25 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Gimien ArtekjursibyGimien Artekjursi
May 4, 2025
inPuisi
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Gimien Artekjursi

LEGENDA HARIMAU JAWA

aum harimau jawa
hanya tinggal gema di dinding-dinding gua
merobek kesunyian belantara sampai ke riuh kota
tinggal gema memantul-mantul di seluruh suasana
tak sirna-sirna

dan jejak-jejak kaki
terukir dari bayangan lobang-lobang daun
yang tergantung menunggu gugur

tak ada lagi
warna lorengnya tersisa hanya di kanvas para pelukis
di foto daur ulang para fotografer
di sajak-sajak para penyair
di makalah-makalah para peneliti
di angan-angan kaum ilmuwan

dan di jalan setapak menuju hutan:
harimau jawa muncul di tengah halusinasi para perambah hutan
menjelma menjadi legenda sepanjang masa
sampai ke dalam mimpi anak cucu turunan ke 7

tak ada lagi
harimau jawa
di alam nyata

:tinggal cerita
hanya cerita
hanya cerita

Kaliwungu, 10 April 2023

*)Harimau jawa terakhir kali diidentifikasi berada di Taman Nasional Meru Betiri. TN Meru Betiri adalah sebuah Taman Nasional yang berada di provinsi Jawa Timur. Dalam pembagian administratif TN Meru Betiri masuk wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. TN Meru Betiri sementara ini diyakini sebagai tempat terakhir ditemukannya harimau jawa sebelum akhirnya dinyatakan punah.

SEPOTONG PESAN (BUAT HARIMAU JAWA PENGHABISAN)

harimau jawa
jika kau masih ada
jangan tunjukkan dirimu
bahkan pada rumput, semak dan ranting-ranting hutan
jangan sampai siapapun dan apapun tahu keberadaanmu
walau itu burung atau kupu-kupu atau jin
lebih-lebih manusia
(kecuali tuhan dan para malaikat)
jika kau masih, wahai hewan mengagumkan
larilah sejauh kau mampu, larilah dari keramaian
dan bersembunyilah
bersembunyilah serapi mungkin
dari pandangan apapun
(kecuali tuhan dan para malaikat)
bersembunyilah, o hewan bermantel indah
carilah gua tergelap dan terdalam
bersembunyilah kau di sudutnya
bersama keluargamu yang tersisa
(jika memang masih ada)
dan tidurlah layaknya ashabul kahfi
bersembunyilah kau, harimau jawa
dan tidurlah layaknya ashabul kahfi
walau tak ada anjing menjagamu
tidurlah dan jangan bangun
jangan bangun-bangun
walau mimpi tak pernah hadir dalam tidurmu
atau hanya mimpi buruk yang mengejar-ngejar jiwamu
seperti ketika kau di alam bebas
tetaplah tidur
walau mimpi buruk mengejar-ngejar dirimu
mimpi itu tak akan membunuhmu
atau kalau kau terbunuh juga di dalam mimpi
itu akan lebih baik
karena kau hanya mati di alam mimpi
jadi kau bisa terus tidur sampai berabad-abad kemudian
layaknya ashabul kahfi
tidur beratus-ratus tahun
sampai tuhan membangunkanmu
ratusan tahun yang akan datang
mungkin di masa itu dunia sudah lebih baik
mungkin manusia bisa lebih beradab terhadap apapun
jadi kelak kau bisa hidup dengan tenang dan aman
bebas berkeliaran di manapun
seperti kucing-kucing kecil kerabatmu
berkeliaran di mana saja tanpa rasa takut akan dibunuh

Kaliwungu, 11 April 2023 . 2

KEPADA PEMBURU JEJAK HARIMAU JAWA

  • kepada: Didik Raharyono

yakinkah kau jika harimau jawa masih ada?
percayakah kau jika sang legenda itu belum habis?

