DAERAH kita, Buleleng atau Bali, adalah daerah yang terkenal menjadi penghasil beraneka ragam buah-buahan, buah apa pun yang ada di pasaran, sebagian besar bisa dijumpai di daerah kita. Dan, keadaan ini adalah kekayaan kita. Kekayaan penting. Karena semua orang sangat memerlukan buah-buahan sebagai konsumsi sehari-hari.
Apalagi, diyakini juga, bahwa buah-buahan banyak mengandung zat-zat yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Buah-buahan mengandung banyak serat, vitamin, mineral, antioksi dan dan zat lain yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh kita.
Buah-buahan adalah salah satu sumber serat makanan yang sangat baik bagi tubuh. Makan buah setiap hari punya manfaat besar, seperti menjaga kesehatan usus, mencegah sembelit, dan masalah pencernaan lainnya.
Kurangnya konsumsi buah akan menimbulkan risiko terjadinya gangguan kesehatan di masa yang akan datang. Berbagai penelitian mengenai kurangnya konsumsi buah dapat berisiko dalam perkembangan penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, hipertensi dan kanker.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa sekitar 2,8% atau sebanyak 1,7 juta jiwa mengalami kematian karena kurang konsumsi buah dan sayur. Sehubungan dengan itu WHO menganjurkan bagi setiap orang agar mengkonsumsi buah sebanyak minimal 150 gram per hari.
Dalam kaitannya dengan itu pula sering kita mendengar saran-saran untuk banyak konsumsi buah untuk menjaga kesehatan. Namun masih banyak yang tidak tahu bagaimana cara mengkonsumsi buah yang benar.
Sering kita melihat dan bahkan kita sendiri mengkonsumsi buah setelah makan, bahkan makan buah dikatakan makanan pencuci mulut. Padahal makan buah setelah makan tidak disarankan, justru disarankan mengkonsumsi buah sebelum makan.
Mengkonsumsi buah saat perut kosong akan menyebabkan detoksifikasi sistem tubuh meningkat berkali-kali lipat, bahkan problem kelebihan berat badan bisa teratasi dengan cara ini.
Jika kita makan nasi dan lauk kemudian disusul dengan makan buah-buahan, maka buah dicegah oleh nasi sebelum menuju usus. Nasi dan buah membusuk, berfermentasi, dan berubah menjadi asam. Tubuh yang sangat asam ini dikatakan sebagai penyebab kanker yang merupakan penyakit yang mematikan.
Dokter Stephen merawat pasien kanker stadium akhir dengan cara unik, yaitu dengan memakan buah-buahan saat perut kosong atau pada saat sangat lapar. Dan ternyata angka kesembuhan pasien-pasiennya dikatakan 80%.
Jika makan buah setelah makan nasi atau makanan lainnya, maka buah tersebut akan bercampur dengan pembusukan makanan lain, sehingga akan dihasilkan gas dalam usus, yang sering terjadi sendawa, perut kembung, dan tidak nyaman pada perut. Hal ini tidak akan terjadi jika kita mengkonsumsi buah saat perut kosong.
Memakan buah-buahan selama tiga hari berturut-turut tanpa nasi dan lauk, dapat sebagai detoksifikasi (membersihkan semua racun) dalam tubuh kita. Tubuh akan terasa segarm dan berat badan yang berlebih akan turun, dan tampak jelas lebih segar dan energik.
Dokter Herbert Shelton melakukan riset khusus tentang asam basa tubuh. Di mana jeruk dan lemon yang bersifat asam, tetapi jika dimakan saat perut kosong maka akan berubah menjadi alkali (basa) di dalam tubuh.
Saat mengkonsumsi buah sering diolah menjadi jus, disarankan jus dari buah segar bukan dari kemasan kaleng, bungkusan atau botol. Dan dilarang minum jus yang dipanaskan.
Jangan juga makan buah yang dimasak, karena semua nutrisi yang ada pada buah hilang akibat dimasak dan yang tersisa hanya rasanya saja. Memasak buah-buahan akan menghancurkan semua vitamin yang ada dalam buah, dan jelas makan buah utuh jauh lebih baik dari yang di jus.
Bila minum jus buah segar, maka minumlah dengan perlahan, untuk memberikan kesempatan bercampur dengan ensim di mulut yang ada pada air liur.
Jadi jika kita menguasai cara makan buah yang benar, maka dikatakan kita akan memiliki keindahan tubuh dengan kulit tidak mudah keriput, tampak selalu segar, vitalitas yang baik, berat badan yang ideal dan dapat mencegah penyakit degeneratif yang tentunya akan memberi dampak kesehatan serta kebahagiaan.
Alam sudah menyediakan semuanya, tinggal kita mengerti dan mau memanfaatkannya untuk kehidupan kita. Mari kita kampanyekan konsumsi buah segar, untuk kesehatan kita karena kesehatan itu sangat mahal. [T]
BACA artikel lain dari penulisDOKTER CAPUTatauDR. DR. KETUT PUTRA SEDANA, SP.OG