22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Anak Muda yang Semangat dan Percaya Diri dalam Lomba Ngwacén Lontar Bulan Bahasa Bali

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
February 19, 2025
inBudaya
Anak Muda yang Semangat dan Percaya Diri dalam Lomba Ngwacén Lontar Bulan Bahasa Bali

Lomba ngwacen lontar Bulan Bahasa Bali

KALAU saja sempat menyaksikan Wimbakara (Lomba) Ngwacén (membaca) Lontar dalam ajang Bulan Bahasa Bali (BBB) VII, maka tak akan ada keraguan lagi dengan keseriusan anak-anak muda dalam melestarikan aksara, sastra dan bahasa Bali. Sebanyak 9 anak muda, merupakan perwakilan kabupaten dan kota di Bali adu kemampuan dalam membaca lontar yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu 19 Pebruari 2025.

Semangat, dan rasa percaya diri mereka, sungguh menginspirasi. Para peserta adalah anak-anak muda yang masih berstatus pelajar, setingkat SMA dan SMK. Itu bukan menjadi halangan bagi mereka untuk belajar membaca aksara Bali atau bahasa kawi yang tersirat di dalam lontar kuno itu. Satu cakep lontar sudah disiapkan di atas dulang di atas stage presenium itu. Setelah panggil, satu-persatu peserta datang, lalu duduk mengucapkan pangenjali kemudian mulai membacanya.

Lontar itu dibaca secara estafet. Peserta pertama membaca lembaran lontar pertama yang terdiri dari dua halaman. Usai membacanya, kemudian ditutup kembali. Peserta berikutnya yang mendapat giliran kembali membuka cakep lontar itu, lalu mencari lembaran kedua yang juga dengan terdiri dari dua halaman. Begitu selanjutnya. Maka, kalau digabungkan pembacaan lontar dari peserta 1 sampai 9 maka akan ada sebuah kisah yang mengandung makna kehidupan.        

Sayangnya, tidak semua peserta lancar membaca lontar itu. Masih banyak yang terputus-putus, bahkan ada yang terdiam dalam waktu yang lama. Ada pula, peserta yang berkali-kali menarik nafas, lalu kembali tancap gas untuk membaca lontar selanjutnya. Apakah itu sebuah trik, apa memang tidak mengerti maksud sehingga lambat membacanya. Walau demikian, semua peserta membaca lontar secara tuntas, meski klenong, salah satu alat gamelan gong kebyar iyu berbunyi.

Para peserta lomba Ngwacén Lontar | Foto: Foto: Bud

Ni Made Dwi Ocha Mahayani siswa SMA Negeri 4 Denpasar yang mendapat undi 3 tampak berhati-hati. Setiap aksara dibacanya secara pelan, walau terkesan lambat. Ia membaca lontar lembar dengan bolak balik. Vokalnya lumayan besar dan jelas dan intonasinya kuat, namun terkesan baru belajar membaca lontar. “Saya baru belajar membaca lontar. Ini hobi, dan bukan keturunan penembang atau memiliki warisan lontar,” katanya.

Berbeda dengan Kade Widya Kusumasari yang mendapat undi 4. Siswa SMA Negri 1 Banjar, Singaraja ini sangat lancar membaca. Suaranya cukup besar dan dalam. Ia mampu mengatur waktu, sehingga pas. Kade Widya, sebelumnya sebagai juara 1 membaca lontar di kabupaten Bululeng. “Saya rajin mengikuti acara pesantian di sekolah, serta suka ikut lomba mewirama dan pidato bahasa Bali,” paparnya.

Beda lagi dengan I Putu Bagus Sidiana Sanggiawan, siswa SMA Negeri 1 Tabanan ini. Remaja asal Desa Pejaten ini hanya mengandalkan percaya diri saja. Ia telah berusaha membaca lontar itu sesuai dengan yang disiapkan sebelumnya. Ternyata, aksara itu berbeda dengan yang dipelajarinya. “Saya harus menguras kemampuan untuk dapat memahami aksara itu, “ujar Bagus Sidiana Sanggiawan yang mengaku tak memiliki darah seni ataupun diwarisi lontar.

Sedangkan Putu Putri Diana Pertiwi, siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Blahbatuh ini bermodal dari pengalaman mengikuti lomba sebelumnya. Ia pernah sebagai juara I lomba nyurat lontar di kabupaten Gianyar, Juara Harapan I nyurat aksara Bulan Bahasa Bali 2023. Ia tetap melatih aksara dari guru les. Darah seni itu mungkin mengalir dari kakek yang tahu aksara dan neneknya sebagai juru santi. “Meski telah melakukan periapan, saya tetap berusaha membaca lontar yang aksaranya beda itu,” ungkapnya.

Dewan Juri, Prof. Dr. Drs. I Made Surada, M.A. mengatakan, sangat wajar para peserta yang tampil kali ini tidak lancar membaca lontar. Sebab, lontar itu tergolong baru, dan didalamnya ada istilah-istilah baru yang mereka, anak-anak muda belum kenal. Berbeda dengan lomba membaca lontar tahun lalu, yang memakai cerita, sehingga dipahami oleh peserta. “Saya sangat bangga dengan anakk-anak ini. Mereka memiliki semangat tinggi dalam membaca lontar, walau dalam membaca lontar itu tidak mulus,” ujarnya.

