29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dari Retorika ke Peluru: Warisan Kekerasan Politik Amerika dari Lincoln hingga Trump

Elpeni FitrahbyElpeni Fitrah
July 15, 2024
inEsai
Refleksi di Hari Media Sosial Nasional

INSIDEN penembakan terhadap Donald Trump pada Sabtu, 13 Juli 2024, saat dia sedang berpidato di Butler, Pennsylvania, masih bertengger diurutan teratas perbincangan global. Bahkan, pose-pose heroik Trump pasca tragedi tersebut banyak dipinjam content creator untuk menghasilkan meme-meme sepakbola nan lucu dan menggelitik. Kebetulan, pertandingan akbar EURO dan COPA AMERICA 2024 baru saja menyelesaikan partai puncaknya semalam.

Sebagian orang mungkin saja shock, Kok bisa? Saya kasih tahu, ini bukan barang aneh di sana. Peristiwa ini sejatinya adalah bagian dari warisan panjang kekerasan politik di Amerika Serikat, buah dari retorika tajam dan polarisasi ekstrim. Itulah mengapa judul tulisan ini menyebut “dari Retorika ke Peluru”.

Itu adalah benang merah kekerasan politik yang selama ini terus terjalin, mengingatkan kita bahwa kata-kata beracun dapat bermetamorfosis menjadi peluru yang melukai demokrasi. Selain itu, demokrasi rungkad di hadapan ekstremisme.

kekerasan politik yang berulang

Akar kekerasan politik di Amerika dapat ditelusuri hingga ke era Perang Saudara (1861-1865) dan masa Rekonstruksi (1865-1877). Pembunuhan Abraham Lincoln pada 1865 menjadi titik awal dari serangkaian kekerasan politik yang menandai sejarah bangsa. Peristiwa ini terjadi karena ketegangan ekstrem pasca-Perang Saudara dan ketidakpuasan kelompok Konfederasi terhadap kebijakan Lincoln.

Dampaknya sangat signifikan, mengubah arah rekonstruksi dan memperdalam luka perpecahan antara Utara dan Selatan. Tragedi ini menjadi preseden bagi kekerasan politik di masa depan, menunjukkan bahwa bahkan pemimpin tertinggi negarapun tidak kebal terhadap ancaman ekstremisme.

Pada masa Gilded Age dan Progressive Era juga diwarnai oleh kekerasan politik yang mencengangkan. Pembunuhan Presiden James A. Garfield pada 1881 dan William McKinley pada 1901 menggambarkan bagaimana ketidakpuasan terhadap sistem politik dapat berujung pada tindakan ekstrem. Kedua pembunuhan ini terjadi di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang cepat, mencerminkan kegagalan sistem dalam mengakomodasi aspirasi seluruh lapisan masyarakat.

Eskalasi kekerasan politik masih berlanjut hingga pertengahan abad ke-20. Dari percobaan pembunuhan Franklin D. Roosevelt (1933) hingga pembunuhan John F. Kennedy (1963), Robert F. Kennedy dan Martin Luther King Jr. (1968), peristiwa-peristiwa ini mencerminkan ketegangan ras, ideologi, dan kelas yang mendalam. Terjadi di tengah pergolakan sosial, insiden-insiden ini berdampak besar pada kebijakan domestik dan luar negeri, serta meninggalkan luka kolektif yang mendalam pada bangsa Amerika.

Era modern tidak luput dari bayangan kekerasan politik. Percobaan pembunuhan terhadap Ronald Reagan pada 1981 dan penembakan anggota Kongres Gabrielle Giffords pada 2011 menunjukkan bahwa ancaman kekerasan tetap ada dalam lanskap politik kontemporer. Insiden-insiden ini terjadi di tengah meningkatnya polarisasi politik dan retorika yang semakin tajam.

Dampaknya signifikan, memicu perdebatan tentang keamanan pejabat publik dan kontrol senjata, serta mengingatkan masyarakat akan bahaya ekstremisme politik. Peristiwa-peristiwa ini menegaskan bahwa demokrasi Amerika tetap rentan terhadap tindakan kekerasan, bahkan di era informasi dan teknologi modern.

