30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Pramita ShadebyPramita Shade
May 10, 2025
inPuisi
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Pramita Shade

Naungan Kecil

Hiduplah aku pada batas-batas
Terkadang pada ruang yang jemu
Terkadang pada cinta semu
Terkadang pula tersesat pada dahaga yang utuh

Tubuhku menyerah disetubuhi
Telingaku seperti kuali besar yang tak tuntas dimasak
Mataku terus menyayat jejak kenangan yang terpaksa lebur
Tanganku seperti kayu bakar pada tungku
Sedangkan bibirku justru tak lagi dinanti

Segala mantra beralih pucat pasi
Kadang aku bersembunyi di balik hilang
Maka kubiarkan langkahku tinggal
bersama arah yang kehabisan pulang

Denpasar, 5/12/2022

Omong Kosong

Ujar Yah, apa leherku bisa diikatnya,
sehingga tunduk pada yang tak tertulis
Ujar Yah, hanya masalah yang bisa kuberi,
mana bagian indah yang Bunda terima

Ujar Bapak, setidaknya tanyakan kabarnya,
walau cinta tak pernah diberinya
Ujar Bapak, semoga aku masih hidup di perantauan,
walaupun tanpa inderanya sekalipun

Ujar Ayah, anak perempuan satu-satunya ini terbaik,
meskipun ia tinggal pergi selamanya.
Ujar Ayah,

Al-fatihah

Buleleng, 11/8/23

Baik Kugenggam Erat

Seperti bintang, ditunggu banyak pasang mata
Bahkan butapun merindu
Lakumu seperti selimut
Mendekap hangat dari gigil
Seperti genggaman bayi
Seperti udara pagi di pantai mertasari

Segala hal baik kau miliki
Kecuali aroma sangit yang kucumbu
Setiap kali kau ingin terbang
Terbang yang bukan bersamaku
Lenggang yang bukan apapun
Nyenyak yang bukan pelukku

Sedikit kecil kau rumpang
Perihal beberapa lompatan ruang
Do’a cinta yang karam
Alkohol dengan kamar gelap
Bahkan musik yang kuanggap bising

Bintang belum beranjak
Hurufku enggan berhenti
Mengisahkan bintang jatuh di Peninsula
Sebab hal-hal terajut tak hanya waktu
Tuhan adil, kali itu.

Kurasa kali ini Tuhan juga bijak
Gemuruh langit tak kunjung runtuh
Sedangkan mataku terlanjur basah
Membayangkan benar kepergiannya

Dengan mohon yang sungguh
Dengan serak yang sisa
Dengan tangan yang beku
Mengampun
Memaksa
Memaksa
Memaksa
Bersungguh

Langit memang angkuh
Tapi bintang ini milikku

Buleleng, 8/8/23

Apakah Aku Pelacur?

Apakah aku pelacur?
Melacurkan cinta sesuka hati
Kubebaskan ia meniduri segala milikku
Kuberikan ia ruang istirahat
Namun kurasa ia hanya ingin nikmat
Hanya ingin segera usaikan
Tak peduli rasa dan inginku

Kulacurkan cintaku
Kau pinjami aku cicip
Tanpa membiarkanku cukup

Kuberikan kau dadaku
Kau sudahi penatmu
Tanpa tanya bagaimana senyumku

Lalu terus kau lacurkan aku
Dihadapanku kau merindu
Kau hanya penjilat
Dengan ludah menyilang

Aku adalah pelajur bagi orang tuaku

Denpasar, 3/4/23

Lampu Kost Kita, Awalnya

Lampu kamar mandi kost
mati sebulan yang lalu
Katamu, akan segera beli baru
Kapan ya kira-kira ia kembali hidup?

