6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Upload ke Dunia Nyata, Sebab Dunia Tak Selebar Layar : Catatan Pameran TA Mahasiswa Seni Rupa Undiksha

Made Susanta DwitanayabyMade Susanta Dwitanaya
April 22, 2024
inUlas Rupa
Upload ke Dunia Nyata, Sebab Dunia Tak Selebar Layar : Catatan Pameran TA Mahasiswa Seni Rupa Undiksha

Gede Wira Dananjaya, Keberlanjutan, pencil on canvas, 100X80, 2023

MAHASISWA seni rupa Undiksha Singaraja menggelar pameran bertajuk “Upload ke Dunia Nyata” di Galeri Paduraksa di kampus FBS, Unidkhsa, selama seminggu, 22-29 April 2024. Karya-karya yang dipamerkan dalam pameran “Upload ke Dunia Nyata” ini merupakan bagian dari tugas akhir (TA) mahasiswa seni rupa Undiksha dari angkatan yang bisa disebut sebagai “angkatan pandemi Covid-19”. Atau mereka menyebutnya “MayaArt20”. Atau angkatan “maya” tahun 2020.

Tulisan ini adalah catatan pengantar dari pameran itu:

***

Apa paradigma paling  fundamental dari proses pendidikan hari ini? Jawabanya adalah penemuan potensi terbaik dari seorang individu. Kata penemuan sebagai kata kerja aktif merepresentasikan bahwa proses pendidikan hari ini berpusat pada peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses pendidikan.

Pendidikan hari ini tidak lagi terpusat kepada peran pendidik, tetapi juga mengedepankan peran aktif dari peserta didik sebagai subjek dari proses pendidikan itu sendiri. Kemudahan untuk mengakses berbagai informasi di platform online menjadikan sumber  belajar yang  tersebar  dapat diakses dengan mudah. Terjadi desentralisasi dalam pemaknaan atas proses pembelajaran.

Pendidik bukan lagi subyek utama yang menjadi sumber belajar. Kemudahan-kemudahan ini selain membawa peluang bagi terwujudnya pendidikan yang inklusif  sekaligus membawa sebuah  tantangan. Tantangan tersebut juga terjadi dalam konteks pendidikan seni rupa.

Pembelajaran seni rupa yang di dalamnya terdapat aspek teoritik dan praktik menuntut adanya kombinasi antara aspek pengetahuan dan pengalaman, antara kognitif hingga motorik. Pada titik inilah peran seorang pendidik seni rupa menjadi kompleks.

Pendidik seni rupa dituntut untuk melakukan proses supervisi yang lebih dekat, humanistik kepada peserta didik. Sehingga interaksi yang intensif antara pendidik dan peserta didik dalam hal memberikan aspek pengalaman bagi para peserta didik masih tetap urgen untuk dilakukan.

Interaksi yang tak mungkin dilakukan dalam batasan batasan layar namun diperlukan interaksi yang lebih intim sehingga menghadirkan sebuah pengalaman yang menubuh.

Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha sebagai sebuah program studi LPTK (Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan) sampai saat ini tentu masih memelihara visi untuk menghasilkan output calon pendidik seni rupa yang utuh, cakap dalam mengaplikasikan berbagai metode dan ilmu kependidikan sekaligus memiliki pengalaman artistik dan menguasai praktik kesenirupaan.

“Guru yang baik adalah pelaku yang baik“ demikian jika kita mengutip pernyataan Oho Garha seorang akademisi pendidikan. Jika kita renungkan lebih jauh pada kalimat  guru yang baik sebagai pelaku yang baik  tersemat suatu tanggung jawab yang besar sebagai seorang calon calon pendidik.

