“Meriah kali kle!” Itulah kalimat yang terucap ketika menyaksikan acara Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 pada Minggu, 18 Februari 2024 di Gedung Taksu Dharma Negara Alaya, Denpasar.
Di tengah-tengah panggung, sepasang gayor warna-warni sudah tertata rapi menghiasi pintu masuk, mirip seperti dekorasi yang sering ditemui di acara-acara pernikahan orang Bali. Sebuah layar lebar dibentangkan di sebelah kiri dan kanan panggung, menayangkan tampilan multimedia yang membuat suasana menjadi tampak lebih semarak. Para penabuh dari SMK Negeri 5 Denpasar memenuhi sisi kanan panggung, memainkan instrumentnya masing-masing mengiringi jalannya acara.
Keberadaan mereka semakin dramatik dengan adanya lampu-lampu panggung yang diatur sedemikian rupa warna dan pergerakannya, menjadikan suasana panggung saat itu benar-benar megah. Tak heran, kursi-kursi penonton di depannya penuh ditempati oleh para undangan dan para pendukung.
Mereka cukup antusias menyaksikan putra putri terbaik kota Denpasar dinobatkan sebagai Teruna Teruni Denpasar 2024.
Para undangan resmi dari jajaran Pemerintahan Provinsi Bali dan Kota Denpasar serta asosiasi terkait juga terlihat hadir meramaikan acara. Satu per satu, undangan-undangan resmi tersebut dibacakan oleh Agung Bramasta dan Paramitha Wulandari yang menjadi pembawa acara sore itu,
Mereka berdua mengucapkan salam dan hormat setinggi-tingginya kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa beserta Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa selaku Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kota Denpasar, Pimpinan Bank Indonesia, Pimpinan OJK Regional 8 Bali Nusra, Kepala BNN Kota Denpasar, Direktur Utama Bank BPD Bali, Pimpinan Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, serta Jajaran Pimpinan Tinggi di lingkungan pemerinta Kota Denpasar.
Seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024 menarikan opening dance yang menceritakan tentang tradisi Ngerebong. | Foto: Yoga Jaya Project
Scene Pengider Poleng, mengarak kain poleng berkeliling wantilan. | Foto: Yoga Jaya Project
Seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024 menarikan opening dance yang menceritakan tentang tradisi Ngerebong. | Foto: Yoga Jaya Project
Acara pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 merupakan acara pemilihan ke-22 sejak pertama kali diadakan di tahun 2002.
Menurut Ketua Panitia Acara, Made Tarayana Amada Putra, acara Pemilihan Teruna Teruni Denpasar dari tahun ke tahun selalu mengusung tradisi yang ada di Kota Denpasar. Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 mengangkat tradisi “Pengerebongan” yang diimplementasikan dengan tema “Jayeng Saharsaning Yowana” yang berarti semangat generasi muda Kota Denpasar untuk meraih kejayaan dalam usaha menjaga keutuhan warisan budaya dan rasa suka cita.
Ia juga menjelaskan, dalam Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024, para finalis telah melalui berbagai tahapan seleksi sejak bulan Januari lalu, meliputi 3 kali tahapan seleksi yang berisikan tes keterampilan membuat klakat dan sanggah cucuk (Teruna), serta kwangen dan canang sari (Teruni), tes tulis, tes interview, dan test pidarta bahasa Bali, dilanjutkan dengan penilaian selama masa pra-karantina, karantina, dan grand final yang menjadi penghujung rangkaian acara.
“Pemilihan Teruna Teruni Denpasar di dalamnya terdapat salah satu rangkaian yang baru tahun ini kami laksanakan, yaitu Explore Denpasar. Kami mengajak seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar untuk mengunjungi tempat destinasi Kota Denpasar. tujuannya seluruh generasi muda bisa teredukasi terkait dengan potensi wisata yang ada di Kota Denpasar. Kami juga mengadakan outbound di salah satu tempat di Kota Denpasar yaitu Tukad Bindu, Kesiman Petilan.