tak lelah kau jelajah seluruh hutan pulau jawa
hingga kau kenal tiap sudutnya
seperti kau kenal halaman rumahmu sendiri

kau kenal tiap rasa udara
yang menghadirkan hujan atau sekedar embun
dari usapan angin di kulitmu
kau tahu siapa yang menjejak di tanah-tanah yang kau lewati
dengan melihat goresan yang membekas di tiap benda
kau tahu apa yang melintas di pucuk pepohonan
atau bergelayutan di cabang-cabang rimba
hanya melihat dahan-dahan yang bergoyang
kau bisa bedakan tiap suara yang menggema di tengah sepi hutan
atau di riuhnya gemerisik dedaunan dan hembusan angin
dengan sebelah pendengaranmu

kau mengerti semua kehadiran tiap langkah di hutan
di tanah, di batang-batang, di cabang, di ranting dan dedaunan
di semak, di rumputan dan timbunan humus dan akar-akar
dan di seluruh isi hutan

tapi aum kucing besar itu
tak pernah melintas meski hanya gemanya di pendengaranmu
kehadiran sosoknya hanya kau terima
dari kabar burung-burung yang terbang para perambah hutan
yang tiap kau tiba di tempat konon si loreng muncul
yang kau lihat hanya bayang-bayang matahari
yang hampir tenggelam menembus rimbun pepohonan

“tapi banyak kemungkinan berawal dari tidak mungkin,” ujarmu
dan terus melangkah
menembus rimbun hutan-hutan pulau jawa yang semakin habis
dengan gairah, tanpa merasa lelah
tanpa sedikitpun kehilangan harapan
apalagi putus asa

(semoga bagi banyak orang sudah tidak mungkin
benar-benar jadi mungkin pada dirimu
semoga)

Kaliwungu, 13 April 2023
*)= Profil FB Didik Raharyono

DI MERU BETIRI HARIMAU JAWA TERAKHIR MATI

dalam dongeng harimau adalah raja
berkuasa di seluruh hutan belantara
(hanya di hutan)
loreng bulunya adalah mahkota
taring dan cakar senjatanya
bayangan tubuhnya adalah bala tentara
kelebat bayangannya yang lewat
ditakuti seluruh penghuni hutan belantara
:tapi tidak manusia

di bumi manusia raja sesungguhnya
dengan mahkota di kepala
dengan senjata dan bala tentara
manusia berkuasa di alam semesta

tapi manusia tak suka tinggal di hutan, apalagi belantara
ditebangnya hutan dijadikan tempat hidupnya
juga menghabisi penghuninya

menghindar dari manusia harimau jawa jauh masuk ke dalam rimba
dari waktu ke waktu mempertahankan hidupnya
tak ingin mati

(tapi harimau mana bisa melawan manusia?)

tinggal di hutan yang semakin habis
harimau masih diburu
di meru betiri harimau yang tersisa mempertahankan hidupnya
tinggal 1 atau 2
bersembunyi siang malam
sampai akhirnya tak lagi tersisa

entah kapan harimau jawa terakhir menghembuskan napasnya
tak ada yang bisa menemukan
jejak, bangkai, juga kuburnya
tak ada yang bisa menemukan
apalagi suara mengaumnya

bertahun-tahun sudah berlalu
tanda-tanda sang raja hutan masih
sama sekali tak ada
hanya kabar keberadaannya yang terdengar
simpang siur tanpa bisa dipercaya kebenarannya

yang pasti
harimau jawa kini tinggal legenda

Kumendung, 14 Januari 2025

TAK ADA HUTAN UNTUK HARIMAU DI PULAU JAWA

hutan tempat harimau di pulau jawa
tinggal sepelemparan batu
tak bisa untuk menyembunyikan loreng kulitnya
tak cukup untuk tempat berburu

hutan-hutan di jawa telah berganti
menjadi hutan konsumsi, kebun dan ladang dan bangunan
menjadi hutan kota, hutan industri, hutan rekreasi
kebun karet, kebun pinus
kebun kopi, kebun kakao, kebun sengon

hutan-hutan di pulau jawa telah berubah
menjadi hutan pabrik-pabrik kayu
hutan para wisatawan, hutan penjelajah alam
kebun penyadap karet
penyadap pinus, penyadap gula
ladang petani tebu, petani jagung dan singkong
menjadi hutan-hutan gedung dan beton
hanya sisa sepelemparan batu
itupun tak lepas dari tangan-tangan perambah hutan

hutan tempat harimau di jawa
hanya sisa sepelemparan batu
suara aum harimau
akan menembus dinding-dinding kamar
penghuni kampung dan kota tepi hutan
menciptakan ketakutan dan ancaman
runcing kuku-taring harimau
tak kan sanggup menandingi tajamnya pisau manusia
loreng kulitnya tak kebal mesiu senjata
mengaum di hutan yang sisa
adalah kematian

hutan tempat harimau di jawa
hanya sisa sepelemparan batu
hewan yang tinggal di dalamnya hanya tikus, ular dan serangga
dan mungkin monyet ekor panjang
tak ada lagi hewan buruan
dan harimau di hutan jawa akhirnya mati kelaparan
atau mati bunuh diri karena merambah pemukiman

tak ada lagi hutan tempat harimau di pulau jawa
jika masih ada harimau di pulau jawa ingin hidup
ia harus tinggal di kandang kebun binatang
di penangkaran para pelindung hewan
di balik pagar taman rekreasi
atau berlatih bersama badut-badut
menjadi pemain sirkus

