MERAYAKAN kasih sayang bersama pacar mungkin terasa biasa. Bagi jomblo tentu menjemukan bila sendiri. Maka dari itu, tahun ini jadikan sedikit berbeda. Kadang, menekuni hal di luar kebiasaan bisa membuat pikiran kembali segar. Sesuatu yang segar perlu dilakukan untuk merayakan hari kasih sayang tahun ini. Bermain game online contohnya.
Di luar dugaan beberapa teman, saya memilih untuk bermain game Mobile Legend. Mulanya saya memandang aneh orang-orang yang asik bermain game ini. Mereka biasanya menghabiskan waktu lama untuk menyelesaikan pertandingan. Belum lagi mereka tidak tertarik untuk melakukan pertemuan dengan banyak orang ketika sedang bermain. Saya juga heran, kenapa game menjadi candu bagi mereka.
Apakah ini sebuah tanda bahwa pertemuan tidak lagi berarti dibandingkan gelar Victory ? atau mereka hanya ingin kabur dari hiruk-pikuk hidupnya? Saya pikir tidak semua gamer adalah jomblo. Beberapa dari mereka mempunyai pasangan. Hal itu menampik mitos bahwa game hanya untuk orang kesepian.
Tidak masalah bila kesepian, atau punya pacar. Bahkan status Long Distance Relationship pun tak menjadi soal untuk bermain game. Kadang, kemesraan bisa tumbuh ketika bermain game bersama pacar. Mungkin yang jomblo bisa juga mendapat pacar gamer perempuan. Maka tidak dosa bila kiranya kita merayakan hari ini dengan bermain game.
Salah satu game yang tengah digandrungi anak muda saat ini yakni Mobile Legend. Permainan asal Cina ini merupakan sebuah permainan berjenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang dirintis oleh Moonton asal Cina pada Juli 2016.
Biasanya permainan daring (dalam jaringan) hanya bisa dimainkan di laptop. Namun, tidak begitu dengan Mobile Legend. Permainan ini juga bisa dimainkan oleh pengguna iOS dan Android. Kini Mobile Legend sangat populer di kalangan pemain game karena media permainan yang menggunakan gadget dipandang efesien untuk mengisi waktu di mana pun berada.
Mulanya saya memang melihat sebelah mata game ini. Sampai akhirnya seorang saudara sebut saja Mang Adi, nampak tenang menghadapi musuh. Tidak seperti pemain lain yang saya lihat begitu antusias menyerang turrent atau tower. Alhasil, saya pun milu-milu tuung (ikut-ikutan).
Saat itu, saya dan pacar saya (sebut saja) Mahayasa, berpikir “Apakah game ini benar-benar menarik?” selama 2 jam pertama kami bermain (saya dan dia satu tim) kami menyerang pertahanan lawan tanpa strategi, amunisi, dan seenak hati. Lalu, kami berpikir, mencerna, belajar lebih lanjut tentang seluk beluk game ini.
Kalau ada waktu baik, kami bertemu secara daring di game ini untuk bermain dalam satu tim. Romantis kan? Ditengah minimnya kesempatan untuk bertemu, atau kejenuhan komunikasi di chat, WA, video call, kami pun punya cara lain untuk bertemu.
Dua minggu sudah kami bermain game ini nampaknya memang menjadikan kami semakin matang dalam hal mental, batin, pikiran dan perasaan. Bagaimana tidak? Untuk mengejar gelar Master saja sangat sulit. Harus tekun berlatih, bertanya, mencari sumber, melakukan penelitian, mempelajari karakter hero dengan baik. Hero adalah karakter yang dipilih oleh pemain untuk menyerang pertahanan musuh, merubuhkan tower, dan mengumpulkan poin.
Saya pribadi berpendapat bahwa dengan bermain ini kita pun jadi tahu tentang miniature kehidupan sebenarnya. Saya pun belajar banyak dari permainan ini.
Pertama, belajar kepercayaan membangun tim. Kedua, belajar kata puitis dari tagline hero. Terakhir, belajar mengatur emosi diri. Ketiga hal ini nampaknya sangat penting untuk menumbuhkan kebersamaan dan kasih sayang antarsesama insan asmara.
