KAMPUS MEMANG SELALU menjadi tempat sejuta cerita. Cerita tentang pembelajaran akademik, mengikuti organisasi, membangun relasi, hingga pendidikan moral.
Lebih dari itu, bagi sebagian besar mahasiswa, kampus juga menjadi tempat untuk mencari jodoh. Kok bisa? Iya, dong.
Berada di satu almamater yang sama dengan banyak orang sebaya tidak menutup kemungkinan untuk sering bertemu dengan orang-orang yang kita sukai, apalagi tergabung di satu organisasi atau kepanitiaan, atau bahkan di satu kelas yang sama.
Cinta memang seringkali tumbuh karena intensnya pertemuan yang memicu rasa nyaman. Awal-awal mungkin hanya sekadar berkegiatan bareng seperti organisasi atau buat tugas kuliah. Lama-lama salah satu teman jadi teman curhat, dan mulai deh tumbuh benih-benih cinta itu sampai muncul rasa ingin memiliki.
Haha, seperti cerita-cerita di FTV ya? Tapi ini memang sering terjadi di kehidupan nyata.
Punya pacar saat duduk di bangku kuliah sah-sah saja. Bukankah sangat menyenangkan punya support system yang selalu ada saat kita berproses untuk masa depan? Apalagi kalau support system itu ada di satu kampus yang sama dengan kita. Itu pasti akan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar kita.
Ups, semangat belajar atau semangat ke kampus aja cuma untuk ketemu doi?
Hati-hati juga loh, pacar emang buat kita semangat datang ke kampus, tapi belum tentu bisa buat kita semangat untuk belajar. Kita ke kampus mau mengejar cita-cita kan? Mau mewujudkan visi dan misi hidup kan?
Kalau di kampus kita punya pacar, inilah momen yang tepat untuk berproses bersama, belajar bersama, saling mendukung untuk masa depan. Jangan cari pacar yang hanya sekadar bikin kita semangat datang ke kampus tapi lupa akan kewajiban utama kita.
Kembali ke tujuan awal kuliah adalah menuntut ilmu. Kalau dapat pacar, ya itu adalah bonus. Pacar di masa perkuliahan ibarat pisau bermata dua.
Jika kita saling mendukung dan mau berproses bersama untuk masa depan maka akan sangat indah sekali punya support system yang membangkitkan semangat belajar. Jika pacaran di perkuliahan hanya untuk bersenang-senang belaka tanpa ada arah dan tujuan yang pasti maka akan sangat merusak proses perkuliahan itu sendiri. Kenapa? Karena hal itu tentu akan mempengaruhi nilai dan proses belajar kita di kampus.
Punya pacar di masa perkuliahan nyatanya bukanlah suatu keharusan. Hehe, mari kita lihat faktanya juga masih banyak kok mahasiswa yang nggak punya pacar di masa perkuliahan. Tidak punya pacar bukan berarti tak punya cinta, single bukan berarti tidak punya support system. Masih ada orang tua dan keluarga yang cintanya harus kita balas dengan mewujudkan cita-cita dan impian kita untuk membuat mereka bangga.
Datang ke kampus untuk mewujudkan cita-cita. Bila ada cinta di dalamnya tak apa, jadikan ia teman sukacita untuk bersama meraih asa. Air mata yang menetes di masa perkuliahan cukuplah karena tugas yang membabi buta, jangan karena dusta yang menimbulkan derita sebab hadirnya cinta.[T]