Bawa Aku Kembali ke Neraka
Bawa aku kembali ke neraka
dunia ini sudah begitu ingar
bawa aku ke liang-liang kuburan
liatnya tanah dan ranum bau melati
dilahirkan atau dilenyapkan. Sama saja.
Mirat-mirat bengis di sikap kuburku
sudah jelas dosanya.
23 Oktober 2024
September Awal Itu
tak ada yang lebih menawan dari malam itu:
Leci.
Stroberi.
Kening.
Dansa.
Mata.
Mereka jatuh cinta.
September 2023
Dan Malam
dan malam kini jauh
biru dan dingin di ruang sana
sana entah di mana ia
lenyapkan saja kau sepi
enyah dan pergilah ke sana
sana entah di mana ia
dan malam kini jauh.
9 Desember 2024
Kini Pagi
kini pagi memetik pagi yang sesungguhnya
saat pelupuk mata jatuh dalam bias-bias cahya danau itu
bayang-bayangku tak lagi menuntut bulan
sebab hari sudah pagi,
dan kini pagi memetik pagi yang sesungguhnya.
21 Februari 2025
Singaraja yang Hujan
Singaraja yang hujan
namun kulihat matamu yang basah
membanjiri kilang yang tandus
meluap di sisi dada ini
meruak dan menyeru tanpa tahu kapan harus berhenti.
2 Desember 2024
Es Krim
kutemukan cinta dalam sebongkah es krim
lumer dan dingin di langit-langit bibir
tanggal begitu lama
sampai kamu datang, ia meleleh
kering sedikit cair.
19 November 2024
Di Pinggang Dewi Danu
di samping kanan kaldera Batur
di pinggang Dewi Danu
kupeluk ilalang, sementara pipimu lumer dilumat matahari
pagi semakin liat,
bocah-bocah berlarian
kita terbangun dan tidak lagi di pelipir gunung
kita berpeluk di ranjang dan di telepon genggam milik-Nya
25 Agustus 2024
Rejang Dewa
tarian suci wanita suci
kiri kanan terpaut uang kepeng bolong
teruntai tali¬—sumbu
dan juga para ayah yang berbangga melihat anaknya menari untuk Tuhan.
13 Juli 2024
Barong Landung
bias-bias cermin menyilapkan mata
memantul diantara pintu ruko-ruko jalanan
atau soal cinta di kaki Gunung Batur.
13 Juli 2024
Penulis: Wahyu Mahaputra
Editor: Adnyana Ole
[][] Klik untuk BACA puisi-puisi lain