Hal pertama, belajar kepercayaan membangun tim. Kebiasaan saya dibidang organisasi tidak serta merta berhasil dalam permainan ini. Orang yang berada dalam tim berjumlah lima orang yang dipilih secara acak oleh sistem. Kita bisa bertemu dengan orang dari daerah lain, negara lain, atau kita bisa mengajak orang untuk bergabung. Namun yang jadi masalah jika kita tidak tahu orang itu.
Kita tidak tahu karakter, usia, wajah, dan sifat orang itu. Kita hanya mempunyai kepercayaan untuk bertarung bersama, susah bersama, lawan bersama, saling mengerti satu sama lain. Menurut saya ini menarik. Kita bisa tahu karakter orang tanpa melihat orang itu langsung, tapi kita bisa tahu dari rasa percaya. Percaya bahwa kita ingin menang bersama. Atas dasar kepentingan politis itu, kita pun mulai bijak menyikapi kelemahan dan kelebihan tim. Ini cocok untuk memupuk persatuan dan kesatuan tanpa pandang latar belakang. Seperti cinta pada pandangan pertama lah ya…
Yang kedua, belajar kata dari tagline Hero. Saya sebagai penikmat kata, sangat kaget saat melihat Hero memiliki jargonnya. Selain kita bisa belajar bahasa Inggris (karena jargon dalam bahasa Inggris), kita pun bisa menelisik makna dibalik kata-kata itu. Secara langsung kita pun menjadi tertarik untuk bermain. Karena kata-kata itu seperti memotivasi kita untuk terus berjuang dan melangkah.
Semisal karakter favorit saya Miya moonlight archer dengan jargonnya wise choice, one shoot one kill, walk in the darkness dance with the stars. Ada pula kata-kata dari Alice, the darkness can also be a friend. Ada juga Hero tampan favorit saya Alucard dengan kata-katanya nothing last forever, we can change the future. Beberapa kata-kata tersebut memang menarik untuk kita telusuri bersama baik dari segi bahasa dan maknanya. Lumayan lah untuk gombalan valentine..
Yang terakhir, belajar mengatur emosi diri. Mengendalikan emosi tidak hanya dengan meditasi atau yoga. Bermain game ini cukup menguras emosi. Mulai dari pengendalian diri untuk tidak ambisius menyerang lawan, tidak terpancing kata-kata kasar dari tim atau pihak lawan, tidak kecewa dikatakan gob**k, *njing, c*pu, dll. Saya sangat kaget saat saya tahu orang-orang cukup emosian dalam game ini.
Mereka dengan gampang mengeluarkan kata umpatan. Sedikit saja salah langkah, mereka langsung bilang dasar gak bisa main, dasar nyampah. Saya kaget, syok, dan tidak habis pikir. Bagaimana bisa mereka mengatakan hal-hal kasar pada orang yang mereka tidak kenal? Bagaimana bisa mereka menyakiti teman satu tim dengan bahasa kasar seperti itu? Saya pun kadang terpancing untuk membalas umpatan mereka. Alhasil permainan pun gagal, tidak fokus, dan kami kalah.
Kemudian saya menyimpulkan bahwa hal itu sangat tidak baik. Siapa yang dewasa, dialah yang bijak. Maka dari itu, kesabaran saya sangat diuji. Saya harus menyadarkan diri saya untuk tidak terbawa emosi. Begitu pun kasih sayang. Luapan emosi sebaiknya diutarakan dengan bijak dan santun, romantis dan puitis, humoris dan sedikit drama. Bila menggebu tentu gagal fokus. Fokus utama adalah membangun kebahagiaan atas kepentingan bersama.
Maka sebaiknya kita tak perlu memandang negatif dampak game online, mengingat kata Evangeline pakar psikolog bahwa game mempunyai dampak baik untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Kita bisa belajar bahasa Inggris dengan menyenangkan, melatih logika, melatih kemampuan spasial, pengenalan teknologi, kemampuan membaca, melatih kerjasama, stimulasi otak, dan imajinasi. Lalu sudahkan Anda memanfaatkan game online ke arah yang lebih baik?
Semisal memanfaatkan game online sebagai solusi untuk pejuang LDR, atau solusi bagi para pegiat jomblo yang tidak mau dikatakan kesepian.
Selamat hari kasih sayang pemain kehidupan! (T)
Pejuang LDR,
Moonlight*
*ID Mobile Legend