Kegiatan ini kami harapkan bisa memberikan edukasi yang baik terkait dengan potensi-potensi dari daerah wisata tersebut khususnya Desa Wisata Kesiman Petilan. Kami juga melaksanakan kegiatan Fashion Show pada 6 Februari 2024. Dalam kegiatan ini akan menentukan dan memberikan gelar Best Catlwak bagi Teruna Teruni Denpasar 2024, dan rangkaian yang terakhir adalah rangkaian pada malam hari ini yaitu Grand Final Teruna Teruni Denpasar 2024,” ujarnya di atas panggung.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Semeton Teruna Teruni Denpasar, Yoga Bhaskara. Harapannya, Teruna Teruni Denpasar bisa bersinergi dengan segala elemen yang ada di Kota Denpasar karena Teruna Teruni Denpasar tidak hanya milik Dinas Pariwisata Kota Denpasar, namun milik Kota Denpasar itu sendiri.
“Jadi kami ingin bersama-sama bersinergi memajukan Kota Denpasar demi meningkatkan kreativitas, inovasi, dan agar kita menjadi remaja yang berbudaya. Dan sebagai penutup dari saya, mohon izin dengan segala kerendahan hati saya, izinkan saya untuk memberikan semangat kepada rekan-rekan panitia, seluruh finalis, dan seluruh penonton yang ada di Gedung Taksu Dharma Negara Alaya ini. Jika saya menyebutkan Teruna Teruni Denpasar, mohon teriakan dengan lantang Jaya Jaya Jaya. Baik, saya mulai. Teruna Teruni Denpasar? Jaya Jaya Jaya,” seru Yoga menutup sambutannya.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E berhalangan hadir saat itu. Namun, sambutannya disampaikan melalui video yang ditayangkan di atas layar yang terbentang di sebelah kiri dan kanan panggung. Beliau berharap tentunya melalui kegiatan pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 dapat menjadi wadah kreativitas dan berkreasi, sekaligus peningkatan mutu serta pengetahuan pariwisata bagi generasi muda untuk menjaga eksistensi budaya dan tradisi khususnya di kota Denpasar, sejalan dengan visi Kota Denpasar yakni kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar maju.
Rangkaian acara pun akhirnya dibuka oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditandai dengan penancapan Tedung Tanda bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Ketua GOW Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.
Opening Dance TTD 2024 Ceritakan Kesakralan Tradisi Ngerebong
Pengerebongan adalah salah satu tradisi turun temurun yang masih dipegang teguh keberadaannya oleh masyarakat Denpasar, khususnya di Desa Kesiman. Tradisi ini rutin diadakan setiap 6 bulan sekali sesuai dengan penanggalan Bali yaitu setiap 8 hari setelah Hari Raya Kuningan, pada Minggu, Redite Pon Wuku Medangsia. Kata ngerebong memiliki arti berkumpul dan bermakna suka cita. Selain melestarikan tradisi yang ada, tradisi ngerebong juga dapat membangun semangat gotong royong para pemuda dan pemudi di Desa Adat Kesiman. Bisa dilihat pada saat masyarakat Desa Kesiman mempersiapkan upacara ngerebong, para pemuda dan pemudi juga turut serta membangun mempersiapkan upacara tersebut.
Barong dan Rangda, simbol-simbol sakral yang ada saat tradisi ngerebong juga dihadirkan saat pementasan opening dance Teruna Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024 boleh dikatakan sukses menghadirkan tradisi ngerebong tersebut di atas panggung. Eksplorasi dan ekspresi tari tersebut diciptakan oleh Sigit Paramartha, salah satu Dewan Penasihat Teruna Teruni Denpasar. Ia dibantu Bapak Wayan Gede Arsana sebagai panata tabuh untuk mengiringi tari tersebut yang dibawakan dengan apik oleh Sekaa Tabuh SMK Negeri 5 Denpasar dan dipentaskan dengan sangat memukau oleh seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024.
