BULELENG | TATKALA.CO — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) RI Abdullah Azwar Anas mengatakan Ia menyebut, dalam waktu dekat STAHN Mpu Kuturan Singaraja akan bertransformasi menjadi institut.
“Saya lihat kampusnya, proses pendidikannya baik, mudah-mudahan segera diproses untuk ditingkatkan statusnya dari skeolah tinggi menjadi institut. Dan saya atas nama bapak presiden hadir dan memberikan rekomendasi untuk mendorong lompatan baru bagi kampus ini di masa yang akan datang,” kata Abdullah Azwar Anas ketika berkunjung ke kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja pada Senin (20/5) siang.
Kunjungan Azwar Anas ke kampus STAHN Mpu Kuturan merupakan satu rangkain dengan agenda lain di Kabupaten Buleleng, seperti pengarahan ASN dan peninjauan Mall Pelayanan Publik di Pemkab Buleleng.
Di STAHN Mpu Kuturan, Menteri Azwar Anas disambut langsung oleh Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A. bersama seluruh mahasiswa di kampus itu.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prof Suwindia dalam sambutannya menjelaskan peningkatan status sudah berproses sesuai dengan amanat RIP dan Renstra. Pihaknya menyebut jika persyaratan minimal sudah melampaui target yang ditentukan.
“Tenaga Pendidik, Akreditasi Prodi, jumlah mahasiswa dan infrastruktur kampus terus kami tingkatkan. Bawasanya dengan visi Unggul Bermartabat dan Berkarakter Tri Kaya Parisudha, terus dijadikan landasan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dosen,” jelasnya.
Prof Suwindia memaparkan animo masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di STAHN Mpu Kuturan Singaraja saban tahun semakin tinggi. Pihaknya pun berharap agar transformasi dari sekolah tinggi menjadi institut segera terwujud.
“Kami berterima kasih karena sudah begitu banyak disuport Pemprov Bali, Pemkab Buleleng, berupa lahan seluas 7,3 hektar dan hal inilah yang menopang proses peningkatan status. Kami berharap Bapak Menteri memberikan atensi berkaitan percepatan transformasi STAHN menjadi Institut,” sebutnya.
Sementara itu Menteri Azwar Anas memuji performa STAHN Mpu Kuturan dari sisi sarana dan prasarana. Menurutnya, tampilan kampus sangat menarik dengan arsitektur yang indah menjadi modal yang kuat dalam menjaga budaya lokal.
“Saya senang, tadi masuk ke tempat ini, kampusnya cukup bagus, ada asrama. Tentu harus dijaga bukan hanya dari jumlahnya, tapi juga dari sisi kualitasnya,” pujinya.
Azwar Anas menyebut jika transformasi dalam perguruan tinggi juga perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing, rujukan, unggul, penguatan kapasitas dan tata kelola menjadi penting. Sehingga menjadi catatan bagi perguruan tinggi keagamaan.
Seperti diketahui STAHN Mpu Kuturan Singaraja berdiri sejak tahun 2016. Di era Kepemimpinan Prof. Dr. I Made Suweta, M.Si, sejumlah capaian akademik dan non akademik sudah ditorehkan.
Mulai dari penataan dibidang akademik, dengan menambah jumlah program studi, termasuk pendirian program pascasarjana dan Pembangunan Gedung Rektorat yang berlokasi di Jalan Pulau Menjangan pada Tahun 2019.
Estafet kepemimpinan STAHN Mpu Kuturan Singaraja dilanjutkan oleh Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A pada Juli 2020.
Di era kepemimpinannya, ada banyak capaian yang sudah dilakukan. Baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dalam bidang akademik, sebanyak 13 program studi S1 dan 2 Prodi S2 di STAHN Mpu Kuturan sudah terakreditasi. Bahkan, dua diantaranya terakreditasi Unggul, yakni prodi PGSD dan Prodi Pendidikan Agama Hindu.
Dalam pembangunan sarana dan prasarana, STAHN Mpu Kuturan sudah membangun sejumlah fasilitas seperti Asrama Putri yang merupakan hibah dari Kementrian PUPR RI. Termasuk Pembangunan Gedung Perkuliahan, Lab Keagamaan Pura Agung Mpu Kuturan, Pembangunan Tembok Penyengker bernuansa Bali Utara dan Pembangunan Panggung Terbuka.
Tahun 2023, STAHN Mpu Kuturan mendapatkan hibah lahan di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak dari Pemprov Bali seluas 7,3 Hektar. Lahan ini menjadi syarat makro agar bisa naik status menjadi Institut. Karena syarat minimal luas lahan yakni seluas 5 hektar. [T][Ado/Adv]