ACARA Preliminary Show Jegeg Bagus Buleleng 2025 di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Sabtu 8 Maret 2025, jadi ajang “pameran berjalan” kain endek atau kain tenun khas Buleleng.
Para finalis pada jangan Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2025 melanggang dan melenggok di atas panggung dengan menggunakan busana kain khas Buleleng, yakni kain endek dengan berbagai desain. Dengan begitu, ajang ini memberikan warna baru dalam perhelatan fashion berbasis budaya lokal.
Ajang preliminary show benar-benar dimanfaatkan oleh para finalis untuk menampilkan pesona dan talenta mereka dalam balutan kain khas Buleleng. Busana mereka dirancang desainer lokal, serta riasan tangan-tangan berbakat yang juga dari Buleleng.
Ini menarik. Apalagi, Buleleng memang memiliki kekayaan kain tradisional dari sejumlah desa yang produktivitasnya masih bertahan hingga sekarang.
Benarlah kata Ketua Dekranasda Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra ketika memberi sambutan dalam ajang itu. Menurut dia, Kabupaten Buleleng memiliki kekayaan kain tradisional yang luar biasa, seperti Tenun Bali dari Desa Sembiran, Tenun Mastuli dari Desa Kali Anget, serta Tenun Songket dari Desa Jinengdalem.
“Potensi ini tidak boleh dibiarkan punah. Perkembangan teknologi harus kita manfaatkan untuk melestarikannya, terutama dengan melibatkan generasi muda dalam proses kreatif,” ujar Wardhany Sutjidra.
Istri Bupati Buleleng itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan berkontribusi dalam mendukung kemajuan seni dan budaya, khususnya di bidang fashion.

Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2025 | Foto: Dinas Kominfosanti Buleleng
Putu Bimantara yang menjadi ketua panitia pada ajang itu menjelaskan bahwa pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2025 mengusung tema “Monas Patika Camani Adiat Mahemata”, yang berarti air suci dari pegunungan di sebelah utara.
Bimantara memaparkan, Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng telah dimulai sejak Desember 2024 dengan seleksi ketat dari 78 peserta hingga tersisa 20 finalis terbaik. Mereka telah melalui berbagai tahapan, termasuk wawancara, kilas bakat, penilaian esai, hingga deep interview. “Semua ini bertujuan untuk memilih duta budaya yang tidak hanya berpenampilan menarik, tetapi juga berwawasan luas dan memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya,” kata Bimantara.
Acara ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk UMKM lokal, desainer, penata rias, serta keluarga dan komunitas yang mendukung perjalanan para finalis.
Sebagai puncak dari seluruh rangkaian, Grand Final Jegeg Bagus Buleleng 2025 akan diselenggarakan di Ruang Terbuka Taman Bung Karno, Sukasada, pada 22 Maret 2025.
“Jegeg Bagus Buleleng bukan sekadar ajang kecantikan, tetapi panggung bagi anak muda untuk menghidupkan kembali kejayaan budaya Buleleng,” ujar Bimantara dengan nada kata yang mantap. [T]
Sumber: Rilis Dinas Kominfosanti Buleleng
Editor: Busarsana