BELAKANGAN INI KEMBALI RAMAI pemberitaan mengenai kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) pada manusia. Baik yang masih status terduga (suspect) maupun sudah positif berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Kasus terakhir yang dilaporkan adalah dari Kabupaten Buleleng. Semua pasien yang terduga MSS memiliki riwayat mengkonsumsi lawar dan atau komoh. Pada beberapa minggu yang lalu juga sempat ramai berita mengenai satu keluarga dari Sukawati yang menjalani rawat inap setelah mengkonsumsi lawar plek.
Sebagian besar pasien suspek MSS mengeluhkan demam, kekakuan pada leher hingga penurunan kesadaran. Umumnya gejala tersebut muncul antara 1 – 14 hari pasca mengkonsumsi lawar.
Namun, benarkah lawar yang menjadi penyebab MSS?
Meningitis Streptococcus Suis adalah penyakit peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus yang berasal dari babi. Manusia dapat tertular MSS bisa dari kontak langsung dengan babi yang sakit atau karena mengkonsumsi makanan olahan daging babi.
Sebenarnya, bakteri Streptococcus ini merupakan bakteri yang umum ditemukan pada saluran pernafasan babi. Namun, dia akan menimbulkan penyakit apabila pertumbuhannya tidak terkendali. Dan, dia dapat dibunuh dengan pemberian antibiotik pada babi yang menunjukkan gejala sakit.
Babi yang terinfeksi bakteri Streptococcus akan menunjukkan gejala demam, penurunan nafsu makan, kemerahan pada kulit, bengkak pada persendian dan atau menunjukkan gerakan seperti mengayuh sepeda (paddling movement). Bahkan pada kasus yang parah dapat menyebabkan kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.
Kalau ternak babimu menunjukkan gejala di atas sebaiknya segera hubungi dokter hewan terdekat untuk diobati, ya! Jangan buru-buru langsung menghubungi tukang tampah untuk segera dijual. Karena dengan penanganan lebih awal akan dapat menyembuhkan babi yang sakit.
Umumnya, para peternak akan segera menjual ternak babinya yang sakit walaupun dengan harga murah untuk menghindari kerugian yang lebih banyak kalau ternaknya mati. Hal ini dapat dipahami, mengingat hampir sebagian besar peternak menjadikan ternak mereka sebagai tabungan.
Sedangkan pemerintah belum bisa memberikan ganti rugi untuk setiap ternak yang mati karena sakit.
Apa yang terjadi jika kamu menjual babi sakit ke tukang tampah?
Pada saat proses penyembelihan, daging yang berasal dari babi sakit dapat mencemari daging yang sehat jika diletakkan pada wadah yang sama. Bisa kamu bayangkan kemana daging tersebut akan beredar ketika sudah sampai di pasar. Bisa jadi daging babi tersebut dibeli oleh keluarga dekatmu.
Atau bisa jadi dibeli oleh dagang lawar yang kemudian diolah menjadi lawar, serapah, tum, kuah balung dan komoh.
Selain itu, para pekerja pada saat proses penyembelihan pun dapat tertular jika mengalami luka dan kontak dengan babi yang sakit, daging atau darah dari babi yang sakit.
Apakah daging babi yang tercemar Streptococcus suis boleh dimakan?
Daging yang berasal dari babi sakit, sekilas akan tampak sama dengan daging yang berasal dari babi sehat. Daging tersebut masih dapat dikonsumsi dengan aman asalkan sudah dimasak sampai benar-benar matang. Menurut hasil penelitian, bakteri Streptococcus suis akan mati pada pemanasan dengan suhu di atas 56 C.
Itulah mengapa orang yang mengkonsumsi daging babi setengah matang dapat terkena MSS. Apalagi yang mengkonsumsi daging atau darah babi mentah yang umumnya ditemukan pada olahan lawar dan komoh. [T]