31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ramadan, Jalan Jeruk, dan Wajah Pluralisme di Bali

Oktavian AdityabyOktavian Aditya
March 7, 2024
inEsai
Ramadan, Jalan Jeruk, dan Wajah Pluralisme di Bali

Suasana Jalan Jeruk saat Ramadan | Gambar diolah dari internet

TIDAK terasa Ramadan tahun 2024 sudah di depan mata. Rasanya tinggal menghitung hari, seperti melihat matahari yang mulai muncul dari timur, perlahan-perlahan namun berlalu. Tidak sedikit orang yang merasakan hal ini. “Perasaan baru kemarin, ini kok sudah Ramadan lagi.” Begitu celotehan seorang kawan seusai mengisap rokoknya.

Memang benar. Barangkali kita terlalu sibuk dengan dunia yang fana ini. Sampai-sampai kita sering kali luput dengan hal yang penting bagi umat Islam diseluruh dunia ini. Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan—bahkan doa orang yang penuh dosa seperti saya ringan saja diampuni.

Ramadan merupakan bulan suci yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam—walaupun mungkin tidak semua. Di mana bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah ini, seringkali menjadikan diri kita merasa dekat dengan kebaikan-kebaikan dan pantang melakukan kemaksiatan.

Beberapa tahun belakangan ini, saya menjalankan ibadah puasa Ramadan di tempat yang istimewa, yakni di Bali—tempat eksotik yang memanjakan mata para turis. Selain eksotis, Bali juga terkenal dengan pluralismenya. Barangkali ini juga termasuk salah satu keistimewaan Pulau Seribu Pura ini.

Kalau membahas soal ini, sering sekali saya teringat kata-kata Gus Dur bahwa Bali memang tempat paling pluralis di Indonesia. Kelima agama—yang resmi diakui pemerintah—hidup damai dan saling toleran satu sama lain, dan nyaris tanpa ada perpecahan, meski kadang ada sedikit riak-riak itu.

Tapi, selama enam tahun hidup di Bali, tepatnya di Buleleng, alih-alih menemukan pertikaian, justru malah lebih banyak mendapati keharmonisan.

Contoh paling sederhana, hampir setiap bulan Puasa di Buleleng, tentu juga di tempat lain, saat menjelang berbuka, banyak sekali warung atau pasar kaget yang menjajakan sembarang kudapan.

Saat Ramadan, di beberapa tempat di Buleleng sangatlah ramai, apalagi saat sore hari. Banyak orang menghabiskan waktu untuk sekadar jalan-jalan atau mencari makanan dan minuman untuk menu berbuka puasa. Kita sering menyebut kegiatan itu “ngabuburit”.

Orang ngabuburit bisa tersebar di mana-mana, tapi biasanya paling banyak di tempat-tempat permukiman umat Islam, seperti misalnya di Jalan Jeruk Kampung Anyar—yang sering saya kunjungi.

Di Jalan Jeruk Kampung Anyar banyak kuliner yang tersaji. Mulai dari jajanan kue basah, kolak buah, aneka es, gorengan, serta menu berbuka lainnya, yang tak bisa saya sebutkan satu per satu.

Semua kudapan sangat terjangkau—bahkan beli 2000 perak pun dilayani sama penjualnya. Hal ini tentu sangat membantu mahasiswa perantau seperti saya di tengah harga sembako yang makin hari makin melambung.

Sebagai mahasiswa yang minim buget, tentu saja saya senang menghabiskan waktu sore di sana. Bahkan, kadang, saya ke sana bukan untuk membeli makanan buka puasa, tapi sekadar jalan-jalan saja—karena bagi saya, kalau tidak bisa belanja, jalan-jalan saja sudah cukup.

Dan ini yang indah, pembeli bukan hanya dari kalangan Muslim saja, tapi juga orang Hindu dan umat beragama lainnya. Banyak rekan kampus saya yang non Muslim tak jarang ikut memborong jajanan di sana. Sebuah wajah pluralisme yang harmonis.

Sampai sini saya berpikir bahwa kesenangan, keceriaan, kegembiraan Ramadan sepertinya memang bukan hanya untuk orang Islam saja, tapi untuk semua yang hidup di muka bumi.

Tapi tampaknya wajah harmonisasi antarumat beragama di Buleleng, saat puasa, tidak hanya muncul di pasar kaget di dalam gang, seperti Jalan Jeruk saja. Wajah itu juga tampak pada saat salat Tarawih—salah satu ibadah di bulan Puasa yang hukumnya sunah yang biasanya dikerjakan saat sehabis salat Isya.

Pasalnya, saat salat Tarawih di Bali, banyak Pecalang—semacam petugas keamanan adat yang notabene mayoritas Hindu—yang membantu Banser atau Kokam dalam mengamankan dan menjaga umat Islam saat beribadah di masjid dari gangguan-gangguan yang mungkin tak terduga. Meski terkenal dengan kota yang toleran, tidak ada salahnya juga melakukan pengamanan, ibarat sedia payung sebelum hujan.

Hal tak biasa itu, setidaknya bagi saya yang dari Jawa, saat pertama kali menginjakan kaki di Bali, saat baru masuk kuliah, sempat membuat saya bertanya-tanya. “Kenapa di masjid ada Pecalang?” Belakangan saya tahu bahwa mereka sedang membantu, memastikan, dan menjaga ketertiban, keamanan, kenyamanan umat Islam saat beribadah.

Pada akhirnya saya paham bahwa Bali tidak hanya sekadar yang saya bayangkan sebelumnya—atau bayangan masyarakat Indonesia pada umumnya—yang menganggap Bali hanya memiliki keindahan alam saja, tapi lebih dari itu, selain banyak keunikan kultur budaya yang menarik, juga memiliki sesuatu seperti yang saya jelaskan di atas.

Sampai di sini, saya berharap, bulan Ramadan tahun ini bisa menjadi tonggak awal perdamaian seluruh umat yang ada di dunia. Karena, di bulan suci—yang penuh berkah—tahun ini, umat Hindu juga akan merayakan Hari Raya Nyepi. Ini sesuatu yang baik, yang saya percaya bukan sebuah kebetulan belaka, yang perlu kita renungi bersama.[T]

Tags: balibulan puasabulelengJalan Jeruk Kampung AnyarpecalangRamadantoleransi
Previous Post

Ngurit Padi Bali, Usaha Perbaikan Genetik Padi Merah di Buleleng

Next Post

Membaca Puisi Penyair Kupu-Kupu : Ulasan Kumpulan Puisi I Made Suantha “Kukubur Hidup Hidup Puisiku Dalam Hidupku”

Oktavian Aditya

Oktavian Aditya

Seorang pria asal Blitar, Jawa Timur, yang lahir pada 11 Oktober 1998. Sekarang aktif sebagai kader HMI Cabang Singaraja dan senang menggeluti dunia pendakian dan olahraga.

Next Post
Membaca Puisi Penyair Kupu-Kupu : Ulasan Kumpulan Puisi I Made Suantha “Kukubur Hidup Hidup Puisiku Dalam Hidupku”

Membaca Puisi Penyair Kupu-Kupu : Ulasan Kumpulan Puisi I Made Suantha “Kukubur Hidup Hidup Puisiku Dalam Hidupku”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co