Penulis: Luh Made Ayu Rantini
JIKA berkunjung ke daerah Buleleng bagian timur, tepatnya di Kecamatan Tejakula, maka hal yang tidak boleh dilupakan adalah mencoba makanan khasnya, bubuh mengguh.
Bubuh mengguh adalah bubur beras dengan tambahkan sedikit kunyit agar berwarna kekuningan dipadukan dengan kaldu ikan dan toping saus kacang yang gurih, siap membuat lidah Anda bergoyang kenikmatan.
Mengguh merupakan hidangan khas yang hanya bisa ditemui di seputaran Desa Tejakula, Desa Les dan Desa Penuktukan. Biasanya, warga setempat memasak mengguh hanya pada momen-momen tertentu saja, seperti adanya upacara keagamaan dan pada saat kumpul-kumpul bersama.
Namun sekarang sudah banyak pedagang yang menjual mengguh berbarengan dengan lontong (tipat catok). Tidak sulit mencari pedangang mengguh, terlebih lagi di Desa Les, dari pagi sampai dengan sore hari ada banyak yang menjual mengguh.
Umumnya yang berjualan adalah seorang ibu-ibu yang sudah matang umurnya, semakin tua maka mengguh terasa lebih enak.
Salah satu pedagang mengguh di Desa Les ialah Luh Wisaeni yang sudah berjualan mengguh selama 20 tahun. Warung miliknya dapat ditemui di samping jalan raya Desa Les pada sebelah utara jalan. Tempatnya sangat sederhana seperti warung kelontong pada umumnya, tersedia satu meja dan dua buah kursi kayu yang panjang untuk pembeli makan ditempat.
Bubuh mengguh
Sekilas, bubuh mengguh tampilannya memang sama seperti bubur beras lainnya. Namun yang membedakannya ada pada bagian toping yang berisi pelecing sayur touge dengan saus kacang dan teksur dari buburnya yang kasar tidak lembek.
“Bedanya mengguh itu dari proses pembuatan pastinya, bumbu yang digunakan komplit bumbu base genep dibuatkan kaldu ikan biar tambah mantap ikan pindang,” ungkap Wisaeni, 40 tahun saat ditemui, Rabu 29 November 2023.
Proses penyajian hidangan ini sangat mudah tidak membutuhkan banyak waktu. Membuat bubuh mengguh sendiri relatif mudah. Berbeda dengan beberapa kuliner khas Bali yang kerap rumit
Bubuh mengguh dapat disiapkan dalam waktu singkat, sekitar 10 hingga 15 menit saja. Proses dimulai dengan menyiapkan kaldu kuah kuning terlebih dahulu, kemudian adonan bubur disiapkan.
Selanjutnya, kuah kuning dicampurkan ke dalam bubur yang telah dimasak dengan sempurna. Langkah terakhir penambahan sayur-sayuran, tauge, kacang panjang, tongkol, bayam lalu adukan ke saus kacang yang sudah dikasih bumbu lainnya sebagai toping.
Jika membelinya Anda hanya tinggal menunggu beberapa saat karena mengguh memang sudah matang, tinggal diambil dalam kondisi panas lalu diisikan toping sayur kacang. Hanya mengeluarkan uang 5000 rupiah sudah mendapatkan seporsi mengguh yang gurih dan nikmat. [T]
Catatan:
- Luh Made Ayu Rantini, mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja
- Artikel ini adalah bagian dari tugas kuliah mahasiswa Prodi Komunikasi Hindu, STAHN Mpu Kuturan Singaraja