19 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Kasta di Bibir Gelas

Agus WiratamabyAgus Wiratama
August 11, 2020
inEsai
Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Agus Wiratama || Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

Hari itu, Grudug terlihat aneh. Tingkah aneh itu diperhatikan oleh temannya. Ia diperhatikan lantaran lamanya ia mencecap gelas. Seperti biasa satu gelas diputar untuk bersama, tetapi ketika temannya ingin menuangkan minuman, ternyata gelas itu masih menempel di mulut Grudug. Sebelumnya ia terlihat normal. Begitu tiba gilirannya, Grudug langsung menyambar gelas dan mengangkat minuman, sehingga teman-temannya memberi julukan “bata kering”. Giliran tiba, minuman langsung diteguk habis. Tapi yang tidak normal kemudian terlihat ketika Grudug melekatkan gelas di bibirnya. Dilumatnya gelas itu sangat lama lalu diputar-putar di bibirnya. Bahkan sesekali lidahnya menjulur ke dalam gelas. Sebetulnya menjijikkan, tetapi tidak bagi teman-temannya yang sudah mulai oleng.

Temannya, katakanlah Gung Alem, adalah orang yang memperhatikan Grudug. Gung Alem duduk di sebelah Grudug dan itu berarti, setelah Grudug, adalah giliran Gung Alem yang minum dari gelas itu. Gung Alem yang kebetulan bertugas menuangkan minuman melihat apa yang dilakukan Grudug. Seketika saja, Gung Alem yang setengah sadar itu mengejek Grudug, katanya, “Sudah berapa lama kau tak bertemu pacar, sampai-sampai gelas kau begitukan.” Lalu terdengar ledakan tawa dari teman-temannya.

Grudug hanya ketawa sambil memejam-mejamkan matanya untuk berpura-pura susah payah menghabiskan minuman kecut itu. Tak luput, ia langsung mengeluarkan lidahnya untuk membuat ia terlihat susah meminum minuman yang warnanya putih pekat itu karena rasanya tajam di lidah.

Semenjak beberapa hari yang lalu, Grudug sebenarnya kesal dengan Gung Alem. Ketika itu, mereka minum-minum namun hanya berdua, tercurahkanlah segala perasaan Gung Alem. Mereka curhat masalah adik perempuan Gung Alem yang belum menikah hingga berumur lebih dari 25 tahun, padahal, adiknya, Gek Mirah punya rencana pada umur itu akan menikah, tetapi berhubung belum bertemu dengan orang yang berkasta, Gek Mirah dilarang menikah oleh orang tuanya.

“Jaman sekarang masih saja memperhitungkan kasta. Jaman udah modern tapi orang tuaku kok kolot gitu sih, kan kasihan adikku sudah tua belum juga menikah”

Grudug merasa tersentuh dengan perhatian Gung Alem pada adiknya, tetapi ia tak punya saran sehingga ia hanya berkata, “Mana bisa kita melawan kehendak orang tua, kecuali nekad kawin lari, Gung!”

“Padahal ya, pacar adikku itu ganteng, kerja di bank dengan penghasilan besar. Aku kenal betul dengan pacarnya itu, baik orangnya.”

Grudug sontak saja menanggapi itu, “Berarti Gung Alem setuju karena lelaki itu kaya dan ganteng?”

Gung alem pun langsung menyambar pertanyaan itu dengan segala pengetahuannya tentang kesetaraan meski tertatih-tatih, “Kita mestinya melihat orang sebagai manusia, masak cuma gara-gara kasta, kita tidak mau menerima orang, Sing dadi keto!”

“Mungkin orang tuanya Gung takut anaknya nikah jauh. Jodohin sama saya aja, Gung! hahaha” celetuk Grudug.

“Boleh saja, tapi masalahnya kau masih pengangguran, lulus belum, disebut kuliah juga gak pantas karena lebih sering di rumah. Nikah itu perlu status yang jelas!”

Mendengar itu semua, tentu saja Grudug bahagia meski ditolak begitu. Toh itu cuma candaan. Ia berpikir, inilah perkembangan zaman, perkembangan kesadaran kesetaraan manusia, toh sekarang bukan zaman kerajaan lagi yang membuat orang harus menyembah-nyembah orang yang berkasta lebih tinggi.

