MENJELANG SUBUH
di bumi yang lengang
hanya terdengar desau pendingin ruang
aku merapatkan kening di atas sajadah
dalam dada usang
mencari gua cahaya
bumi masih kelam
dan ujung-ujung doa
masih berada di pucuk
entah akan sampai atau tidak
dari seorang pendosa ini
menjelang subuh
dudukku di tashayud akhir
telunjuk menyakini yang satu
dan hati mengamini
semoga pinta dipintumu
mendapatkan berkah
dan adzan pun mulai menggema
di jantung yang sunyi
Duri, 29 November 2023
WAKTU DAN AKU
jarum jam terus berkejaran
silih berganti
menjadi suluh penentu
berhenti atau tetap berjalan
november ‘kan usai
derai tawa masih tertinggal di tanggal-tanggal merah
meski desember ‘kan hadir
menanggalkan segala kerisauan
aku ingin berlari
mengejar waktu
melupakan segala pedih
yang menyebabkan rinai di mata
semoga bulan berganti tahun
mengubah segala rasa
jangan biarkan waktu terhenti
dan jangan biarkan
dijangkau sepi
Duri, 29 November 2023
RUMAH
Ibu menyulut gelap subuh
dengan cahaya tulus
meracik sarapan doa
menjadi bekal menuntut ilmu
ayah yang tabah,
membanting tulang
menantang terik
di tengah lapang
mencangkul satu per satu harapan
demi perut-perut kosong
adakah yang lebih ramah dari sebuah rumah
tempat kembali pulang
–segala lelah
Duri, 27 November 2023