18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

DIALOG DI TEPI MASCETI: Kritik Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen tentang Kependetaan

Putu Eka Guna YasabyPutu Eka Guna Yasa
April 23, 2024
inEsai
DIALOG DI TEPI MASCETI: Kritik Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen tentang Kependetaan

Pantai Masceti | Foto: Guna Yasa

WAKTU menunjukkan sekitar jam setengah sebelas. Matahari merangkak pelan mengubun-ubun. Sementara ombak pantai Masceti masih tetap rindu membuncahi karang-karang. Di bawah pohon ketapang yang berdiri teguh dengan dahan dan ranting serta daun yang lebat, Ida Padanda Made Sidemen menghentikan langkah bersama sang istri untuk berteduh.

Pendeta yang baru saja didiksa oleh guru spiritualnya itu sedang menempuh perjalanan panjang dari Karangasem menuju Sanur, tanah kelahirannya. Perjalanan dari Karangasem ke Sanur dengan ayunan langkah demi langkah pasti sulit dibayangkan saat ini. Namun demikian, Ida Padanda Made Sidemen melakoninya dengan sadar dan sabar. Kadang, perjalanan yang lambat memang membuat kita bisa mengamati sesuatu dengan lebih rinci, penuh, dan sungguh-sungguh.

Pantai Masceti agaknya sengaja dipilih oleh Ida Padanda Made Sidemen untuk beristirahat kala itu. Sebab, menurut keterangan sejumlah pustaka seperti Dwijendra Tattwa, Bali Tattwa, dan Babad Catur Brahmana, leluhur Ida Padanda Made Sidemen yaitu Dang Hyang Nirartha sebelum moksa sempat anglanglang kalangwan ‘menikmati keindahan’ bersama bhatara yang berstana di pura tersebut. Dalam riuh dan tabuh ombak laut itulah Ida Padanda Made Sidemen berdialog bersama istrinya. Apalah bahan obrolan pendeta yang baru saja disucikan itu selain tentang kawikuan ‘kependetaan’

Ida Padanda Made Sidemen menyampaikan tiga jenis wiku kepada istrinya yaitu Wiku Taluh, Wiku Mayong, dan Wiku Raksasa. Sebelum sampai pada perbedaan, apakah persamaan di antara ketiga pendeta itu?

Persamaannya terletak pada status. Bahwa mereka secara formal sudah berguru pada tiga orang pendeta termasuk juga telah diberi tempat utama sebagai sulinggih dengan berbagai kewenangan oleh gurunya. Dari persamaan itu, perbedaan sudah bisa dibayangkan dari gelar wiku itu sendiri.

Pendeta yang dikenal luas berumur hingga 126 tahun tersebut menjelaskan bahwa jika seorang wiku hanya sampai pada tingkatan pengetahuan lahiriah atau aji wahya dan tidak menemukan sesuatu di kedalaman diri yaitu ‘isi shunya’ maka mereka disebut golongan Wiku Taluh (tan katĕmu pakedĕpaning sang bhiksu, puput aji wahya, ri dalĕm nora kapanggih, wiku taluh, tan anarĕp ninggar shunya). Kata aji secara leksikal bermakna pengetahuan, sedangkan kata wahya berarti keduniawian. Dengan demikian, aji wahya bermakna pengetahuan tentang keduniawian. Bagi seorang pendeta, pengetahuan tentang keduniawian tentu penting, tetapi yang juga tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan yang disebut dengan aji dyatmika ‘batiniah’.

Apabila kita menjadikan Kakawin Arjuna Wiwaha sebagai rujukan, putra Pandu itu tidak hanya memuja Shiwa dengan cara yang wahya saja, tetapi juga dyatmika (wahya dhyatmika sĕmbah inghulun i jӧng ta tan hana waneh). Kenapa Arjuna memuja Shiwa dengan wahya dan dhyatmika? Sebab Shiwa dianalogikan seperti api di dalam kayu dan minyak di dalam santan. Pemujaan secara wahya hanya sampai pada kayu dan santan, tetapi tidak menembus yang lebih halus yaitu benih api dan minyak yang ada di dalamnya. Intinya, agar tidak disebut Wiku Taluh seseorang mesti sampai pada penemuan shunya atau Shiwa di dalam dirinya.