Menjadi pendidik tidak saja sebagai sebuah profesi namun juga hendaknya disadari sebagai sebuah cita cita ideologis yang menuntut tanggung jawab, integritas serta idealisme didalam menjalankanya. Guna membekali pengalaman  bagi mahasiswa sebagai guru seni rupa yang baik dengan kecakapan pengetahuan dan keterampilan teknis kesenirupaan serta bagaimana mengelola sebuah hasil kerja kesenian maka mata kuliah seperti pameran tugas akhir masih sangat penting untuk dijalankan.

Melalui pengalaman  pameran tugas akhirlah segala akumulasi pengalaman berkarya seni rupa para mahasiswa  yang telah didapat selama masa studi dipertangungjawabkan dan  dipresentasikan kehadapan publik.

Pada titik ini pameran tugas akhir dapat dimaknai sebagai simulasi bagi para mahasiswa untuk hadir dalam dunia seni rupa yang sesungguhnya baik sebagai pendidik seni maupun sebagai pelaku seni.

Pameran karya tugas akhir pada akhirnya menjadi sebuah “ritual akademik” tahunan yang menjadi momentum bagi para mahasiswa prodi pendidikan seni rupa Undiksha untuk menampilkan hasil eksplorasi gagasan dan artistik mereka dalam proses pendidikan kesenirupaan mereka kehadapan publik.

Lalu bagaimanakah kita sebagai apresiator mengapresiasi sebuah karya yang dihasilkan oleh para perupa yang sedang berada dalam masa studi?

Sebagai sebuah karya yang lahir dari mereka yang sedang dalam proses studi kita akan disuguhi oleh sehamparan visual yang menunjukkan tanda-tanda sedang bergerak untuk menjadi, untuk menuju pematangan-pematangan. Kita akan dihadapkan pada potensi-potensi individu yang sedang bertumbuh. Maka horizon harapan kita sebagai apresiator tentu tidaklah sama ketika kita berhadapan dengan karya-karya perupa yang telah melampui fase studi.

Walaupun demikian sebuah proses kritik yang sehat sangat penting diterapkan untuk mengapresiasi bibit bibit yang sedang bertumbuh itu. Supervisi, coaching, pendampingan-pendampingan serta kritik yang bersifat pedagogi rasanya pasti telah dilakukan oleh para pengajar mereka dalam studio kampus sebagai sebuah proses pembelajaran.

Sekarang tinggal bagaimana mereka menyerap pengetahuan, informasi, bimbingan hingga kritik yang didapat tersebut dan menyambut semua itu dengan niat dan tekad yang tumbuh dalam diri mereka hingga berakumulasi menjadi serangkaian pengalaman empirik yang menubuh yang akan mereka bawa sebagai bekal dalam memasuki medan seni rupa dan pendidikan yang sesungguhnya setelah menempuh studi kependidikan seni rupa.

Hal inilah yang dapat kita cerap dan rasakan sebagai apresiator ketika menyaksikan apa yang ditampilkan oleh para mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha angkatan 2020 yang saat ini berpameran Tugas Akhir yang bertajuk “Upload ke Dunia Nyata”.

Pemilihan judul ini mencerminkan niat dan tekad serta proses refleksi yang mereka lakukan atas diri mereka. Tentang sebuah pertanyaan seberapa siapkah mereka untuk terjun ke dunia seni rupa dan dunia pendidikan setelah mereka menamatkan studi sebentar lagi.  

Tahun 2020 dunia sedang dilanda oleh pandemi covid 19 yang mengharuskan terjadinya berbagai pembatasan-pembatasan interaksi langsung antar manusia guna mencegah mata rantai persebaran virus corona yang kala itu menjadi momok dunia. Berbagai penyesuaian-penyesuaian dan perubahan-perubahan pola hidup terjadi secara masif. Termasuk dalam dunia pendidikan.

Interaksi-interaksi yang langsung dan intim dalam dunia pendidikan tak mungkin dilakukan kala itu. Pembelajaranpun dilakukan di ruang ruang virtual, ruang-ruang kelas, studio tempat praktik, menyempit hanya seluas layar gawai masing-masing. Praktis hampir selama dua tahun para mahasiswa yang saat ini berpameran hanya bisa berinteraksi dengan para pengajar, kawan sejawat, hanya di ruang ruang virtual dan di depan layar.

