Guru besar linguistik dan pakar etnopuitika Universitas Islam Malang (UNISMA). Ia mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Hawai tahun 1999, dengan menulis disertasi tentang puitika Jawa. Selain menekuni linguistik, ia juga penyair pinggiran yang telah menerbitkan empat antologi puisi tunggal—antologi terakhir Di Halaman Indonesia (2023). Puisi-puisinya masuk dalam berbagai buku antologi puisi bersama, dan terbit di sejumlah koran nasional. Ia sesekali menulis esai sastra, dan juga prolog atau epilog serta resensi buku puisi.
PADA pameran seni rupa bertema Suaka yang dihelat Huntu Art Distrik Gorontalo, I Ketut Putrayasa menampilkan karya seni instalasi dengan...
Read more"Jalan Abu2" adalah tajuk lukisan karya Ardika yang dipamerkan pada 18 April hingga 18 Mei di Neka Art Museum, Ubud....
Read moreMENYIMAK pernyataan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) usai silaturahmi dengan Presiden ke-7 Joko Widodo saat ditanya oleh para reporter, dia merasa...
Read moreSEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...
TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...
DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...
SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...
SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...
BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co