Saat tarian baru saja dimulai, mereka berpose seolah sedang melakukan ritual ruwatan alam yang sering dijumpai di pertigaan atau perempatan jalan. Beberapa dari finalis Teruna memegang tedung tanda dengan hiasan janur mengantung di setiap sisinya. Tedung tanda merupakan salah satu ciri khas dari Desa Kesiman. Hiasan janur yang mengantung tersebut barangkali boleh diinterpretasikan sebagai penjor, mengingat salah satu karakteristik dari tradisi ngerebong adalah diparadekannya penjor-penjor raksasa yang megah dan indah.
Dua orang lagi terlihat memegang tombak. Mereka saling memegang seutas kain poleng yang panjangnya kira-kira 8 meter dan menghubungkan posisi mereka masing-masing. Ada 1 orang yang membawa pasepan, sebuah tungku bara api yang melambangkan wujud persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Mereka semua seolah-olah sedang memulai ritual meminta izin kepada alam semesta untuk melangsungkan tradisi ngerebong. Finalis Teruni terlihat menari sambil membawa kipas. Awalnya, mereka menari dengan gerakan yang biasa, dengan tempo yang lambat. Namun, lama kelamaan gerakan mereka semakin cepat dan semakin dinamis.
Ketua panitia acara dan Ketua Umum Semeton Teruna Teruni Denpasar menyampaikan laporan dan sambutannya di atas panggung. | Foto: Yoga Jaya Project
Mereka saling bertukar posisi, kadang membentuk silang, kadang berbaris, kadang berputar ke kanan dan ke kiri seolah-olah mereka sedang dalam kondisi trance. Meski gerakan mereka dinamis, rasanya tidak satu pun dari mereka yang tidak menjiwai tarian tersebut. Mereka menari seakan-akan sedang melaksanakan tradisi ngerebong itu sendiri. Ada adegan pengider poleng, yaitu mengarak kain poleng berkeliling wantilan. Ah, susah rasanya menjelaskan secara detail apa yang mereka tarikan.
Yang pasti kepiawaian mereka menari dan tarian yang mereka bawakan sangat patut diapresiasi. Terlebih, mereka juga menghadirkan barong dan rangda di atas panggung, simbol-simbol sakral yang kekuatannya saling bertentangan (Rwa Bhineda), dan tradisi ngerebong sejatinya juga bermakna untuk menyeimbangkan kedua kekuatan tersebut.
Tradisi Ngerebong yang dibawakan oleh seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024 menjadi sebuah tanda bahwa Kota Denpasar memiliki begitu banyak kekayaan seni dan tradisi yang perlu untuk diketahui dan dijelajahi. Khasanah kebudayaan tersebut bahkan dapat menjadi inspirasi untuk berkreasi menciptakan sebuah karya seni yang mengagumkan.
Fun Fact Finalis 5 Besar dan Undian Berupa Gebogan
Ada hal menarik saat memasuki sesi tanya jawab 5 besar Teruna Teruni Denpasar 2024. Alih-alih menggunakan undian kertas atau memilih nomor secara acak, panitia acara memilih menggunakan Gebogan sebagai sarana bagi para finalis untuk mengambil nomor pertanyaan. Gebogan merupakan salah satu bentuk persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang digunakan oleh masyarakat Hindu di Bali, biasanya terdiri dari kumpulan buah-buahan, jajan atau bunga yang disusun rapi di atas sebuah dulang, dan di-suun (diletakan di atas kepala) oleh ibu-ibu menuju ke pura.
