SETELAH tidak hadir selama tiga edisi, Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) kembali hadir di tahun 2025 ini. Bermula dari gagasan pemilik toko buku, penulis, sekaligus sutradara film Richard Oh, penghargaan sastra ini telah berlangsung sejak 2001.
Kehadirannya tak hanya merayakan pencapaian-pencapaian dalam prosa dan puisi Indonesia, tapi juga memperkaya ekosistem perbukuan dan kesusastraan. Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 diselenggarakan oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia, didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sebagaimana telah menjadi tradisi, pengumuman pemenang akan diselenggarakan dalam tiga tahap.
Dalam siaran pers panitia Kusala Sastra Khatulistiwa yang diterima tatkala.co, Sabtu, 17 Mei 2025, menyebutkan, pengumuman dimulai dari Daftar Panjang, kemudian Daftar Pendek, hingga terpilih satu pemenang di masing-masing kategori.
Dengan penuh rasa syukur, pada tahap awal diumumkan Daftar Panjang berisi sepuluh judul buku untuk kategori Cerita Pendek, Puisi, dan Novel. Tim juri telah memilih dengan pembacaan cermat, juga perdebatan hangat. Mereka masih akan terus bekerja, membaca dengan lebih cermat untuk menentukan Daftar Pendek (lima judul buku tiap kategori).
Ada jarak satu bulan dari pengumuman Daftar Panjang ke Daftar Pendek. Pihak panitia memang meminta juri untuk memberi ruang waktu agar publik bisa ikut menilai. Penerbit dan toko buku akan memiliki cukup waktu juga untuk mempromosikan buku-buku tersebut.
“Kami yakin inilah cara Kusala Sastra Khatulistiwa memberi sedikit dampak baik bagi ekosistem sastra kita secara keseluruhan, yaitu buku-buku yang baik terpromosikan dengan cukup dan sebanyak-banyaknya sampai di tangan pembaca,” demikian siara pers panitia Kusala Sastra Khatulistiwa.
Daftar Panjang di bawah ini adalah karya sastra terbaik untuk tahun ini, terpilih dari buku yang terbit sepanjang tahun lalu yang dinilai juri.
Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia menyatakan senang dapat mendukung munculnya karya-karya sastra terbaik, dan diharapkan karya-karya sastra itu dapat memperkaya jiwa masyarakat Indonesia, serta dapat menjadi sumber inspirasi, semangat, dan harapan masyarakat sastra dalam memahami dunia yang berubah begitu cepat hari ini.
Tim Kurator Kusala Sastra Khatulistiwa tahun ini adalah Eka Kurniawan, Hasan Aspahani dan Nezar Patria
Daftar Panjang Kategori Kumpulan Cerpen
- Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu karya Sasti Gotama
- Cerobong Tua Terus Mendera karya Raudal Tanjung Banua
- Iblis Tanah Suci karya Arianto Adipurwanto
- Kebun Jagal karya Putra Hidayatullah
- Keluarga Oriente karya Armin Bell
- Mei Salon karya Iin Farliani
- Musik Akhir Zaman karya Kiki Sulistyo
- Musim di Rambut Ibu karya Mashdar Zainal
- Pelayaran Terakhir karya Anggit Rizkianto
- Pengetahuan Baru Umat Manusia karya Ken Hanggara
Daftar Panjang Kategori Kumpulan Puisi
- CICA 96 Puisi Cyntha Hariadi karya Cyntha Hariadi
- Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra
- Ekphrasis karya Tan Lio Ie
- Hantu Padang karya Esha Tegar Putra
- Hidup Tetap Berjalan dan Kita Telah Lupa Alasannya karya Ibe S. Palogai
- Jejak Lintasan karya Raudal Tanjung Banua
- Nyawa, Tinggallah Sejenak Lebih Lama karya Pranita Dewi
- Selamat Malam, Kawan! karya Muhaimin Nurrizqy
- Syekh Siti Jenar dan Sepinggan Puisi dalam Kobaran Api karya Syaiful Alim
- Tilas Genosida karya A. Muttaqin
Daftar Panjang Kategori Novel
- Ajengan Anjing karya Ridwan Malik
- BEK: Sebuah Novel karya Mahfud Ikhwan
- Duri dan Kutuk karya Cicilia Oday
- Ingatan Ikan-ikan karya Sasti Gotama
- Inyik Balang karya Andre Septiawan
- Mari Pergi Lebih Jauh karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
- Matthes karya Alan TH
- Oni Jouska karya Asep Ardian
- Paya Nie: Sebuah Novel karya Ida Fitri
- Taksi Malam karya T. Agus Khaidir
Penulis: Siara pers Kusala Sastra Khatulistiwa
Editor: Adnyana Ole