15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pantun Lagi Naik Daun

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
December 10, 2023
inEsai
Pantun Lagi Naik Daun

Ilustrasi diolah oleh tatkala.co

CHRIS MARTIN dalam konsernya beberapa hari lalu di Gelora Bung Karno mem-viralkan sebuah pantun yang bernada sindiran, kepada siapa pun.  “Hari Selasa ujian Fisika, giat belajar agar lulus, apa kabar kota Jakarta? Boleh dong pinjam seratus?”

Pantun ini mendapat respon dari berbagai kalangan, termasuk kaum terpelajar yang berusaha mengulik makna di balik pantun itu, yang dikontekstualkan dengan situasi belakangan ini di sini. Chirs seolah memantik narasi yang beragam sebagai cermin hidupnya gairah berdemokrasi melalui pantun.

Belakangan ini, pantun memang sedang naik daun. Politisi, artis, pewara, pendidik, pengacara  dan profesi lain  sering  memanfaatkan pantun sebagai strategi komunikasi. Sebagai strategi komunikasi, pantun dapat digunakan untuk memuji, menyindir, mendebat, menasihati, bahkan berkelakar secara satire.

Dalam dunia pendidikan, di Program Sekolah Penggerak (PSP) yang dilaksanakan Balai Guru Penggerak Bali, pantun tampaknya menjadi “lagu wajib”. Pemantun dan terpantun saling sapa. Setiap sampiran dan  isi yang diucapkan pemantun selalu dijawab dengan: cakep oleh terpantun (belum jelas dari mana asal muasal cakep itu, mengapa tidak cantik, misalnya).

Namun demikian, pantun menyuguhkan komunikasi dialogis yang hangat penuh semangat. Tak ubahnya secangkir kopi hangat pagi yang menggairahkan. Nikmat tak tepermanai.

Kehadiran pantun di ruang publik dalam berkomunikasi menarik dicermati dalam sejumlah hal. Pertama, pantun menjadi alat komunikasi yang menarik, menggelitik, dan menghibur. Terkadang isinya protes atau sindiran tetapi tetap menghibur tanpa ada yang merasa tersakiti, baik dalam konteks keluarga maupun dalam konteks berbangsa.

Contohnya, maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai, ayo kawan janganlah bingung, jagalah keutuhan jangan bercerai.

Pantun ini mengamanatkan bercerai tidak saja mengganggu keutuhan keluarga, tetapi juga mendistorsi keutuhan paragraf kebangsaan yang seharusnya ditenun dengan piranti kohesi dan koherensi yang padu dan telah diperjuangkan dengan susah payah untuk melahirkan keindahan demi kesejahteraan lahir batin. Selaras dengan moto pejuang bangsa terdahulu, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Kedua, sebagai bentuk puisi lama, pantun mendapat panggung yang diagungkan dalam  berbagai event. Ini patut disyukuri bahwa masyarakat Indonesia masih mencintai tradisi berpantun, sebagai bagian dari kebudayaan.

Pantun telah menjadi sumber kreativitas seni berbahasa yang mampu beradaptasi dengan keadaan, termasuk zaman Covid-19, selaras dengan kodrat anak, kodrat zaman, dan kodrat alam. Contohnya:   Dari Cina kita berlayar, tetap rajin membayar pajak, dari Corona kita belajar, selalu disiplin menjaga jarak.

Ketiga, pantun dapat dilagukan dengan rimanya yang bersilang dan tampak kompak serasi sebagai pasangan idaman. Sampiran dan isi boleh jadi tiada hubungan maknawi, tetap ditautkan oleh rima yang membuat syahdu.

Tafsir pun bisa bersifat kontekstual dan menimbulkan kegandaan makna bergantung pada respon terhadap situasi yang dikritisi, seperti pantun Chris Martin di atas. Dengan demikian, pantun adalah salah satu produk budaya untuk mengasah keterampilan berpikir kritis yang memenuhi syarat estetis humanis.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila, pantun pun dapat menjadi hallo efect yang memikat, sebagai bahan apersepsi pada awal pembelajaran dan bahan refleksi pada akhir pembelajaran.

Pantun juga dapat digunakan sebagai selingan di tengah-tengah pembelajaran untuk mencairkan kevakuman suasana kelas. Kepiawaian guru sebagai komunikator di kelas dapat menjadikan pantun sebagai ice breaking sehingga kelas menjadi hidup: menggairahkan.

Kelas yang menggairahkan adalah pintu kesadaran keberterimaan dalam hubungan guru – siswa. Keberterimaan sejati hanya dapat berlangsung bila adanya kesamaan frekuensi di antara kedua pihak. Pantun adalah jembatan menarik untuk penguatan profil pelajar Pancasila.

Untuk menguatkan elemen bertakwa, beriman, dan berakhlak mulia, misalnya, dapat diselipkan pantun nasihat. Musim kering makan mentimun, makan mentimun bersama teman, musim gering menjaga imun, menjaga imun merawat iman.

Untuk aspek bergotong royong, misalnya dapat dipilih pantun yang membersamai. Penyakit koreng tandanya gatal, orang sial jangan ditertawakan, walaupun bertemu secara digital, hubungan sosial jangan dilupakan.

Dalam menanamkan sikap kritis terhadap media sosial, guru bisa beraksi dengan pantun. Bersama makan kue kering, Kue kering terasa garing, Belajar pada masa daring, saringlah sebelum sharing. Pantun lain misalnya, Ke swalayan membeli kue kering, bertemu ayah Si Lecir, pandai-pandailah belajar daring, jangan sampai anda tergelincir.

Begitulah pantun menyediakan ruang bebas berekspresi bagi guru mengawal pembelajaran di kelas dengan Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar bagi guru dan siswa. Merdeka berpantun untuk tetap santun dan berkepribadian dalam kebudayaan mengawal NKRI. 

Di tangan guru kreatif, pantun dapat menjadi produk dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan sentuhan budaya lokal dalam bentuk dolanan, misalnya. Kolaborasi tidak dapat dihindarkan.

Instrumen musik daerah bisa dihadirkan. Syairnya bisa dilagukan. Kekhasan busana daerah ditampilkan. Tarian juga bisa digerakkan. Kewirausahaan pasti bisa dikembangkan. Keterampilan bahasa makin terasah. Mari berpantun.

Bapak ibu mohon dituntun,
Kami bersedia duduk sejajar bersila,
Ayo mari kita berpantun,
Menguatkan profil pelajar Pancasila
.[T]

“Mepetokan” dari Desa Pedawa: Arena Perang Pantun Untuk Proses Pendewasaan Diri
Membaca Pantun Menguji Wacana – Mengingat Kembali Cicak vs Buaya
Pinjam Dulu Seratus!
Tags: esaipantun
Previous Post

Tuban dan Sedikit Hal di Baliknya: Sebuah Celotehan

Next Post

Id, Superego, dan Ego: Semua Orang Memainkan Peran

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Kemajuan Manusia dan Kestabilan Mental

Id, Superego, dan Ego: Semua Orang Memainkan Peran

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co