Di Bali terdapat banyak warga keturunan Batak dengan berbagai profesi. Mereka tergabung dalam Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB) yang didirikan sejak 11 tahun lalu.
Anggotanya, ya, orang-orang keturunan Batak yang tinggal di Bali dan merupakan gabungan dari enam rumpun Batak yakni Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing dan Batak Pakpak.
Dan mereka menari, menyanyi dan bermain musik di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Denpasar, serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41, Kamis 27 Juni 2019, siang sekitar jam 14.00 wita.
Horas…!
“Pementasan ini benar-benar kita gali dari keenam puak (klan) yakni Toba, Simalungo, Taro, Tak-Tak atau Kundairi, Maindailing, dan Akola!”
Itu kata Petrus Nainggolan yang menjadi Ketua Adat Kesenian dan Kebudayaan IKBB.
Lembaga Seni dan Budaya ini dibentuk 7 April 2019. Lembaga ini memang sebagai wadah kordinasi yang mengembangkan dan mewariskan seni dan budaya Batak dari semua fuak atau sub etnis Batak yang tinggal di perantauan di Pulau Bali.
Kegiatan mereka tentu saja berkesenian. Selain dalam event Pesta Kesenian Bali, para seniman dari IKBB ini juga menerima undangan pada event-event kesenian lainnya. Dengan begitu, masyarakat Batak yang ada di Pulau Bali bisa menunjukkan eksistensi dan berpartisipasi dalam mengembangkan seni dan budaya di Bali.
Selain pentas, lembaga ini juga mengajarkan seni dan budaya Batak kepada anak-anak dan generasi Batak yang lahir di Bali, misalnya tortor, menabuh gondang, ukiran batak, lagu-lagu Batak, dan lain-lain.
Di PKB ke-41 ini IKBB membawa suasana daerah Sumatra Utara dengan garapan tari, lagu, dan musik.
Petrus mengungkapkan, mulanya IKBB melakukan audiensi kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk tampil dalam Pesta Kesenian Bali ke-41. Audiensi itu pun berbuah manis dengan adanya surat tanda persetujuan audiensi yang diserahkan Dinas Kebudayaan Bali kepada IKBB.
Menurut keterangan Ketua Umum IKBB yakni Pontas H. Simamora, keberadaan IKBB bertujuan untuk mengenalkan budaya Batak kepada masyarakat luas.
“Kita kembalikan tujuan dari IKBB yakni mempertahankan warisan nenek moyang di tanah rantau ini,” tutur Pontas dengan penuh semangat.
Setelah pentas di PKB, IKBB berharap dapat menghadirkan orang-orang asli Batak yang tinggal di Sumatra Utara untuk mengikuti pentas di PKB berikutnya.
“Harapannya, kami mendatangkan orang dari asal Batak dan rekan IKBB di sini berkolaborasi karena di daerah asalnya budaya ini lebih kental terjaga dan asli,” harap Pontas. [T] [*]