Tedung Tanda ditancapkan, acara Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 dibuka secara resmi. | Foto: Yoga Jaya Project
Seluruh finalis Teruna Teruni Denpasar 2024 berpose di atas panggung Gedung Taksu Dharma Negara Alaya. | Foto: Yoga Jaya Project
5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Nah, buah-buah itulah yang harus diambil oleh para finalis untuk mendapatkan nomor pertanyaan, dan nantinya pertanyaan akan dibacakan sesuai dengan nomor yang didapat di balik buah yang mereka ambil. Ini unik dan menarik. Rasanya belum pernah dilakukan di undian-undian mana pun. Keberadaan Gebogan sebagai sarana untuk mengundi pertanyaan sebenarnya semakin menambah unsur-unsur tradisi Bali yang dihadirkan di acara tersebut.
Yang lebih menarik lagi, sebelum mengambil buah, para finalis menceritakan tentang fun fact mereka masing-masing. Kedua MC menyampaikan fun fact-nya terlebih dahulu, setelah itu barulah para finalis memberikan klarifikasi dan ceritanya masing-masing. Mereka menceritakan hal-hal yang jarang diketahui orang tentang diri mereka sendiri. Ada finalis yang bercerita bahwa ia hampir tidak diterima masuk Sekolah Dasar (SD) karena usia yang masih sangat muda. Ada juga yang mengaku bahwa ia selama 17 tahun salah mempercayai zodiacnya sendiri, sehingga saat membaca ramalan zodiac, ramalannya tidak pernah sesuai dengan apa yang ia alami.
Ada yang mengikuti bela diri taekwondo tanpa izin dan mengikuti latihan secara sembunyi-sembunyi, sampai akhirnya meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi International Taekwondo Tournament 2017. Ada pula finalis yang terlahir di keluarga seni, namun ia malah berkecimpung dalam dunia penelitian hingga bisa menjadi siswa pertama di sekolahnya yang berhasil meraih medali perak dalam ajang penelitian yang diadakan oleh Kemendikbudristek Republik Indonesia.
Salah satu finalis Teruni menceritakan fun fact soal dirinya sambil berdiri di sampibg gebogang yang menjadi sarana untuk mengundi nomor pertanyaan. | Foto: Yoga Jaya Project
Salah satu finalis Teruna menjawab pertanyaan yang ia dapat dari undian gebogan. | Foto: Yoga Jaya Project
Bahkan, ada yang bercerita bahwa ia sudah beberapa kali kehilangan helm, dan sejak saat itu ia mulai mengatur setiap barang bawaannya dan lebih memperhitungkan setiap barang yang akan digunakan Ketika berpergian kemanapun. Mengetahui fakta-fakta unik dan menarik tentang para finalis terasa cukup menyenangkan, seperti mengajak hadirin untuk mengintip sedikit ke dalam kehidupan mereka masing-masing. Finalis yang menjadi peneiliti muda itu contohnya. Dari seni tiba-tiba ke riset, lho bagaimana ceritanya? Nah, Itulah fun fact yang lumayan menarik untuk diketahui.
Last Speech Cesa Bulan, Pamit Ngaturang Ayah
Setiap pertemuan pasti akan menemukan perpisahan. Begitu pula dengan perjalanan I Nyoman Cesa Satrya Nugraha Merta P. dan Ni Made Bulan Cantika Maharani yang mengakhiri masa jabatannya sebagai Teruna Teruni Denpasar 2023. Mereka juga sudah mengharumkan nama kota Denpasar dalam ajang Jegeg Bagus Bali 2023. Teruna Cesa terpilih sebagai Runner Up II Bagus Bali 2023, Bagus Bali Favourite, sekaligus Duta Qris Bali 2023. Teruni Bulan dinobatkan sebagai Runner Up I Jegeg Bali 2023 dan Essay Terbaik Jegeg Bali 2023. Pada acara Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 malam itu, mereka melepas jabatan dan menyerahkannya kepada Teruna Teruni Denpasar 2024.
Teruna Cesa bercerita bahwa ia dan Teruni Bulan memiliki sebuah keresahan dan kesamaan yang menjadi sebuah tembok besar yang mereka hadapi, yaitu stigma orang-orang yang mengatakan harus memiliki fisik yang sempurna untuk menjadi seorang duta. Tapi mereka tetap berjalan mengikuti Teruna Teruni Denpasar pada masa itu karena suatu alasan, yaitu karena cinta.