Semua peserta memiliki kesalahan dalam membaca. Namun, dari segi vocal, semua peserta memiliki kualitas vocal yang bagus. Hanya saja, karena tidak mengerti akhirnya mereka salah baca. Intonasinya juga rata-rata menarik. Jika maknanya dipahami, maka intonasinya akan bagus dilankukan. Dari segi keutuhan, mereka diberikan waktu 10 menit mampu membaca secara utuh. Lalu, ketepatan membaca dan penampilan yang rata-rata bagus. Termasuk dalam segi menyimak, mereka tampak bagus kalau memang mamahami makna teks itu.

Menurut Guru Besar UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menjelaskan, jenis lontar yang dibaca ini terlalu “wayah”, yang tidak sesuai dengan umur para peserta yang setingkat SMA dan SMK ini. Jenis lontar itu masuk Teologi Hindu, yakni tentang para Dewa atau Bhatara-bhatara yang beristana di Puta Besakih kemudian Dewa Dewa yang beristana pada setiap penjuru mata angin, lalu dikaitkan dengan pura pura sesuai dengan penjuru mata angin tersebut.

Para juara dan juri lomba Ngwacén Lontar | Foto: Foto: Bud

Isi lontar secara umum adalah menguraikan tentang Bhatara Bhatara atau para Dewa Ista Dewata yang wajib disungsung oleh desa adat di Bali. Selain itu, juga menguraikan tentang Pura Penataran Agung di Besakih. “Mohon maaf, kami melihat dari tulisan, lontar ini cukup baru, tata tulisnya masih banyak yang kurang, terutama pasang aksara banyak yang menyimpang,” imbuhnya.

Karena itu, lanjut Prof. Surada, jenis lontar yang dibaca ini untuk seumuran para peserta terlalu jauh. Maka, wajar mereka tak terlalu lancar membacanya. Bagaimana mereka membaca, kalau mereka tidak memahami dari maksud dari tulisan itu. “Kalau orang-orang yang mengetahui Teologi tidak masalah dalam membacanya. Tetapi, kami mengagumi penampilan para peserta lomba baca lontar kali ini yang sangat lumayan, meskipun semua peserta ada yang salah,” imbuhnya.

Artinya, jelas Prof. Surada, tidak ada peserta yang membaca mulus. Semuanya salah. Namun, itu wajar karena istilah-istilah itu baru mereka kenal. Mereka tidak mengerti nama-nama Bhatara, sehingga salah mengucapkan. “Jujur, kami acungkan jempol kepada anak-anak muda ini. Ini lontar baru, tetapi sudah mampu dibaca oleh anak-anak yang masih berstatus pelajar ini, dan sangat wajar mereka sulit memahami dan menafsirkan kata-katanya,” paparnya.

Prof. Surada menambahkan, dari 9 peserta yang tampil itu tampak sekali telah melakukan persiapan diri. Hal itu bisa dilihat dari semangat mereka berusaha. Walau ada yang terdiam lama, tetapi mereka masih bisa membacanya. “Kami saran kepada panitia untuk lomba besok hindari lontar wayah seperti ini untuk peserta lomba yang masih muda, karena ini termasuk lontar tatwa, dan tergolong kelas berat,” sebutnya.

Walau dewan juri mengatakan, semua peserta salah membaca lonta, tetapi ketiga juri itu tetap memilih peserta yang memiliki kesalahan segikit untuk menjadi pemenang. Juara I diraih oleh I Putu Bagus Sidiana Sanggiawan, siswa SMA Negeri 1 Tabanan. Sementara di posisi juara II dan III masing-masing diraih oleh Duta Kabupaten Gianyar, Putu Putri Diana Pertiwi, SMA Negeri 1 Blahbatuh dan Ni Made Dwi Ocha Mahayani siswa SMA Negeri 4 Denpasar sebagai duta Kota Denpasar. [T]

Reporter/Penulis: Budarsana
Editor: Adnyana Ole

  • BACA JUGA:
Ada Lontar “Tamba” Hingga “Panulak Leak” — Konservasi Lontar di Kedisan dan Suter Kintamani
Konservasi Lontar I Nengah Werden di Jembrana: 10 Ikat Lontar Rusak dari 24 Cakep Lontar yang Ada
Ida Padanda Wayahan dari Griya Jumpung Kerambitan Setia Merawat Lontar Meski Secara Sederhana
Lontar Tutur Aji Mas Ganda Purantaka Petak tentang Tujuan Hidup Kemoksan, Ditemukan di Griya Sakti Nyalian-Klungkung
Meisya Ariasthi Juara Nyurat Aksara — Inilah Para Juara Bulan Bahasa Bali di Buleleng …
Tags: Bulan Bahasa BalilontarPendidikan
Previous Post

Zainul Qiram, Kuliah di Undiksha, Nongkrong plus Jualan Tahu Walik di Tepi Jalan Singaraja

Next Post

Kampusku Sarang Hantu [8]: Mobil Bergoyang Tengah Malam

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [8]: Mobil Bergoyang Tengah Malam

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co