11 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Kemacetan” Berpikir Para Pemimpin Bali

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
March 2, 2025
inEsai
Suburnya Politik Dinasti di Pulau Dewata

Teddy C Putra

MARI mulai tulisan ini dengan istilah yang dikenalkan Seno Gumira Ajidarma dalam bukunya Kentut Kosmopolitan, sebuah istilah yang diperkenalkan adalah Homo Jakartensis. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan manusia-manusia yang tinggal di Jakarta, lengkap dengan serba-serbi kehidupannya di kota metropolitan yang perlahan beranjak menjadi kota kosmopolitan. Istilah ini juga dilekatkan kepada orang-orang yang tinggal dan berjuang untuk hidup di Jakarta.

Bicara soal Jakarta, maka kita akan bicara soal segala kemajuan dan potensi sebuah kota besar. Salah satunya adalah fasilitas transportasi, meski Jakarta telah dilengkapi begitu banyak ruas jalan dan transportasi umum, nyatanya persoalan kemacetan belum juga rampung. Bayangkan saja, kota besar dengan potensi yang juga besar saja belum mampu menuntaskan persoalan kemacetan, apalagi kota-kota kecil di sisi lain Indonesia.

Kini, Bali jadi salah satu daerah yang tengah dihadapkan dengan masalah kemacetan. Sebagai penyandang status The Last Paradise in the World, Bali jadi salah satu destinasi paling ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik hingga mancanegara. Dalam laporannya, Bali Torism Board menyebut bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali di bulan Januari 2025 mengalami peningkatan tinimbang pada bulan Januari 2024. Pada bulan Januari 2024, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali berjumlah 480.464 jiwa, sedangkan pada Januari 2025 kunjungan melonjak menjadi 611.603 jiwa—peningkatan tersebut setara dengan 27 persen.

Peningkatan jumlah wisatawan ke Bali tentu berimplikasi positif kepada pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain, besarnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali perlahan mendatangkan persoalan tata kelola dan sosial yang cukup serius bagi Bali. Kemacetan jadi salah satu persoalan serius yang harus ditangani oleh pemerintah daerah kini. Secara sederhana, kemacetan terjadi tatkala panjang jalan tidak lebih besar tinimbang jumlah kendaraan yang ada—dan kesenjangan pertumbuhan antara jumlah kendaraan dan jumlah ruas jalan di Bali benar-benar terjadi.

Pasca pandemi, jumlah kendaraan bermotor di Bali meningkat pesat dari 2,6 juta menjadi 4,4 juta unit—bahkan di akhir tahun 2023, jumlah kendaraan bermotor di Bali mencapai 4,7 juta unit. Peningkatan yang terjadi hampir dua kali lipat. Kesenjangan pun terlihat tatkala kita coba bandingkan peningkatan jumlah unit kendaraan yang beredar di jalanan dengan peningkatan jumlah ruas jalan baru.

Menurut BPS Provinsi Bali tercatat pada tahun 2023, Bali memiliki total ruas jalan sepanjang 8.702,80 km, hanya bertambah 7,1 km sejak tahun 2022 dengan total ruas jalan sepanjag 8.695,70 km. Artinya, sudah jelas bahwa salah satu penyebab utama kemacetan di Bali saat ini adalah kesenjangan antara pertumbuhan ruas jalan dan jumlah kendaraan di setiap tahunnya. Sehingga menjadi hal yang wajar bagi para pemimpin Bali untuk membangun ruas jalan untuk mengatasi masalah ini.

Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah fokus membangun ruas jalan adalah satu-satunya solusi yang tepat atasi kemacetan di Bali?

Membangun Jalan

Harus diakui bahwa kemacetan di Bali lebih banyak terjadi di Kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), hal ini dikarenakan kawasan ini terdapat pusat pemerintahan, pusat ekonomi, hingga pusat pariwisata di Bali. Dalam upaya menyelesaikan masalah kemacetan, pemerintah pun sudah banyak membangun jalan-jalan baru di wilayah ini. Sebut saja jalan tol Bali Mandara yang diresmikan pada tahun 2013. Jalan tol sepanjang 12,7 km ini merupakan jalan tol di atas air terpanjang di Indonesia yang menghubungkan segi tiga emas, yakni Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa—daerah pariwisata yang sudah mendunia.

