29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Inisiatif 6 Negara, 1 Tujuan: Tantangan Baru bagi Kepemimpinan Indonesia di ASEAN?

Elpeni FitrahbyElpeni Fitrah
March 18, 2025
inEsai
Refleksi di Hari Media Sosial Nasional

BARU-BARU ini, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, memperkenalkan program ambisius bernama “6 Negara, 1 Tujuan” untuk mengintegrasikan pariwisata enam negara ASEAN: Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Brunei. Inisiatif ini bertujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai destinasi wisata terpadu dunia, sebuah langkah strategis dalam persaingan global. Namun, ketika inisiatif besar ini diluncurkan tanpa menyebutkan Indonesia, saya jadi berpikir: apakah peran kepemimpinan Indonesia di ASEAN mulai tergeser?

Indonesia selama ini memiliki posisi kuat sebagai pemimpin non-formal ASEAN, dibangun di atas fondasi populasi terbesar di kawasan, luas wilayah yang dominan, dan rekam jejak diplomatik yang impresif. Kata-kata “ASEAN Way” dan “ASEAN Centrality” sendiri lahir dari kontribusi intelektual diplomat-diplomat Indonesia. Mengapa dalam inisiatif strategis ini Indonesia seolah terpinggirkan?

Logika Geografis

Faktor geografis mungkin menjadi pertimbangan logis di balik inisiatif ini. Keenam negara tersebut memiliki keuntungan berbagi daratan yang sama (kecuali Brunei), dengan konektivitas fisik melalui jaringan transportasi darat yang tidak dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan.

Namun di balik logika geografis, terdapat dimensi politik yang tidak bisa diabaikan. Thailand, melalui inisiatif ini, secara tidak langsung menegaskan aspirasinya sebagai pemain utama dalam arsitektur ASEAN mendatang. Ketidakterlibatan Indonesia menciptakan kesan paradoksal: bagaimana mungkin “kapal besar” ASEAN berlayar tanpa nahkoda utamanya?

Inisiatif ini juga membawa implikasi geopolitik di era rivalitas AS-Tiongkok. Dengan membangun blok ekonomi yang lebih terintegrasi, keenam negara ini berupaya memperkuat posisi tawarnya dalam konstelasi global yang semakin tidak menentu.

Risiko Fragmentasi dan Tantangan Kohesivitas ASEAN

Namun, strategi yang tampak menjanjikan ini menyimpan risiko signifikan. Pengabaian terhadap Indonesia dan Filipina – dua negara dengan pengaruh besar di kawasan – berpotensi menciptakan fragmentasi internal ASEAN. Situasi ini mirip dengan keluarga yang merencanakan pernikahan tanpa mengundang saudara kandungnya sendiri. Konsekuensinya tidak hanya sekadar ketersinggungan sesaat, melainkan keretakan hubungan jangka panjang yang sulit diperbaiki.

Menghadapi situasi ini, Indonesia perlu merumuskan sikap yang tegas dan terukur. Apakah akan bergabung, mengusulkan modifikasi, atau justru menginisiasi alternatif yang lebih inklusif? Berdiam diri jelas bukan opsi yang bijak.

Dalam dinamika politik regional, ketidakhadiran sering ditafsirkan sebagai ketidakmampuan atau keengganan untuk terlibat – persepsi yang berbahaya bagi nation branding Indonesia sebagai pemimpin alamiah ASEAN.

Infrastruktur Konektivitas sebagai Pondasi Integrasi

Saat mengamati inisiatif ini lebih dalam, faktor konektivitas infrastruktur menjadi kunci penting yang tidak bisa dipisahkan dari dinamika integrasi ini. Keenam negara tersebut terhubung melalui jaringan jalan darat yang memungkinkan wisatawan menyeberang perbatasan dengan mudah seperti koridor ekonomi Greater Mekong Subregion (GMS) dan jalur kereta Trans-ASEAN.

Integrasi pariwisata yang digagas Thailand akan memanfaatkan dan semakin memperkuat infrastruktur yang sudah ada, menciptakan jalinan ketergantungan yang saling menguntungkan,  mulai dari harmonisasi kebijakan visa, standardisasi pelayanan wisata, hingga pembangunan koridor transportasi terpadu yang memudahkan mobilitas antar negara dalam hitungan jam, bukan hari.

Jalinan ketergantungan ini memang menawarkan prospek menarik. ASEAN berpotensi menjadi kawasan yang lebih terpadu dengan daya saing global yang meningkat. Namun, pelajaran dari pandemi COVID-19 harusnya mengingatkan kita akan bahaya ketergantungan berlebih pada satu sektor ekonomi.

Ketika pariwisata global lumpuh akibat pandemi, negara-negara dengan ekonomi yang bertumpu pada sektor ini mengalami pukulan telak. Thailand sendiri, sebagai penggagas inisiatif ini, mengalami kontraksi ekonomi signifikan saat pandemi melanda.

Strategi Maritim Indonesia: Memanfaatkan Keunggulan Komparatif

Di sinilah Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menawarkan perspektif yang lebih komprehensif sambil mengakui keterbatasan geografisnya sebagai negara kepulauan. Meskipun tidak dapat bersaing dalam hal konektivitas darat, Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai hub konektivitas maritim dan udara yang vital bagi ASEAN.

