MINYAK KELAPA merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah) kelapa yang dikeringkan atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%—atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Sebagaimana dikutip dari buku Kehidupan Petani Panderes Gula Kelapa di Pangandaran, dulu masyarakat Indonesia menggunakan minyak kelapa sebagai pilihan minyak goreng.
Namun, mengutip Harian Kompas, 16 Juni 1979, pemerintah ketika itu mulai mengandalkan penyediaan minyak kelapa sawit untuk minyak goreng dibanding minyak kelapa. Salah satu faktor munculnya kebijakan tersebut adalah karena minyak kelapa di pasaran internasional melonjak tinggi sehingga tidak ekonomis jika mengimpor minyak kelapa untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng domestik. Sejak saat itulah, minyak goreng kelapa sawit menjadi primadona.
Tetapi, di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Bali, masyarakat masih menggunakan minyak goreng dari kelapa yang diolah secara tradisional. Masalahnya adalah, beberapa orang yang masih memproduksi minyak goreng kelapa—atau lengis tandusan dalam bahasa Bali—masih belum begitu paham tentang bagaimana pengolahan minyak kelapa dengan baik.
Oleh sebab itu, melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat—hibah Kemendikbudristekdikti tahun 2023—Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Bali, melakukan sosialisasi penyaringan bertingkat minyak kelapa kepada PPK Merta Nadi Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Minggu (6/8/2023).

Sosialisasi penyaringan bertingkat Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Bali, di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar / Foto: Ist
Produsen minyak kelapa tradisional atau lengis tandusan di Desa Batuan direkomendasikan untuk menggunakan sistem penyaringan bertingkat guna meningkatkan kualitas produk minyak kelapa yang dihasilkan. Penyaringan bertingkat—hingga 3 tingkat—bertujuan untuk menghasilkan minyak yang jernih dan bebas endapan.
Menurut Ketua Program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Ir. I Wayan Sudiarta, MP., pada umumnya pembuatan minyak tandusan hanya satu kali saring, sehingga minyak kurang jernih dan masih terdapat banyak kotoran minyak dan endapan.
“Melalui penyaringan bertingkat akan menghasilkan minyak yang lebih jernih dan daya simpan lebih lama,” ujarnya, saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa (8/8/2023).
Sudiarta menyebutkan, untuk memperpanjang masa simpan, pemilihan bahan baku kelapa dan cara pembuatan santan juga perlu diperhatikan masyarakat yang memproduksi lengis tandusan—dan akan lebih baik menyimpan minyak dalam botol kaca dan kedap udara untuk mencegah terjadinya oksidasi minyak menjadi cepat tengik.
“Penyimpanan dalam botol kaca akan membantu mempertahankan kualitas dan memperpanjang umur simpannya,” imbuhnya.
Manfaat Lengis Tandusan
Menurut Sudiarta, selain dimanfaatkan untuk menggoreng oleh masyarakat Bali, lengis tandusan juga digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan baku minyak rambut dan untuk campuran bumbu olahan pangan tradisional seperti betutu ayam dan sambel matah.
“Lengis tandusan juga dipercaya punya banyak kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Jadi, selain makanan akan punya rasa dan aroma yang kaya, tapi juga lebih bergizi,” katanya.
Manfaat minyak kelapa tradisional Bali memang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Anda dapat memanfaatkannya untuk banyak hal, sebagai sarana melembabkan bibir secara alami, misalnya. Minyak kelapa ini juga berguna untuk menghilangkan rasa pegal serta linu.
Bagi para pengusaha SPA, lengis tandusan Bali juga bisa dimanfaatkan. Pemakaian lengis tandusan untuk SPA biasanya kerap disertai dengan campuran minyak lavender. Lengis tandusan juga bisa mengatasi rambut yang pecah-pecah.
Dalam penelitiannya Pembuatan Virgin Coconut Oil dari Kelapa Hibrida Menggunakan Metode Penggaraman dengan NaCi dan Garam Dapur (2017), Marlina dkk memberi uraian menarik tentang kandungan minyak kelapa murni (VCO).
Menurut mereka, minya kelapa mempunyai banyak manfaat terutama dalam bidang kesehatan, di antaranya merupakan anti bakteri, menjaga kesehatan jantung, membantu mencegah penyakit osteoporosis, diabetes, lever, serta dapat menurunkan berat badan, dan memelihara kesehatan kulit.
Tak hanya itu, minyak kelapa juga mengandung asam laurat dengan kadar paling tinggi seperti pada Air Susu Ibu (ASI, sekitar 50%). Asam laurat ini berkhasiat sebagai antimikroba alami yang ampuh membunuh berbagai kuman, virus dan jamur.
Dan terkait distribusi dan produksi lengis tandusan di Desa Batuan, Ketua PPK Merta Nadi Banjar Lantangidung, Sumarni, mengaku memproduksi minyak tandusan selain untuk kebutuhan sendiri, juga memasarkan lengis tandusan di Desa Batuan dan sekitarnya.
Sekadar informasi, di Batuan, lengis tandusan merupakan salah satu produk olahan minyak tanpa bahan pengawet. Minyak tersebut memang diolah secara tradisional, tapi jika dikemasan dengan apik, minyak kelapa tandusan bisa naik kelas menjadi produk bergengsi.[T][Jas/*]