Selanjutnya, Ida Padanda Made Sidemen juga menyatakan bahwa jika ada seorang wiku yang tidak menemukan bayangan dewa, pitara, dan bhuta di dalam tubuh maka pendeta itu disebut dengan Wiku Mayong (tan kapangguh bayangan dewa ring tanu, pitara, len bhuta, wiku mayong araneki). Kata mayong dalam teks-teks Dasa Nama ‘kamus sinonim Bali’ berpadanan dengan manjangan. Kenapa pendeta yang seperti itu dihubungkan dengan kijang? Jika mengacu pada teks Adiparwa, kita tahu bahwa figur manjangan dijadikan penyamaran oleh Resi Kindama ketika hendak bersanggama dengan istrinya, sebelum akhirnya dipanah oleh Pandu. Adakah Wiku Mayong yang disebutkan oleh Ida Padanda Made Sidemen mengacu pada Wiku Siluman?

Kita tidak tahu pasti kebenarannya jika hanya mengandalkan satu rujukan. Namun demikian, yang penting dari ungkapan Ida Padanda Made Sidemen ini adalah sebisa mungkin seorang pendeta menemukan dengan terang dewa, bhuta, dan pitara di dalam dirinya sehingga tidak disebut sebagai Wiku Mayong.     

Terakhir, pendeta yang banyak menulis karya sastra dan juga topeng serta pralingga itu menjelaskan istilah Wiku Raksasa kepada istrinya. Yang diidentifikasi sebagai Wiku Raksasa adalah pendeta yang materialistis atau hanya memperhitungkan sasantun (buat sasantun, sinanggah wiku raksasa). Tentang jenis Wiku Raksasa ini, keberadaannya terasa semakin nyata di tengah-tengah kita saat ini.  

Itulah dialog yang bisa kita intip dari perbincangan Ida Padanda Made Sidemen di tepi pantai Masceti. Ketiga jenis wiku yang dijelaskan oleh Ida Padanda Made Sidemen kepada istrinya itu dapat dimaknai sebagai bentuk otokritik atau kritik diri.

Apalagi tujuan kritik selain untuk mendiagnosa krisis yang kemungkinan besar terjadi dalam perjalanan menjadi seorang wiku. Dan Ida Padanda Made Sidemen sudah menyadarinya sejak awal, ketika baru didiksa oleh guru nabenya. Di tengah silang sengkarut persoalan kawikuan di Bali, figur seperti Ida Padanda Made Sidemen yang sederhana tetapi banyak karya untuk kehidupan semakin kita rindukan. [T]

BACA artikel lain dari penulisPUTU EKA GUNA YASA

“Nglebur Basa Gegawan”: Strategi Adaptasi Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen
Niksayang Peplajahan: Tujuan Ida Padanda Made Sidemen Menjadi Pendeta
Nurat Asing Gon : Kunci Produktivitas Ida Padanda Made Sidemen dalam Bersastra
Tags: Ida Pedanda Made Sidemenkawi wikuPantai Mascetipendetasastra
Previous Post

Belajar Menulis, Sate Keladi, dan Kepedulian

Next Post

Suka Duka Pembaca Water Meter PDAM: Diprotes Pelanggan, Digigit Anjing, sampai Bertemu Ular pun Sudah Biasa

Putu Eka Guna Yasa

Putu Eka Guna Yasa

Pembaca lontar, dosen FIB Unud, aktivitis BASAbali Wiki

Next Post
Suka Duka Pembaca Water Meter PDAM: Diprotes Pelanggan, Digigit Anjing, sampai Bertemu Ular pun Sudah Biasa

Suka Duka Pembaca Water Meter PDAM: Diprotes Pelanggan, Digigit Anjing, sampai Bertemu Ular pun Sudah Biasa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more

Manusia Toksin: Menelan Fitnah Menolak Fakta

by Ahmad Sihabudin
June 18, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya. .- Gus Dur., Drama ijazah palsu yang terus...

Read more

“Manusia Tikus”, Gen Z yang Terjebak di Kolong Kasur

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 17, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ADA satu istilah yang lagi rame di China sana, shǔ rén alias “manusia tikus”. Bagi sidang pembaca yang belum tahu,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co