3 Besar Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
3 Besar Teruna Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
“Cinta akan Teruna Teruni Denpasar, kepada Denpasar, kepada orang-orang di dalamnya yaitu temn-teman kami yang juga menjadi keluarga bagi kami, hingga akhirnya pada masa itu kami mendapatkan kesempatan untuk mewakili Kota Denpasar dalam ajang Jegeg Bagus Bali dengan nama Lascarya – Bulan dan Cesa Satrya, yang memiliki makna pengabdian yang tulis ikhlas dan kami meyakini bahwa jika kita telah berhasil mengabdi dengan tulus Ikhlas menjalankan dengan penuh cinta, maka Tan Hana Wighna Tan Sirna, tidak ada rintangan yang tidak dapat kita lampaui,” ujar Teruna Cesa di atas panggung.
Menurut Teruni Bulan, setiap orang memiliki cahayanya masing-masing, dan yang haru dilakukan adalah menentukan jalan untuk mencapai cahaya tersebut. Terpilihnya mereka berdua sebagai Teruna Teruni Denpasar 2023 tentu merupakan rasa syukur yang sangat luar biasa dalam hidup mereka. Layaknya ombak yang tidak selalu tenang, akan selalu ada gelombang besar yang menghantam. Begitu pula dengan perjalan mereka di Jegeg Bagus Bali. Bagi mereka, perjalanan tersebut merupakan perjalanan yang penuh dengan semangat, kerja keras, dan keringat.
“Tapi kami mendapat satu pelajar favorit, yaitu kebersamaan. Perjalanan kami memang tidak sempurna, jauh bahkan dari kata sempurna. Maka dari itu kami terus belajar, belajar dan belajar. Namun perjalanan ini tentu tidak akan seindah ini tanpa adanya restu dari Tuhan dan dukungan dari orang-orang sekitar kami, terkhusus semeton Teruna Teruni Denpasar, dewan penasehat pengurus, mentor, dan seluruh semeton dari setiap angkatan yang telah memberikan restu, dukungan, bahkan 1001% usahanya untuk mendukung Bulan Cesa di Jegeg Bagus Bali,” tutur Teruni Bulan.
Teruna Cesa dan Teruni Bulan pamit ngaturang ayah. | Foto: Yoga Jaya Project
Teruni Bulan juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Teruna Teruni Denpasar Angkatan 2023 karena selalu semangat bangun pagi setiap hari minggu untuk mengantar Bulan Cesa ke Jegeg Bagus Bali dan tidak pernah ada kata lelah dari teman-teman untuk mencari kebutuhan-kebutuhan mereka di sepanjang proses perjalanan yang sangat luar biasa indah tersebut.
“Terima kasih untuk semuanya karena telah bertahan dan telah mau berjuang. Selamat karena telah berposes selama satu tahun ini. Selamat karena sudah terbang tinggi layaknya layang-layang dan saatnya kini kita kembali mendarat. Akhirnya, Denpasar, we did it again. Perjuangan kita tidak sia-sia karena Kembali lagi seperti motto yang kita bawa, Tan Hana Wighna Tan Sirna, tidak ada suatu hal yang tidak dapat kita lalui, dan hal prinsip yang paling mendasar yang kita pegang erat-erat adalah Ad Maiora Natus Sum, kita lahir untuk hal-hal yang besar.
Dan pesan terakhir untuk finalis yang sedang berjuang, baik yang sedang melaju ke babak 3 besar ataupun yang telah berhasil di babak 10 besar, terima kasih banyak karena telah menjadi finalis yang sangat melengkapi keluarga dari semeton Teruna Teruni Denpasar di angkatan 2024. Kami ucapkan semangat terus ini merupakan langkah awal kalian, bahkan perjalanan baru saja di mulai, dan tolong selalu diingat kalimat berikut “yadin ririh liu enu pepelajahan” Imbuhnya.