Pelajaran

Kekerasan politik di Amerika terjadi karena banyak sebab yang saling terkait. Pertama, masyarakat semakin terpecah belah dalam hal politik dan sosial, membuat kelompok-kelompok sulit untuk saling memahami.

Kedua, orang-orang sering menggunakan kata-kata kasar untuk menyerang lawan politik mereka, yang membuat kekerasan seolah-olah bisa dimaafkan. Ketiga, senjata api mudah didapat.

Keempat, media kadang menyebarkan berita yang tidak benar. Terakhir, internet membuat orang lebih cepat menjadi radikal. Semua ini bersama-sama membuat suasana yang memungkinkan kekerasan politik terjadi lebih mudah.

Kasus Donald Trump menjadi contoh nyata bagaimana retorika dapat berevolusi menjadi kekerasan fisik. Sejak kemunculannya di panggung politik nasional pada 2015, Trump telah dikenal dengan gaya retorika yang kontroversial dan sering kali provokatif.

Insiden-insiden kekerasan yang terkait dengan politik selama era kepemimpinannya, seperti kerusuhan di Charlottesville pada 2017 dan serangan terhadap Capitol pada 6 Januari 2021, dapat dilihat sebagai manifestasi dari polarisasi dan ketegangan yang dipicu oleh retorika tersebut. Penembakan terhadap Trump beberapa waktu lalu menjadi puncak dari eskalasi ini, menggambarkan bagaimana kata-kata dapat memicu tindakan ekstrem dan mengancam integritas proses demokrasi.

Pengalaman Amerika Serikat dalam menghadapi kekerasan politik sepanjang sejarahnya menyodorkan pelajaran berharga bagi demokrasi Indonesia. Sebagai negara dengan keragaman yang tinggi, Indonesia perlu waspada terhadap bahaya polarisasi dan retorika yang memecah belah.

Kita harus mengedepankan dialog yang konstruktif, toleransi, dan saling pengertian antar kelompok masyarakat yang berbeda. Penting bagi para pemimpin politik dan masyarakat untuk menjaga etika berpolitik, menghindari ujaran kebencian, dan menolak segala bentuk kekerasan dalam proses demokrasi.

Media dan platform digital harus dimanfaatkan secara bijak untuk menyebarkan informasi yang akurat dan membangun kesadaran politik yang sehat. Pendidikan politik dan penguatan institusi demokrasi juga menjadi kunci dalam mencegah radikalisasi dan ekstremisme.

Dengan bercermin pada pengalaman Amerika, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasinya, menjaga persatuan dalam keberagaman, dan memastikan bahwa perbedaan politik tidak berujung pada kekerasan, melainkan menjadi kekuatan dalam membangun bangsa yang lebih baik. [T]

Baca artikel lain dari penulis ELPENI FITRAH

Refleksi di Hari Media Sosial Nasional
“Putin-Kim Summit”: Manuver Geopolitik Rusia Mengimbangi AS
Hijab vs Identitas Nasional: Pertaruhan Besar Tajikistan
Tags: Amerika SerikatPolitikpolitik luar negeriUSA
Previous Post

D’Youth Fest 2024: Perayaan Kreativitas Anak Muda dengan Kolaborasi Epik Scared Of Bums dan Gamelan Tradisional

Next Post

“Wayah” : Menyelami Kedalaman Makna dan Ekspresi dalam Seni Baleganjur Duta Kabupaten Badung 2024

Elpeni Fitrah

Elpeni Fitrah

Ketua Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional dan Peneliti Utama Pusat Riset Kebijakan Strategis Asia Tenggara, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
“Wayah” : Menyelami Kedalaman Makna dan Ekspresi dalam Seni Baleganjur Duta Kabupaten Badung 2024

"Wayah” : Menyelami Kedalaman Makna dan Ekspresi dalam Seni Baleganjur Duta Kabupaten Badung 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co