PAGI, Selasa 13 Desember 2017. Di Pos Pantau Rendang, Karangasem. Hari cerah. Gunung Agung tampak sangat tenang. Petugas PVMBG dan wartawan serta sejumlah petugas lain, terus berjaga dengan pikiran dan tugas masing-masing.
Pihak PVMBG menyebut, secara visual Gunung Agung memang terlihat tenang, tapi di dalam tubuh gunung tetap ada gejolak. Buktinya, masih terjadi kegempaan tremor menurus bahkan hingga overscale. Gempa tremor menurus dan overscale hampir terjadi setiap hari dengan durasi kadang mencapai satu jam.
Seringnya tremor overscale selama fase erupsi Gunung Agung menjadikan para pengamat, pengunjung dan wartawan yang ada di Pos Pantau di Desa Rendang terbiasa mendengarkan suara denging yang keluar dari pesawat radio amatir ORARI.
Kata tremor di Bali kini jadi populer. Apalagi di Pos Pantau Rendang. Siapa pun yang berkunjung ke pos pantau itu sudah tak asing lagi mendengar kata tremor.
Nah, seminggu belakangan ini, jika mendengar kata Tremor di Pos Pantau Rendang, jangan salah sangka. Karena kata Tremor bukan lagi itu hanya merujuk pada adanya getaran atau kegempaan.
Ketika kata Tremor diucapkan, jangan kaget, si pengucap kata akan disambut dengan suara gemerincing gongseng kecil yang terikat di leher anak anjing warna putih. Anjing itu akan mendekat, menghampiri, dengan lagak lucu.
Ya, kami perkenalkan, anjing kecil putih ini adalah penjaga baru di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang. Sejak seminggu lalu Tremor, si anjing kecil itu menjadi sangat populer, kadang mengalahkan kepopuleran Gunung Agung yang mengepulkan asap kelabu.
Tremor, si anjing kecil itu dibawa oleh petugas PVMBG. Anjing itu ditemukan ketika sedang melakukan pengamatan ke daerah yang terdampak erupsi Gunung Agung. Anak anjing ini diberikan oleh pengungsi kepada Petugas PVMBG. Si anjing kecil ini akhirnya diberi nama “Tremor Non Harmonik Overscale”. Panggilannya, Tremor. Panggilan yang lebih gaul, Tremi.
Semenjak ada Tremor, si anjing kecil itu, suasana Pos Pantau Rendang menjadi cukup ceria. Tremor bak seorang biduan yang menghibur siapa pun yang ada di pos pantau.
Tremor tergolong anjing yang ramah dan mengemaskan. “Tremor” selalu menyapa setiap orang yang datang. makanan untuk Tremor pun cukup terjamin, dari makanan anjing hingga makanan yang diberikan oleh setiap pengunjung,
Tak jarang juga Tremor menganggu para petugas PVMBG yang sedan melakukan pengamatan Gunung Agung. Para wartawan yang senang sibuk mengabadikan visual Gunung Agung, mengetik berita dan saat akan siaran live pun, menjadi sararan keusilan Tremor.
Tremor benar-benar menjadi penghibur bagi kami para wartawan di tengah tuntutan profesi. Tak jarang juga kami usil kepada Tremor saat tidur, kami letakkan botol arak GGH yang kosong di sela kaki-kakinya, sehingga terkesan Tremor sedang dalam kendisi mabuk. Hehehhehee. (jangan salah tuduh, ini hanya bercandaan saja, kami tidak benar-benar memberikanya GGH).
Kami sangat memperhatikan Tremor. Saat kami makan, kami selalu menyisihkan sedikit makan untuk diberikan kepada Tremor, si anjing kecil itu.
Jika erupsi eksplosif terjadi Tremor tentu akan masuk dalam list utama yang harus dievakuasi dan jika erupsi telah berakhir dan Gunung Agung kembali normal dan kami pun tidak liputan tentang bencana Gunung Agung, Tremor-lah yang akan menjadi pengingat kerinduan akan masa-masa kami bertugas bersama semua pihak yang terlibat dalam penanganan Erupsi Gunung Agung. (T)