Dalam kehidupan orang Bali menyampaikan sesuatu kepada orang lain kerap menggunakan perumpamaan atau ibarat atau dalam bahasa Bali disebut sesenggakan.
Sesenggakan Bali kini jarang digunakan dalam pergaulan, bahkan sudah banyak yang dilupakan. Salah satu sesenggakan yang cukup unik didengar adalah; buka cicing pondokan. Bukaartinya seperti. Cicing artinya anjing, yakni hewan piaraan yang disukai sebagian besar orang Bali. “Buka Cicing Pondokan” artinya seperti anjing pondokan.
“Pondokan” dalam pengertian ini adalah rumah atau gubuk yang biasanya berada di tengah-kebun atau tegalan yang lokasinya agak jauh dari rumah utama si pemilik. Pondokan biasanya sering sepi karena hanya digunakan sewaktu-waktu saja.
Anjing yang kemudian disebut “anjing pondokan” karena ia biasanya tinggal di pondokan di tengah kebun. Ada yang diikat ada juga yang dilepas. Biasanya kondisi anjing pondokan badannya agak kurus karena tidak setiap hari mendapat jatah makan dari pemiliknya.
Jika ada orang lain lewat, anjing pondokan biasanya menggonggong dengan kencang, tetapi hanya berani menggonggong dari jarak jauh. Kalaupun tubuh si anjing tinggi besar dan galak, tetapi karena diikat oleh pemiliknya, maka saat ada orang lain atau pencuri yang memasuki kebun tuannya, si anjing tidak bisa mendekat atau menggigit. Si anjing hanya bisa menggongong di tempat saja.
Begitulah, istilah “anjing pondokan” bisa dialamatkan kepada seseorang dalam beberapa kondisi. Misalnya, pertama; dialamatkan kepada seseorang yang hanya bisa berbicara atau ngomong saja tanpa bisa berbuat atau bertindak apa-apa terhadap kejadian tertentu.
Kedua; Seseorang walau memperoleh gelar tinggi dan terhormat, tetapi secara hukum kewenangannya dibatasi, maka orang itu pun hanya bisa berteriak saja atau memberi saran saja.
Ketiga; istilah anjing pondokan juga untuk mengisahkan kondisi tertentu atas seseorang atau lembaga yang sering dilihat hanya bisa ngomong saja, tetapi omongannya tidak ada yang mempedulikan, tidak membuat orang jadi mendekat, bahkan omongannya dianggap tidak berpengaruh apa-apa kepada pihak-pihak terkait, dan orang pun tidak menjadi takut karenanya.
Dalam dunia nyata, sering gongongan ajing pondokan hanya sebagai “pertanda” saja bagi si pemilik. Gonggongan anjing pondokan berpariasi tergantung situasi yang terjadi.
Jika anjingnya menggonggong dengan tipe tertentu si pemilik akan tahu ada peristiwa apa di kebunnya. Jika pemilik datang, atau ada pencuri, atau ada hewan liar lewat gonggongan anjing pondokan akan memiliki karakter yang beda. Jika gonggongannya terdengar aneh dan berkepanjangan bisa-bisa membuat pemilik atau tetangga jadi cepat datang untuk melihat, atau malah hewan-hewan lain yang mendekat seperti ayam piaraan misalnya.
Jadi suara anjing pun menebar “frekuensi” yang berdampak terhadap alam sekitarnya, dan pastinya dalam dimensi tertentu tetap berguna bagi pemilik dan mahluk hidup di sekitarnya. [T]