Tidak hanya jalan tol, pemerintah pun membangun dua under pass, yakni di Simpang Dewa Ruci dan Simpang Ngurah Rai. Baru-baru ini, pemerintah kabupaten Badung telah meresmikan shortcut Canggu – Tibubeneng, jalan dengan panjang 335 meter dan lebar 8 meter dengan harapan dapat mengurai kemacetan di daerah pariwisata. Alih-alih mampu mengurai kemacetan, nyatanya penambahan ruas jalan saja tidak mampu menyelesaikan masalah klasik ini—bahkan cenderung makin parah saja.

Meski realitas berkata demikian, pemerintah tampak yakin dan percaya diri bahwa membangun jalan. Terkini, pemerintah akan membangun jalan tol kedua di Bali, sekaligus akan menjadi yang terpanjang. Jalan tersebut akan menghubungkan Jembrana dan Badung—konon akan mempersingkat waktu tempuh hingga 1,5 jam. Namun dalam konteks pengambilan kebijakan, pemerintah sebagai policy maker tidak hanya memikiran entry strategy—pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari sebuah kebijakan. Pemerintah juga wajib memikirkan exit strategy—pihak-pihak yang akan kehilangan sesuatu akibat kebijakan. Termasuk di dalamnya adalah kebijakan membangun jalan tol.

Beberapa waktu lalu saya mendapat sebuah cerita dari seorang tokoh yang berasal dari Jembrana. Tokoh tersebut menceritakan kalau pembangunan jalan tol sepanjang 96,84 km ini harus mengorbankan banyak hal, seperti Sanggah Gede, Merajan, hingga pura. Hal ini tentu sangat memprihatinkan sekaligus menggambarkan bahwa keputusan ini tidak didasari dengan pertimbangan-pertimbangan yang bijak.

Mengubah Paradigma

Membangun jalan tentu satu hal penting yang mesti dilakukan, tetapi di sisi lain, ada hal penting yang mestinya dipikirkan dan dilakukan oleh pemerintah—yakni membangun ekosistem transportasi umum. Sayangnya, membangun transportasi umum tidak bisa dilakukan secara parsial. Setidaknya, pemerintah daerah yang berada di wilayah Sarbagita harus dilibatkan—ini dilakukan guna mewujudkan transportasi umum yang terkoneksi antar daerah.

Selanjutnya, memastikan ketersediaan anggaran, termasuk di dalamnya skema pembiayaan seluruh sumber daya yang terlibat di dalamnya. Ketersediaan halte yang representatif, rute yang mampu meng-cover seluruh wilayah, adanya jalur khusus untuk transportasi umum, hingga jumlah armada yang selalu tersedia tanpa harus memaksa konsumen menunggu lama juga benar-benar harus dipikirkan.

Jadi PR berikutnya adalah “political will”. Saya pikir, Bali tidak pernah kekurangan sumber daya intelektual yang dapat dilibatkan untuk merealisasikan ekosistem transportasi umum. Jika benar konektivitas dan integrasi mobilisasi warga berada di bawah manajemen yang baik, maka dapat dipastikan terjadi migrasi besar-besaran pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Melihat pernyataan pemimpin-pemimpin yang baru saja dilantik, tampaknya warga Bali harus rajin-rajin mengingatkan para pemimpinnya bahwa selain membangun jalan, penting juga untuk membangun fasilitas transportasi umum dalam rangka mewujudkan Bali yang nyaman ditinggali oleh warga dunia. [T]

Penulis: Teddy Chrisprimanata Putra
Editor: Adnyana Ole

  • Baca esai-esai politikTEDDY CHRISPRIMANATA PUTRAlainnyaDI SINI
Candu Kekuasaan dan Upaya Kangkangi Konstitusi
Perempuan Dalam Politik Indonesia
Meninggalkan “Ngayah”, Melupakan Identitas
Tags: balipemimpin balitransportasitransportasi publik
Previous Post

Aspek-aspek Penting dalam Tata Kelola Manuskrip Lontar

Next Post

Cepat Terampil “Sor” dan “Singgih” Bahasa Bali

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Cepat Terampil “Sor” dan “Singgih” Bahasa Bali

Cepat Terampil “Sor” dan “Singgih” Bahasa Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more

Komunikasi Egaliter di Era Predator Citra

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 10, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

SIDANG pembaca yang budiman, akhirnya kita mengalami hidup di zaman sekarang ini, zaman paling komunikatif dalam sejarah manusia. Tapi anehnya,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co