8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Kecil Menonton Calonarang di BDF 2024: Pengalaman Pertama bagi Seorang Penakut

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
August 18, 2024
inKhas
Cerita Kecil Menonton Calonarang di BDF 2024: Pengalaman Pertama bagi Seorang Penakut

Salah satu adegan dalam pementasan drama tari calonarang di taman Bung Karno Singaraja | Foto: tatkala.co/Son

BENAR-BENAR hiburan rakyat. Tak bisa diperkirakan berapa orang yang hadir dan bertengger dengan latar gelap terang bersama sanak keluarganya, dan seperti apa mereka mengeluarkan ekspresi ketika calonarang yang dipertunjukkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Singaraja, Sabtu malam, 17 Agustus 2024.

Tempat duduk di tribun pun penuh. Di belakang, orang-orang semua berdiri berburu pandangan mencari celah—bagaimana calonarang yang biasa dipentaskan dengan sangat magis di kuburan itu, dipentaskan di panggung untuk rekreatif dan edukatif semua usia.

Dari belakang, Mira (26), berdiri tertegun dan sesekali berkedip. Ia adalah perempuan Bali, umurnya bulan ini sudah menginjak 26, tetapi selama ia menjadi orang Bali dan asli Buleleng tentunya—dengan umur segitu, katanya,  “Baru kali ini saya nonton calonarang, walaupun saya asli Bali, ya. Karena saya orangnya penakut.”

Tidak boleh kabur saat menonton walaupun takut, “Nanti diikuti pulangnya kalo kabur,” ceritanya. “Jadi karena ini orangnya banyak, dan gak terlalu serem, jadi saya merasa berani untuk nonton!”

“Iya, kami berdua baru kali ini nonton dan berani!” tambah Dinda (23) teman Mira yang berada di sampingnya.

Mira (kiri) dan Dinda (kanan), sedang menonton calonarang di Taman Bung Karno Singaraja | Foto: tatkala.co/Son

Dari soundsystem, anjing terdengar melolong. Suasanya seperti saat bulan purnama di atas bukit. Dari atas panggung, lalu bergerak ke penonton, seorang lelaki terbungkus kain putih diponggok beberapa orang dengan penerangan oncor yang dibawa beberapa perempuan muda. Itu, tentu saja bagian dari pementasan calonarang itu.

Suara gamelan mengiringi mereka. Bangke matah, begitulah orang-orang menyebut lelaki yang sedang diponggok dan tampak tak berdaya itu. Seperti mayat hendak dipersembahkan ke perut bumi, ia diselimuti kain putih dan diikat dengan tikar yang terbuat dari pandan. Barangkali ia mati setengah, atau ia hidup setengah.

Semua penonton berdiri. Anak-anak berdiri. Pak tua terselip di tribun, sambil merokok. Duduk, Apakah ia sedang menantikan seseorang kerasukan? Ia menyedot rokoknya kencang.

Pemain dan topeng di belakang panggung | Foto: tatkala.co/Son

Dua sosok seram, tapi tak begitu membuat takut—karena tak menyerang. walaupun tubuhnya begitu seramnya dengan kuku yang panjang, wajah horor. Di samping bangke matah itu, sosok seram seperti sedang menemani atau sedang menakut-nakuti. Tentu, ini hanya simulasi bagaimana seramnya pertunjukan calonarang—sedikitnya, tergambarkan malam itu.

Drama tari penyalonarangan itu mengetengahkan judul “Rakyān Purwasidhi Anglukat Lara Roga” dipentaskan oleh Paguyuban Seniman Bali (PSB) Kabupaten Buleleng, Drama Tari penyalonarangan ini mengangkat kisah Purwasidhi. Dimana seorang tokoh sakti yang berjasa besar dalam menetralisir pengaruh ilmu hitam di pesisir utara Pulau Bali pada masa lalu.