Kumendung, 16 April 2023

HARIMAU JAWA YANG TERSISA TELAH JADI PATUNG

syahdan, suatu ketika dulu
tatkala orang-orang sibuk mencari harimau
yang tersisa di hutan-hutan di pulau jawa
musim diam-diam menyembunyikan
harimau-harimau yang tersisa itu

mula-mula diperamnya aum harimau di tengah-tengah hutan
diperam di bawah rerumputan dan guguran daun-daun
di dasar-dasar humus
digantungnya di pucuk-pucuk daun, di ujung ranting tertinggi

lalu kuku-kuku dan taring runcingnya
diselipkan di balik kulit-kulit kayu
(yang dulu sering dicakar-cakar untuk tempat mengasah)
ditancapkan di dasar pokok-pokok pohon
dikuburnya di tanah-tanah basah, di rawa-rawa
disembunyikan di sudut-sudut tak terlihat di seluruh hutan

tinggal sosok tubuhnya
dibiarkan terbujur kaku menjadi patung-patung:
menjadi patung kayu, patung batu, patung besi dan plastik
dan kain dan macam-macam benda
loreng kulitnya dibiarkan memudar terbawa angin

kini kita bisa temukan sosok harimau
yang menjadi patung-patung itu
terpajang di sudut-sudut halaman, di tepi-tepi jalan
kadang menghias ruang-ruang rumah kita
tapi loreng kulitnya yang memudar
diganti aneka macam cat

tapi sosok yang menjadi patung-patung itu
tak pernah bisa mengaum lagi
aumannya yang disembunyikan musim
hanya menggema di tengah kesunyian hutan
tanpa seorangpun yang bisa mendengar
(kecuali penghuni rimba)

hanya sorot matanya terlihat marah
memandang pada setiap yang lewat
seolah ingin meloncat menerkam
tapi sama sekali tak bisa bergerak
karena sosok-sosok harimau itu benar-benar telah kaku
sekaku patung

Kumendung, Februari 2024

SAMPAI KAPAN HARIMAU JAWA HIDUP (DALAM BERITA/CERITA)?

di bali
tak ada lagi harimau yang harus dibunuh
setelah betina terakhir ditembak mati
sang pejantan sendiri di tengah hutan sepi
tanpa mengaum bersembunyi ketakutan sampai mati
–tak ada lagi harimau di pulau itu
sampai kini–

beda di pulau jawa:
harimau jawa hidup dalam berita dan cerita
tak sirna-sirna

meski yang sisa hanya kulit berbulu
jadi pajangan dinding rumah pemburu
(sisa-sisa kebanggaan masa lalu)
juga gigi dan taring runcing menyeringai
tergantung
jadi kenangan kebanggaan masa silam
tapi bayangannya senantiasa berkelebat setiap saat
serasa nyata
tak sirna-sirna

bayangan harimau jawa juga berkelebat
dalam benak banyak orang
menghias mimpi-mimpi setiap hari
serasa berkeliaran di alam liar
meninggalkan bau dan bayangan tak pudar-pudar

“bahkan bulu-bulunya tersangkut di pagar,” ujarmu
(tanpa tahu kapan bulu-bulu itu tercabut dari kulitnya)

lalu dimana jejak cakarnya tertinggal?
bayangan harimau jawa berkelebat tak pudar-pudar
menghiasi mimpi banyak orang
siang malam

(entah sampai kapan harimau jawa hidup
dalam berita dan cerita
sampai semua percaya
sesungguhnya di alam nyata benar-benar telah sirna)

