PERAN guru di era modern menghadapi berbagai tantangan baru yang seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan kurikulum, dan tuntutan masyarakat global. Tugas guru saat ini tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik siswa agar menjadi individu yang siap menghadapi kompleksitas dunia yang terus berubah.
Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran, tetapi juga harus melek digital dan mampu memanfaatkan berbagai perangkat serta aplikasi edukasi. Tantangan ini mengharuskan guru untuk memahami konsep pembelajaran digital, platform pembelajaran daring, serta bagaimana mengintegrasikan teknologi agar pembelajaran menjadi interaktif dan menarik.
Penguasaan teknologi pembelajaran belum cukup untuk merancang pembelajaran bermakna bagi siswa.Setiap siswa memiliki kemampuan, minat, dan kebutuhan belajar yang berbeda. Tantangan ini membutuhkan guru untuk tidak hanya mengajar dengan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi juga mendesain pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Perubahan kurikulum yang sering terjadi merupakan tantangan bagi guru untuk terus memperbarui strategi pembelajaran. Saat ini, dengan kepemimpinan yang baru, guru masih menanti apakah Kurikulum Merdeka akan dilanjutkan, diperbaharaui atau diganti. Menteri Abdul Mu’ti memberikan penjelasan bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan nantinya adalah pendelakatan pembelajaran deep learning. Dari pengajaran yang mendalam, pembelajaran siswa akan berkonsep mindful, meaningful, dan joyful.
Dalam implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka pembelajaran yang berkosep mindful,meaningful, dan joyful sudah diterapkan. Jika pendekatan deep learning diimplementasikan yang diinginkan oleh guru adalah bagaimana pendekatan itu dapat diterapkan dengan baik sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam mengimplementasikan.
Perubahan-perubahan konsep pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya perubahan casing dengan isi yang hampir sama. Jika dianalisis perubahan dalam RPP menjadi modul ajar dalam Kurikulum Merdeka tidaklah ada perbedaan yang esensial. Perubahan-perubahan semacam ini tentu membuat guru semakin kerepotan.
Guru belum begitu paham RPP Kuriukulum 2013 dengan segala episode revisinya, guru dihadapkan dengan perubahan Kurikulum Merdeka yang diakibatkan oleh pandemi covid 19 dengan rancangan pembelajarannnya berupa modul ajar.
Dalam setiap perubahan, guru harus mengikuti perubahan itu. Bagimana jika perubahan terus terjadi sementara pemahaman guru pada setiap perubahan itu belum maksimal. Patut ditanyakan apakah pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 sudah maksimal?
Kita tentu masih ingat implementasi pelaksanaannya ditandai dengan perubahan-perubahan RPP-nya dengan sekian edisi. Belum begitu paham dengan Kurikulum 2013 diberlakukan Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka awalnya diterapkan secara bertahap dan pada tahun 2024 semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini berarti banyak sekolah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini perlu dipertanyakan apakah sekolah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka, guru-gurunya sudah memahami Kurikulum Merdeka?
Ambil contoh yang paling gampang diukur adalah pemahaman guru tentang modul ajar. Apakah setiap guru memahami secara mendasar berkaitan tentang Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Tujuan Pembelajaran (TP). Jika konsep ini belum dipahami dengan baik niscaya pembelajaran tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemahaman guru tentang modul ajar sangat variatif.
Dengan pemahaman seperti ini dikhawatirkan pada tahun 2025 akan ada perubahan kurikulum. Kemana arah pendidikan kita? Setiap lima tahun arah kebijakan pendidikan selalu berubah-ubah. Yang menjadi korban adalah siswa dan guru. Guru harus selalu berubah, namun nyatanya guru memerlukan waktu untuk berubah. [T]
Baca artikel lain dari penulis SUAR ADNYANA