Penonton anak-anak dengan senang menunggu sebelum calonarang dipentaskan | Foto: tatkala.co/Son

Ketua Paguyuban Seniman Bali (PSB) Kabupaten Buleleng, Jro Olit, yang menjadi penggagas pertunjukkan itu, mengatakan drama tari ini mengangkat kisah Purwasidhi, seorang tokoh sakti yang berjasa besar dalam menetralisir pengaruh ilmu hitam di pesisir utara Pulau Bali pada masa lalu.

“Dahulu, pesisir utara terkenal dengan kekuatan ilmu hitam yang sangat hebat. Mpu Sidiman merasa perlu membersihkan kawasan ini, dan dalam prosesnya, beliau menemukan Tirta Amerta, sumber air suci yang melindungi wilayah ini dari pengaruh jahat,” ujar Jro Olit.

Jro Olit menegaskan bahwa kisah ini bukan sekadar cerita, tetapi juga simbol perjuangan untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir utara Bali. Drama ini juga menggambarkan pertempuran epik antara Purwasidhi dan seorang penguasa ilmu hitam, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Purwasidhi dengan dukungan rakyat setempat.

Ia juga menjelaskan bahwa persiapan pagelaran ini dilakukan dengan sangat teliti, termasuk upacara dan persembahan di pura-pura untuk memastikan pementasan berjalan lancar.

Bapak dan anak seakan terpaku menonton adegan-adegan drama calonarang di atas panggung | Foto: tatkala.co/Son

“Pagelaran ini bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga penghormatan terhadap leluhur yang telah berjuang membersihkan segala malapetaka dan penyakit yang pernah melanda wilayah ini. Melalui seni ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara generasi muda dengan warisan budaya yang sangat kaya,” tambahnya.

Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga seni sangat penting untuk terus mendukung eksistensi dan pengembangan seni tradisional di Kabupaten Buleleng. Pagelaran seperti ini tidak hanya menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat Buleleng dalam melestarikan seni tradisi masih sangat tinggi, tetapi juga mengguncang panggung Taman Bung Karno dengan kekuatan seni yang luar biasa.

Suasana ramai penonton calonarang di Taman Bung Karno | Foto: tatkala.co/Son

Seperti kepada Dinda atau Mira, setelah menonton drama tari calonarang itu barangkali rasa penasarannya mulai kabur di dalam jiwa penakutnya yang dipendam sejak kecil. Keberanian barangkali didapatnya dari keputusan untuk nonton berdua.

“Tapi dia ada pacarnya tadi, kalo saya sendiri. Tapi kami menonton bersama,” kata Dinda menunjukkan Mira.

Dalam batin saya, “Barangkali aku bisa menjadi temanmu yang setia!” Lalu saya pergi dengan perasaan menyasal, “Kle, gak minta nomor WA-nya!” [T]

Reporter: Sonhaji Abdullah
Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Menikmati Sate Ikan Marlin di Buleleng Development Festival 2024: “Jadi Pengin Bungkus!”
Catatan Pentas “Maha Wasundari” Intur 2024: Perayaan dan Refleksi Keagungan Bumi
Arja “Alas Langit Peteng”: Manis & Pangus — Catatan TA Mahasiswa Pendidikan Bahasa Bali Undiksha
Tags: bulelengdrama tari calonarang
Previous Post

SMPN 3 Sukasada dan Satgas Peduli Lingkungan Padangbulia Turun ke Sungai: Merdekakan Lingkungan dari Sampah Plastik

Next Post

Jegeg Bagus Jembrana 2024: Yang Muda, Yang Bijaksana, Yang Kompeten, Yang Menuju Jembrana Emas 2026

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Jegeg Bagus Jembrana 2024: Yang Muda, Yang Bijaksana, Yang Kompeten, Yang Menuju Jembrana Emas 2026

Jegeg Bagus Jembrana 2024: Yang Muda, Yang Bijaksana, Yang Kompeten, Yang Menuju Jembrana Emas 2026

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co