Kumendung, 24 April 2024

DI MERU BETIRI HARIMAU JAWA TERAKHIR MATI

dalam dongeng harimau adalah raja
berkuasa di seluruh hutan belantara
(hanya di hutan)
loreng bulunya adalah mahkota
taring dan cakar senjatanya
bayangan tubuhnya adalah bala tentara
kelebat bayangannya yang lewat
ditakuti seluruh penghuni hutan belantara
:tapi tidak manusia

di bumi manusia raja sesungguhnya
dengan mahkota di kepala
dengan senjata dan bala tentara
manusia berkuasa di alam semesta

tapi manusia tak suka tinggal di hutan, apalagi belantara
ditebangnya hutan dijadikan tempat hidupnya
juga menghabisi penghuninya

menghindar dari manusia harimau jawa jauh masuk ke dalam rimba
dari waktu ke waktu mempertahankan hidupnya
tak ingin mati

(tapi harimau mana bisa melawan manusia?)

tinggal di hutan yang semakin habis
harimau masih diburu
di meru betiri harimau yang tersisa mempertahankan hidupnya
tinggal 1 atau 2
bersembunyi siang malam
sampai akhirnya tak lagi tersisa

entah kapan harimau terakhir menghembuskan napasnya
tak ada yang bisa menemukan
jejak, bangkai, juga kuburnya
tak ada yang bisa menemukan
apalagi suara mengaumnya

bertahun-tahun sudah berlalu
tanda-tanda sang raja hutan masih
sama sekali tak ada
hanya kabar keberadaannya yang terdengar
simpang siur tanpa bisa dipercaya kebenarannya

yang pasti
harimau jawa kini tinggal legenda

Kumendung, 14 Januari 2025

HARIMAU JAWA TELAH LENYAP

harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
penampakan terakhir dan jejak tersisa
ditanda para pecinta dan pelindung satwa langka
tapi hingga kini
tak satupun sosok hewan itu tertangkap mata
kabar-kabar kemunculan harimau jawa
di antero belantara pulau jawa
hanya isapan jempol dan kabar angin belaka

harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
betapa menyedihkan suatu yang mati
sama sekali habis tanpa pengganti
kita yang hari ini masih berdiri
tak lagi tahu sosok nyata yang telah sirna itu
bagaimana meyakinkan generasi cicit kita kelak percaya
harimau pernah ada dan berkeliaran di hutan pulau jawa?

harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
mimpi menghidupkan kembali makhluk mati
dari sehelai bulu atau sepotong tulang
baru kita kuasai dalam cerita-cerita fiksi
di dunia nyata
kita masih menunggu kemurahan tuhan
membagikan ilmu
hingga kemampuan manusia setara malaikat

harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
seberapapun banyak kau teteskan air mata
seberapapun besar penyesalan kau curahkan
tak bisa menggantikan
kehadiran hewan yang punah itu di dunia
tak ada apapun bisa menggantikan keberadaannya
tidak juga cerita-cerita di berbagai macam media

harimau jawa telah lenyap ditelan senyap
esok jangan ada lagi hewan yang punah, generasi yang sirna
jaga semua yang hidup
berkembang beranak-pinak
jangan sampai tajam pedang dan panasnya mesiumu
malah melemparnya keluar dunia lain

Kumendung, 29 Februari 2024

  • Catatan: Empat puisi pertama sudah pernah disiarkan di tatkala.co sebelumnya. Puisi itu dimuat kembali dalam rangka memudahkan pembaca untuk menemukan keterhubungan puisi satu dengan puisi lainnya

Penulis: Gimien Artekjursi
Editor: Adnyana Ole


[][] Klik untuk BACA puisi-puisi lain

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Dalam Nyepi, Berburu Lailatul Qadar
Tags: Puisi
Previous Post

Desa Wisata, Ujung Tombak yang Tumpul?

Next Post

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Gimien Artekjursi

Gimien Artekjursi

Lahir 3 Agustus 1963. Tinggal di Banyuwangi. Tulisannya berupa puisi, cerpen dan esei sastra dimuat di media cetak di Bali. Juga menulis geguritan (puisi bahasa Jawa) dimuat di majalah Panyebar Semangat dan Jaya Baya (Surabaya).

Next Post
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more

Saatnya Pertanian Masuk Medsos

by I Wayan Yudana
May 24, 2025
0
Saatnya Pertanian Masuk Medsos

DI balik keindahan pariwisata Bali yang mendunia, tersimpan kegelisahan yang jarang terangkat ke permukaan. Bali krisis kader petani muda. Di...

Read more

Mars dan Venus: Menjaga Harmoni Kodrati

by Dewa Rhadea
May 24, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DI langit malam, Mars dan Venus tampak berkilau. Dua planet yang berbeda, namun justru saling memperindah langit yang sama. Seolah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co