Sebagai pemilik ekonomi terbesar di kawasan dengan struktur yang relatif diversifikasi, Indonesia dapat mendorong model integrasi berbeda yang melengkapi inisiatif daratan, misalnya melalui konsep “ASEAN Seaways” yang mengintegrasikan jalur pelayaran atau “ASEAN Airspace” yang mengoptimalkan konektivitas udara.

Indonesia juga dapat mendorong integrasi yang lebih berimbang, tidak hanya pariwisata, tetapi juga manufaktur, ekonomi digital, keberlanjutan lingkungan, dan inovasi teknologi. Dengan mengambil posisi ini, Indonesia tidak sekadar mempertahankan relevansinya, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi ASEAN secara keseluruhan dengan memanfaatkan keunikan geografisnya, bukan menganggapnya sebagai hambatan.

Langkah konkret yang perlu diambil adalah inisiasi dialog diplomatik berskala tinggi dengan Thailand dan negara-negara terkait, dengan fokus khusus pada bagaimana mengintegrasikan keunggulan konektivitas darat mereka dengan potensi konektivitas maritim dan udara Indonesia. Pendekatan ini mengakui realitas geografis sambil mencari sinergi yang memungkinkan.

Alih-alih bersikap defensif atau menunjukkan ketersinggungan atas ketidakterlibatannya, Indonesia harus hadir sebagai fasilitator yang konstruktif. Kita harus menawarkan kerangka integrasi yang lebih komprehensif yang menghubungkan “ASEAN daratan” dengan “ASEAN kepulauan.” Layaknya seorang konduktor orkestra yang memastikan setiap seksi instrumen memainkan bagiannya dengan tepat untuk menciptakan harmoni keseluruhan, Indonesia perlu memastikan bahwa integrasi ASEAN tidak terfragmentasi secara geografis, melainkan saling melengkapi dan memperkuat.

Jika Indonesia berhasil mengambil posisi strategis ini, bukan hanya statusnya sebagai pemimpin regional yang akan terpelihara, tetapi ASEAN secara keseluruhan akan memetik manfaat dari pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Negara-negara tetangga akan kembali melihat Indonesia sebagai poros utama yang mampu mengharmonisasikan berbagai kepentingan regional.

Urgensi dan Konsekuensi: Apa yang Dipertaruhkan

Sebaliknya, keterlambatan dalam merespon dinamika baru ini bisa berakibat fatal. Posisi Indonesia sebagai “primus inter pares” (yang utama di antara yang setara) dalam kepemimpinan ASEAN dapat tergantikan oleh negara-negara yang lebih responsif terhadap perubahan lanskap regional. Konsekuensinya tidak hanya menyangkut prestise, tetapi juga pengaruh konkret dalam berbagai keputusan strategis ASEAN yang akan berdampak langsung pada kepentingan nasional Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia harus bergerak cepat dan taktis dalam menyikapi perkembangan ini. Langkah pertama yang krusial adalah merumuskan pendekatan yang lebih inklusif untuk integrasi regional, memastikan bahwa ASEAN tetap bergerak sebagai entitas yang utuh, bukan fragmen-fragmen kecil yang bergerak sendiri-sendiri. Hanya dengan pendekatan visioner seperti ini, Indonesia dapat mempertahankan peran historisnya sebagai jangkar stabilitas dan kemajuan ASEAN.

Masa depan kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita menavigasi tantangan semacam inisiatif “6 Negara, 1 Tujuan” ini.

Masa depan kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita menavigasi tantangan semacam inisiatif “6 Negara, 1 Tujuan” ini. ASEAN yang semakin terintegrasi seharusnya menjadi ASEAN yang semakin inklusif dengan Indonesia tetap berada di jantung prosesnya, bukan di pinggiran. Langkah yang diambil hari ini akan menentukan posisi Indonesia dalam arsitektur ASEAN masa depan. [T]

Penulis: Elpeni Fitrah
Editor: Adnyana Ole

Baca artikel lain dari penulis ELPENI FITRAH

Bersiaplah Menghadapi 5 Pergeseran Diplomasi Global di Era Trump 2.0
Dua Minggu Pasca IAF 2024: Menimbang Hasil, Tantangan, dan Prospek
Sisi Gelap Demokrasi: Mengapa Kita Tidak Boleh Terlalu Percaya pada Demokrasi

Tags: aseanPariwisatapolitik luar negeriThailand
Previous Post

Prof Bandem: Kembalikan Pakem Seni Tradisi pada Pesta Kesenian Bali 2025

Next Post

Mahima Menumbuhkan Saya, Saya Menumbuhkan Mahima – Orasi Budaya Mahima March March March 2025

Elpeni Fitrah

Elpeni Fitrah

Ketua Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional dan Peneliti Utama Pusat Riset Kebijakan Strategis Asia Tenggara, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
Mahima Menumbuhkan Saya, Saya Menumbuhkan Mahima – Orasi Budaya Mahima March March March 2025

Mahima Menumbuhkan Saya, Saya Menumbuhkan Mahima – Orasi Budaya Mahima March March March 2025

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co