Sebagai penutup, Teruna Cesa dan Teruni Bulan berpamitan kepada semuanya. Salam pamit yang diucapkan dalam bahasa Bali tersebut disambut tepuk tangan meriah dari hadirin yang memenuhi Gedung Taksu Dharma Negara Alaya. Semoga dedikasinya tidak terhenti sampai di sana saja tapi semoga bisa selalu menginspirasi.
Dihadiri Duta Pariwisata Budaya Kabupaten Kota se-Bali, Sukoharjo, dan Solo
Acara Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024 kemarin dihadiri oleh Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten/Kota Se-Bali. Sebagian besar dari seluruh kebupaten yang ada di Bali hadir menampilkan pesona dan karisma mereka saat Parade Undangan di atas panggung Gedung Taksu Dharma Negara Alaya, mulai dari Jegeg Bagus Badung, Jegeg Bagus Buleleng, Jegeg Bagus Gianyar, Jegeg Bagus Jembrana, Jegeg Bagus Karangasem, Jegeg Bagus Klungkung, Jegeg Bagus Tabanan, dan juga Jegeg Bagus Bali.
Bahkan, ada juga perwakilan yang datang jauh-jauh dari pulau Jawa untuk menyaksikan penobatan putra-putri terbaik Denpasar menjadi Teruna Teruni Denpasar 2024 malam itu, yaitu Mas Mbak Sukoharjo dan Putra Putri Solo. Nah, kehadiran merekalah yang cukup memberi nuansa berbeda saat mereka tampil di atas panggung, terutama Putra Putri Solo 2023, Wimbi Praska Dewangga dan Chairunisa Ardelia Kusumastuti.
Mereka tampil tidak hanya dengan pakaian adat khas Solo, tapi juga diiringi intrumen dari Tari Gambyong Putri Solo, salah satu tari asal Surakarta, Jawa Tengah yang kerap dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dan kenegaraan. Menyaksikan mereka memasuki panggung seperti melihat sebuah prosesi di lingkungan Istana Mangkunegaran. Bunyi gamelan Jawa dan suara sinden Benar-benar kental dengan nuansa klasik dan autekntik. Antusias dan semangat mereka yang datang jauh-jauh dari Jawa Tengah sangat patut diapresiasi. Tentu mereka juga menunggu kehadiran Teruna Teruni Denpasar di acara pemilihan Putra Putri Solo 2024.
Pemenang Teruna Teruni Denpasar 2024
Teruna Teruni Denpasar selalu melahirkan putra putri terbaik di Kota Denpasar. Tidak hanya dinilai dari penampilan yang menarik, tetapi juga dinilai dari wawasan dan cara bersosialiasi dalam masyarakat, atau yang kerap disebut dengan Brain, Beauty, dan Behavior. Dalam serangkaian proses penilaian yang panjang, terdapat dewan juri yang menilai seluruh finalis hingga pada acara puncak yaitu Grand Final Teruna Teruni Denpasar 2024 dan dipercaya memilih putra putri terbaik untuk dinobatkan menjadi Teruna Teruni Denpasar 2024.
Para dewan juri pemilihan Teruna Teruni Denpasar 2024.| Foto: Yoga Jaya Project
- dr. I Made Bagus Cahya Wibawa, S.Ked. – Dokter, Teruna Denpasar 2019, Runner Up I Bagus Bali 2019
- drg. Kadek Dena Ayu Ersafira , S.K.G. – Dokter Gigi, Teruni Denpasar 2018, Jejeg Bali 2018, Duta Kota Denpasar Lagu Pop Bali dalam Pesta Kesenian Bali 2017 dan 2019
- Ida Bagus Purwa Sidemen S.Ag., M.Si. – Dosen Universitas Hindu Indonesia Denpasar, auditor usaha bidang pariwisata dan pengurus Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali
- Wangsa Ayu Vidya Loka S.Psi., M.Psi. – Psikolog klinis, penulis buku, mental health speaker.
