. Sebuah perusahaan sampai mengeluarkan pengumuman pemotongan gaji bagi para karyawannya yang kedapatan bermain Pokémon Go selama jam kerja. Sadiskah?

Saya rasa pemilik perusahaan berhak melakukan kebijakan seperti itu. Kurang fokusnya karyawan selama jam kerja akan memengaruhi produktivitas perusahaan. Imbasnya omzet menurun, kekurangan dana operasional hingga penyusutan sejumlah karyawan (PHK).

Kejadian lain yang tidak kalah mengherankannya adalah pelanggaran lalu lintas. Pemain Pokémon Go nekat berhenti di tengah jalan untuk menangkap Pokémon langka yang kebetulan nongkrong di jalan tol. Wow! Benar-benar kehilangan akal sehat. Mungkin saja salah satu anggota keluarganya menjadi pemilik jalan tol tersebut. Sehingga dia berani berhenti seenaknya di tengah jalan.

Tidak hanya itu saja, baru-baru ini seorang bule asal Perancis nekat menyusup ke dalam markas komando TNI untuk menangkap Pokémon yang terperangkap di sana. Siapa yang tega melihat Pokémon yang lucu nan menggemaskan dikeroyok anggota TNI bersenjata lengkap? Kita harusnya menghargai aksi heroik bule ini. Dia berani menerobos masuk ke markas untuk menolong nyawa Pokémon itu.

Atau mungkinkah ini adalah upaya spionase untuk mencuri sejumlah rahasia penting negara? Kemungkinan ini muncul setelah banyak badan pertahanan dan intelejen Negara melarang bermain Pokémon Go di sekitar area tersebut.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun tak mau kalah dalam drama Pokémon Go ini. Sejumlah larangan bermain Pokémon Go sudah menanti para PNS yang bermain Pokémon Go. Ahok misalnya, berjanji akan memotong tunjangan PNS yang bermain Pokémon Go saat jam kerja.

Yang terbaru, Wakil Bupati Jembrana juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tak tanggung-tanggung, beliau bahkan sampai mengecek smartphone para pegawainya. Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat. Pun, sebagai peringatan kepada para pegawai untuk tidak melupakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saat bekerja.

Namun, ada pula yang menuai berkah dibalik wabah Pokémon Go yang menyebar ini. Para pelaku usaha menjadikan ini sebagai sarana promosi. Dengan menjadikan ruko, toko, kafe, sampai mall sebagai sarang Pokémon, pengusaha berharap pemain akan singgah di sana untuk mencicipi dagangan mereka sembari menangkap Pokémon.

It’s a good business, isn’t it? Seandainya pemerintah di kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama untuk promosi tempat wisata di daerahnya, tentu para turis lokal maupun internasional akan berdatangan ke tempat itu. Ini pastinya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah, kan? (T)

Tags: balipermainanpokemon
Previous Post

Purnama Pasah

Next Post

Ajarkan juga Berbisnis, Bukan Hanya Sembahyang

Putu Raiwata Mertanjaya

Putu Raiwata Mertanjaya

Guru honorer di sebuah SMP di Negara, Jembrana. Alumni Jurusan Pendidikan Kimia di Undiksha Singaraja.

Next Post

Ajarkan juga Berbisnis, Bukan Hanya Sembahyang

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co