5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggarap Drama Modern Berbahasa Bali

tatkalabytatkala
February 3, 2024
inKhas
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggarap Drama Modern Berbahasa Bali

Pementasan drama berbahasa Bali, Sukreni Wang Sistri Listuayu, serangkaian Bulan Bahasa Bali tahun 2019 di Art Center Taman Budaya Bali

ADA tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam menggarap Drama Bali Modern atau Drama Modern berbahasa Bali.

Itu dikatakan Mas Ruscitadewi, sastrawan dan dramawan berkaitan dengan penggarapan Drama Bali Modern atau drama berbahasa Bali.

Tiga hal itu, kata Mas Ruscitadewi, adalah Wirasa yang memiliki rasa, Wiraga memiliki raga, dan Wirama memiliki tembang, seperti ombak dan ayunan.

Wirasa itu tidak dapat dilihat, tetapi dirasakan. Kalau Wiraga, itu adalah karya sastranya. Apakah itu karya sastra berupa kekawin, geguritan, cerita, cerita panjang, puisi, drama dan lainnya. Karena karya sastra itu mempenguruhi drama secara keseluruhan.

Sementara Wirama itu sama dengan alur yang dipakai menggambarkan cerita. ada yang memulai dengan cerita sedih, dilanjutkan dengan gembira, lalu bahagia atau lainnya.

Seni pertunjukan itu akan menjadi bagus, kalau ceritanya bagus. Karena drama tak bisa dipisahkan dengan cerita yang disajikan. Karena itu, wirasa drama, jiwanya ada pada karya sastra yang menjadi hal utama.

“Bali memiliki banyak inspirasi dalam membuat drama, tetapi intinya adalah sering dan rajin membaca teks. Bukan hanya itu saja, tetapi juga membaca situasi dan kondisi. Karena seni itu intinya adalah kejujuran,” kata Mas Ruscitadewi.

Mas Ruscitadewi memaparkan semua itu saat menjadi pemateri pada Workshop Drama Bali Modern serangkaian Bulan Bahasa Bali (BBB) VI di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provibsi Bali, Sabtu, 3 Januari 2024.

Peserta workshop itu terdiri dari siswa SMA/SMK, penyuluh bahasa Bali, dan masyarakat umum. Mereka tak hanya mendengarkan secara serius, tetapi juga aktif bertanya, sehingga suasana workshop menjadi lebih hiudp. Apalagi, dilanjutkan dengan kegiatan praktek, sehingga sebagain peserta dapat menyaksikan serta merasakan secara langsung.

Mas Ruscitadewi yang bernama lengkap Dr. A.A. Mas Ruscitadewi, M.Phil.H, dalam workshop itu mengatakan, Drama Bali Modern merupakan salah satu seni pertunjukan di Bali.

Drama itu menyajikan seni yang mengangkat cerita melalui jiwa dan raga, seorang pemain drama. Ada dua bidang seni yang terkait dengan pertunjukan drama itu, yakni sastra (cerita) ibaratnya ayah, dan seni pertunjukan itu sebagai ibu.

Kedua itu sangat berkaitan, seperti suami istri. “Drama itu tidak berada di depan atau belakang, tetapi ada di dalam jiwa dan raga pemain,” tegasnya. 

Drama modern itu menggunakan bahasa Bali dalam menyampaijkan pesan, sehingga disebut dengan Drama Bali Modern.

Workshop Drama Bali Modern serangkaian Bulan Bahasa Bali (BBB) VI di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provibsi Bali, Sabtu, 3 Januari 2024 | Foto: Istimewa

Narasumber lain dalam workshop itu, I Made Sidia, S.Sp.,M.Sn., memaparkan tentang Drama Wayang Modern Bali. Drama wayang itu terdiri dari tradisi sesuai dengan pakem, drama wayang inovasi yang dibuat baru serta drama wayang konetmporer sesuai dengan perkembangan jaman (Bali Jani).

“Kalau membicarakan drama, wayang itu adalah drama. Ketika pertunjukan wayang tradisi ini dimulai dengan wirama, ada yang disajikan dengan menggelegar dan ada pula yang halus,” sebutnya. 