- I Komang Adi Tusanjaya S.S. – Public Speaking Facilitator, professional MC and broadcaster, Teruna Denpasar dan Runner Up I Bagus Bali 2006.
Setelah melalui berbagai tahapan penilaian, pra-karantina, karantina, penampilan bakat, deep interview, babak 5 besar dan babak 3 besar, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang didapat, inilah nama-nama para pemenang berdasarkan hasil keputusan dewan juri.
Detik-detik pengumuman pemenang Teruna Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Momen menegangkan saat salah satu dari mereka akan dinobatkan sebagai pemenang Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Momen menegangkan saat salah satu dari mereka akan dinobatkan sebagai pemenang Teruna Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Finalis Teruna Denpasar 2024
- Anak Agung Alit Dharma Suteja
- I Made Widhiantara Jaya Kusuma
- I Nyoman Ganes Ari Sujata
- I Komang Agus Wahyu Wana Wangsawan
- I Gusti Ngurah Agung Dhanu Pranadhitya
- Anak Agung Gde Agung Mahotama Putra
- Putu Krisna Hariyuda
- I Made Abiekasna Adi Maheswara
- I Made Andipa Yuda Mradangga
- Putu Yogi Kaylash Cahyanatha
Finalis Teruni Denpasar 2024
- Ni Made Revalina Pradnyani
- Ni Komang Artistry Perdiani
- Ida Ayu Alit Srilaksmi
- Ni Kadek Saika Shira Shankari
- Ni Komang Sita Widyasari
- Ni Komang Alya Reka Cahyani
- Ni Kadek Ayu Dwipayani
- Pande Putu Mirah Gayatridewi
- Ni Kadek Dwita Hapsari Yuniar
- Ni Kadek Dwi Ayu Lestari
Teruna Denpasar 2024
- Putu Krisna Hariyuda
Teruni Denpasar 2024
- Ni Kadek Saika Shira Shankari
Runner Up I Teruna Denpasar 2024
- I Komang Agus Wahyu Wana Wangsawan
Runner Up I Teruni Denpasar 2024
- Ni Komang Alya Reka Cahyani
Runner Up II Teruna Denpasar 2024
- Anak Agung Gde Agung Mahotama Putra
Runner Up II Teruni Denpasar 2024
- Ni Kadek Ayu Dwipayani
Juara Persahabatan 2024
- Putu Krisna Hariyuda
Juara Fotogenik 2024
- Ni Kadek Dwita Hapsari Yuniar
Juara Berbakat 2024
- Ni Made Revalina Pradnyani
Teruna Favorite 2024
- I Made Abiekasna Adi Maheswara
Teruni Favorite 2024
- Ni Made Revalina Pradnyani
Best Artikel
- I Nyoman Ganes Ari Sujata
- Ida Ayu Alit Srilaksmi
- Anak Agung Gde Agung Mahotama Putra
- Ni Komang Alya Reka Cahyani
Best Video
- Ni Komang Artistry Perdiani
- I Made Widhiantara Jaya Kusuma
- Putu Yogi Kaylash Cahyanatha
- Ni Kadek Dwi Ayu Lestari
First walk pemenang Teruna Teruni Denpasar 2024 | Foto: Yoga Jaya Project
Runner Up I Teruna Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Runner Up II Teruna Teruni Denpasar 2024. | Foto: Yoga Jaya Project
Juara Persahabatan, Teruna Favorite, Teruni Favorite, Juara Berbakat, dan Juara Fotogenik berfoto bersama. | Foto: Yoga Jaya Project
Teruna Teruni Denpasar Best Artikel dan Best Video berfoto bersama. | Foto: Yoga Jaya Project
Foto bersama di akhir acara. | Foto: Yoga Jaya Project
Reporter: Julio Saputra
Penulis: Julio Saputra
Editor: Adnyana Ole