Nafasmu sengal terlalu
Bantal tebal kau rebut lembut
Satu tipis, satu tebal dan guling kesukaanmu
Sedang aku bertumpu pada waktu
Kita berdo’a selalu tidak khusyuk

Kau tak suka pakai selimut
Tetap kusiapkan supaya hangat memeluk
Pilihanmu tetap jatuh pada tubuhku

Kau sebut peluk sebagai pulang
Betul, sungguh, betul, sungguh, pulang
Darimana asalku, tak sabaran segera lenggang

Ucapkan sekali lagi janjimu
Bangun esok pagi dan hidup lebih lama
Dengan jumawa pada telingaku,
Teriakkan saja

Mulutmu terkunci
Jalanmu diiringi
Bayangmu tak terlihat lagi
Membayang di mimpi

Lampu kamar kost tetap hidup, tapi redup
Biar yang mati tetap mati
Kau belum
Hanya pulang ke rahim mamak, kan?
Tunggu aku, ya?

Denpasar, 11/9/24

Sertakan Sepotong Amin

Kalau kabul hanya sekeping-keping
Seremah-remah bahkan berserakan
Kupunguti lalu habis kutelan
Membekas pada gingsulmu, sayang

Pantai Lovina jadi tuan rumah
Kakiku hampir terkikis laut
Disambut oleh seteguk hangat
Habis kita tenggak
Di sepanjang Jl. Ahmad Yani

Sertakan nama depanku setidaknya
Pada potongan do’a pendekmu
Yang tak kunjung teraminkan itu
Walau kadang,
Rasanya Tuhan pun paham

Tubuh kita menyatu
Seperti anggrek pada pinggulmu
Nanti kusemogakan dadamu
Untuk Tuhan dan adilnya

Denpasar, 29/11/24

Kepala Perempat Malam

Malam malam kosong tergeletak
Butuh bir di hidung
Tembakau terlanjur tersedak
Buket bunga masih berlindung
Ikut tidur bersama serak

Hadehhh udah masuk bab empat mennn
Inguh tetap jadi alasan
Tapi warisan Ayahku eman
Harusnya kupakai nikah
Bukan liburan

Besok Dayu Tri jemput pagi
Kalau siang takut hujan lagi
Kami akan berkelana ke bukit
Selesaikan kuliah biar bisa cari duit
Katanya

Kami dan perjalanan adalah sahabat
Pagi ke pagi jadi mengasyikkan
Tapi Bali gak aman belakangan
Sana sini berita bunuh-bunuhan
Yaelahhh semua juga pengen mati kali
Tuhan, sebentar yaaa, kami izin sebat

Sampai jumpa besok!

Denpasar, 25/2/25

Ngopag Di Kodya

Sepasang gadis datang mengumpat
Harusnya cerah berpihak
Untuk tugas anjing kuliahnya
Mereka cuma butuh cahaya

Segelas matcha singgah
Hanya untuk ditelanjangi
Dicumbui dengan cantik
Lalu disetor ke dosen pembimbing
“Kurang estetik nih”, geramnya.

Ini kopisop terbersih menurutnya
Tujuh tahun memang sebentar
Dibanding wangi parfumnya
Bisa merasuki hidungku
Sepanjang ricebowl yang kelaparan

Mereka seperti aku 2 atau 3 tahun lalu
Menelan bekal demi dapat nilai B
Setidaknya.

Mereka seperti aku yang asing
Tak kenal perantauannya
Hanya butuh cuddle di jam 4 subuh
Dengan mekdi atau intisari

Eksosekskeleton adikku diganjal korek
Supaya bisa kubaca setelah berak
Buku apa sih ini
Kok senyumku ada terus
Seperti menonton teater sampah
Baru tumbuh di kodya

Denpasar, 3/5/25

*

Penulis: Pramita Shade
Editor: Adnyana Ole


[][] Klik untuk BACA puisi-puisi lain

Puisi-puisi IAO Suwati Sideman | Centum Triginta Unum
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa
Puisi-puisi Leya Kuan | Pernah Aku Menjadi Remaja

Tags: Puisi
Previous Post

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

Next Post

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Pramita Shade

Pramita Shade

Pramita Shade (re: sya-dé) adalah seorang mahasiswi gen Z Ilmu Komunikasi Universitas udayana, kelahiran Jakarta, 2002. Berlatar belakang urban dari Sidoarjo ke Denpasar membuatnya menuangkan segala riuh kepala dan hatinya pada puisi, esai, teater dan menonton konser musik sebagai jembatan melegakan yang sukar diutarakan.

Next Post
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co