Tapi tunggu dulu. Grudug adalah seseorang dari kasta biasa, tentu secara harfiah tidak bisa disejajarkan dengan Gung Alem yang tergolong kasta tinggi. Beberapa hari yang lalu odalan digelar di rumah Grudug, Gung Alem pun datang ke sana dengan niat ngobrol melanjutkan obrolan sebelumnya. Ketika itulah kasta bekerja.

Datanglah Ibu Grudug, membawakan buah-buahan berkelas impor, kue yang khusus dipesan dengan rasa dan penampilan berkualitas, lalu disodorkanlah pada mereka, “Ini silakan Gung, tapi ini lungsuran di Sanggah, Ibu gak punya makanan selain lungsuran, maaf ya, Gung”

Memang hal yang normal, makanan yang sempat dijadikan sesajen di Sanggah tak boleh disantap oleh orang berkasta yang lebih tinggi. Tetapi, kalau makanan itu dijadikan sesajen di Pura umum, sah-sah saja bagi siapa pun.

Ibu Grudug ketika itu, hanya menawari yang terbaik. Semua lungsuran itu dianggap istimewa dan berkelas, sementara makanan yang belum dijadikan sesajen atau Sukla hanya beberapa biji pisang yang masak pun belum, jadi terpaksa yang ditawarkan itu adalah lungsuran. Lagi pula, apabila teman-teman Grudug datang ke rumah, biasanya mereka ditawari lungsuran toh langsung disambar.

“Anak-anak sepantaran Grudug kayaknya sudah enggak mikirin hal begituan,” pikir ibu Grudug dalam hati. Tetapi sebagai rasa hormat, Ibunya selalu memberitahu, makanan itu entah Sukla, Lungsuran Pura, atau Lungsuran Sanggah pada orang yang disajikan.

Mungkin hanya sebagai bentuk kesopanan, Gung Alem pun menjawab, “Gak apa-apa, Bu. Makasi Nggih” tanpa gestur yang mengikuti ucapan itu.

Selama obrolan, Grudug terus memperhatikan tangan Gung Alem. Ia ingin tahu bagaimana responnya terhadap lungsuran itu. Setiap Gung Alem mengangkat atau memindahkan tanggannya, dalam hati Grudug tersenyum. Tetapi sampai obrolan habis, jajan terpilih yang dianggap paling enak oleh ibunya tak disentuh oleh Gung Alem.

Merasa tak sabar, Grudug mengambil jajan itu, dan menawarinya pada Gung Alem, “Enak ni, Gung. Coba aja,” kata Grudug menawari

Gung Alem menolak, Grudug jadi kesal terlebih Gung Alem bertanya, “Gak ada yang masih sukla?”

Seketika wajah Grudug memerah, namun ia tak menyampaikan isi hatinya. Biasanya hal-hal seperti ini akan diceritakan pada saat minum-minum dan kesadaran sedikit menurun, baru plong rasanya ia bercerita.

Entah bagaimana ceritanya, Gurudug tidak menyampaikan kekesalan itu pada Gung Alem pada saat minum-minum itu. Sebagai gantinya ia justru mengerjai temannya itu. Ia melumat gelasnya. Ketika gelas ia ambil, perlahan lahan ia tempelkan bibir gelas ke bibirnya lalu ia putarlah bibir gelas itu sehingga semua bagian gelas itu basah oleh bibir Grudug.

“Kalau ngomong berbuih-buih soal kesetaraan, tapi masih juga gak mau lungsuran, nih rasain senjata andalanku” kata Grudug dalam hati dengan berkobar-kobar. [T]

Tags: balikastapersahabatan
Previous Post

Aud Kelor: “Anak Kedua” Carma Citrawati yang Komikal, Satir dan Menggemaskan

Next Post

New Normal, New Acne

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Rias Pengantin Puluhan Juta? Ah, Santai, MUA Punya Rincian…

New Normal, New Acne

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Film Cina dan Drama Cina, Mana yang Paling Seru?

by Satria Aditya
May 18, 2025
0
Film Cina dan Drama Cina, Mana yang Paling Seru?

ADAKAH yang rindu dengan Wong Fei Hung? Atau sebutan kakak pertama, kedua dan ketiga? Di sini saya mengatakan kejujuran bahwa...

Read more

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co