Pertunjukan drama tradisi pada umumnya tanpa naskah. Semua peran dan kisah itu dibagi di belakang panggung. Berbeda dengan drama modern yang memakai naskah. Sementara wayang memakai transkrip.

Wayang tradisi itu biasa memakai kelir 3 atau 5 meter, tetap drama wayang moderm itu menggunakan genre layar seperti film. Drama wayang modern juga didukung dengan alat yang modern, seperti menggunakan lampu sport, proyektor yang kini disebut video mapping.

Untuk meyakinkan para peserta, Dosen Pedalangan ISI Denpasar ini juga menyajikan contoh karya wayang kontemporer yang pernah digarapnya.

Kurator BBB VI, Drs. I Gede Nala Antara, M.Hum mengatakan, Workshop Drama Bali Modern serangkaian Bulan Bahasa Bali ini penting diberikan kepada anak-anak, khususnya penggiat seni drama dan teater.

Dengan begitu, mereka bisa membedakan yang mani drama tradisi dan drama modern. Drama Bali modern itu utamanya isinya berbahasa Bali. Namun, semua pementas drama itu tidak murni bisa bahasa Bali.

Sebut saja, ketika menyajikan cerita yang menampilkan tokoh menggambarkan seorang dari Jawa tentu berbeda bahasanya. “Maka itu bahasanya bisa dicampur,” ucapnya.

Demikian pula, kalau tokoh itu orang Bali maka tidak mesti menggunakan bahasa Bali yang standar. Sebab, kalau tokoh itu dari Buleleng maka bisa saja menggunakan bahasa Bali dengan dialek Buleleng, demikian kalau tokohnya orang asing, maka mereka menggunakan bahasa Inggris.

Kalau pun nantinya orang asing itu belajar bahasa Bali, tentu kemampuan sutradara yang akan mengelola dialog itu. “Itulah warna dalam drama Bali modern. Nah, tergantung dari alur cerita dan tokoh-tokohnya termasuk pula settingnya,” katanya.

Lalu, mungkinkah drama Bali modern itu mengambil cerita dari teks tradisi yang diadaptasi menjadi modern. Bentuk teaternya modern, namun bisa mengangkat cerita modern dan bisa pula cerita tradisi yang diadaptasi kekinian. Itulah yang mesti dipahami para peserta workshop, dan terbukti mereka antusias mengikuti.

“Peserta yang hadir sangat kritis. Hal itu bisa dilihat dari petanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Ada yang menanyakan Tokoh Rahawana yang digambarkan boldoser. Itu yang diadaptasi dari dari tradisi ke seni modern,” katanya.

Memang, peserta workshop yang hadir kali ini memang kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sebut saja Rio perwakilan dari penggiat teater di SMA Kota Denpasar menanyakan tentang batasan drama realis dan surealis.

Widi perwakilan dari SMA Gianyar menanyakan apakah dalam pertunjukan seni drama itu bisa memasukan unsur tari yang dominan, apakah nanti tidak seperti sendratari. Lalu Penyulu Bahasa Bali dari Bangli, I Wayan Supardita menegaskan, apa sesungguhnya drama Bali modern itu. [T][Ado]

Drama Sukreni Wang Sistri Listuayu: Bahasa Bali, Populer, Modern, dan Kadar Tradisional
Drama Bali Modern di Bulan Bahasa Bali: Ada yang Total, Ada yang “Belum Drama”
Tags: Bahasa BaliBulan Bahasa BaliBulan Bahasa Bali 2024drama bahasa baliDrama Bali Moderndrama berbahasa baliMas Ruscitadewisastra
Previous Post

Puisi-puisi Anggi Farhans | Aku Adalah Tuan Rumah

Next Post

Dewa Mayura Refreshing dengan Lagu “Lelah Mengalah”

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Dewa Mayura Refreshing dengan Lagu “Lelah Mengalah”

Dewa Mayura Refreshing dengan Lagu “Lelah Mengalah”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co