Selama hampir dua tahun pula mereka tidak merasakan bagaimana mereka berpraktik dan dibimbing secara langsung oleh para pendidik mereka di studio kampus sebuah kondisi yang mungkin saja menjadi catatan tersendiri dalam proses belajar mereka sebab hal ini juga menjadi persoalan tersendiri dalam dunia pendidikan seni rupa yang mengedepankan aspek praktik dan pengalaman berkarya yang menjadi sedikit terhambat jika dilakukan secara daring.

Namun kini pandemi telah berlalu, pembelajaran yang sempat mereka jalani secara daring kini telah kembali kepada pembelajaran luring. Mereka mencoba mengejar hal hal yang terlewatkan atau sedikit terhambat dalam proses pembelajaran secara daring yang mereka lakukan.

Melalui proses pembelajaran yang dilalui dengan proses pembelajaran daring dan luring itu mereka menampilkan akumulasi gagasan, konsep hingga pengalaman mengolah dan meramu berbagai aspek artistik karya-karya mereka. Apa yang ditampilkan oleh ke-15 mahasiswa prodi angkatan 2020 dalam pameran ini memperlihatkan bagaimana keberagaman ide,material,  media, hingga cara presentasi karya mereka.

Sebagian dari mereka mengangkat hal hal yang bersifat personal dan dekat dengan keseharian mereka, sebagian lagi melihat aspek memori kultural, religi hingga budaya popular. Sebaran ide, konsep, hingga material , media dan cara presentasi ini adalah tanda tanda mereka mulai pada tahap eksplorasi dan mencoba berbagai kemungkinan.

Maka dalam pameran ini kita akan disuguhi dengan karya-karya dua dimensional hingga tiga dimensional, mulai dari seni lukis, seni patung, grafis, prasi , desain, kriya dan lain sebagainya.

Dengan cadangan bakat yang mereka miliki, proses latian yang terus menerus, keberanian dan tekad untuk mencoba berbagai kemungkinan diharapkan menjadi bekal dan potensi yang bisa terus mereka asah dan kembangkan lagi.

Maka sebuah pertanyaan reflektif tentang seberapa siapkah mereka untuk menguploud eksistensi diri mereka ke dunia yang sesungguhnya kelak baik sebagai pelaku seni maupun praktisi pendidikan seni rupa hanya dapat dijawab oleh seberapa kuat tekad, usaha serta komitmen mereka pada diri mereka sendiri untuk menemukan potensi terbaik dalam diri mereka.

Pada akhirnya selamat mengupload diri ke dunia nyata untuk kawan kawan mahasiswa angkatan 2020, sebab dunia tak selebar layar, tapi melalui layar kita dapat melihat luasnya dunia.

Dan selamat mengkonfirmasi tatapan kalian tentang dunia dari layar dengan dunia yang akan kalian alami secara empiris. [T]

BACA ulas seni rupa lain dari penulis SUSANTA DWITANAYA

Hardiman; Sekali Lagi, Jalak Bali
“Weaving The Colours of The Archipelago”, Pertiwi Negeriku Toba Exhibition
“Ekara” Nyoman Erawan’s Visual Verse
Tags: pameran seniPameran Seni RupaPendidikanUndiksha
Previous Post

Chelsea Hemsen, “Naturalisasi” dan Agrowisata Kunang-Kunang di Desa Taro, Gianyar

Next Post

“Luxury Tourism”: Wisata Mewah Wujudkan Mimpi

Made Susanta Dwitanaya

Made Susanta Dwitanaya

Penulis dan kurator seni rupa. Lahir dan tinggal di Tampaksiring, Gianyar

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

“Luxury Tourism”: Wisata Mewah Wujudkan Mimpi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co